Advertorial

Tekan Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Akan Tambah Bantuan Pangan hingga Desember 2023

Kompas.com - 09/11/2023, 15:52 WIB

KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi keberhasilan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam menyalurkan beras bantuan pangan tahap I dan II untuk meredam kenaikan harga beras di masyarakat.

Untuk menjaga stok tetap aman, pemerintah kembali memberikan tambahan beras bantuan pangan hingga Desember 2023.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam penyerahan langsung beras bantuan pangan periode November kepada masyarakat di Purwakarta, Jawa Barat (Jabar), Kamis (09/11/2023).

"Maret, April, Mei, kami sudah bagikan beras bantuan pangan tahap I melalui Bulog. Pembagian tahap II juga sudah dilakukan pada September dan Oktober. Hari ini, dibagikan untuk November. Setelah ini, kami akan tambahkan lagi satu bulan untuk Desember", ujar Jokowi dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Jokowi menambahkan, pemerintah saat ini juga sedang menyiapkan anggaran untuk kembali menambahkan beras bantuan pada periode Januari, Februari, dan Maret 2024.

Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Budi Waseso yang ikut mendampingi Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan stok beras bantuan pangan, baik untuk alokasi tahap II, yaitu September, Oktober dan November, maupun untuk alokasi tambahan sesuai arahan Presiden.

"Sesuai arahan Pak Presiden tadi, kami sudah siapkan stok berasnya. Stok yang dikuasai Bulog saat ini sebanyak 1,4 juta ton. Di samping itu, Bulog juga ditugaskan untuk menambah impor beras sebanyak 1,5 juta ton. Dari jumlah ini, sebanyak 1 juta ton sudah dikontrak untuk 2023. Jadi, stok cadangan beras pemerintah sangat aman," ucap Budi.

Selain untuk meredam kenaikan harga, lanjut Budi, beras bantuan pangan juga diharapkan dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat terhadap beras.

“Dengan begitu, beras bantuan pangan bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya,” jelas Budi.

Sebagai informasi, pembagian beras bantuan pangan di Purwakarta juga dihadiri Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Pelaksana Jabatan (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau