Advertorial

BPJS Kesehatan Gelar JLN Collaborative Meeting di Jakarta

Kompas.com - 09/11/2023, 21:10 WIB

KOMPAS.com - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjadi tuan rumah pertemuan Joint Learning Network (JLN) Collaborative Launch Meeting di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Sebagai informasi, pertemuan tersebut adalah hasil kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan sejumlah pihak, seperti World Bank Digital Health Team, Bill and Melinda Gates Foundation, Gates Ventures, dan Johns Hopkins University Digital Health Exemplars.

Selanjutnya McKinsey Health Institute, eHealth Labs Ethiopia, dan The Indian Institute of Health Management Research.

Dalam pertemuan tersebut, Direktur Utama (Dirut) BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menjelaskan bahwa penerapan digitalisasi layanan jaminan kesehatan yang diterapkan pihaknya mampu menarik perhatian banyak negara.

Melalui JLN, kata Ghufron, pembelajaran terkait digitalisasi kesehatan diharapkan dapat terus dikembangkan di setiap negara peserta demi menjawab perkembangan teknologi digital dunia.

”Kami berharap, kolaborasi dalam hal digitalisasi kesehatan dapat memberikan dampak nyata dan signifikan untuk diterapkan di negara-negara peserta kegiatan ini,” ujar Ghufron dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis.

Ghufron menambahkan, peningkatan kualitas pelayanan peserta JKN menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan layanan BPJS Kesehatan.

Hal tersebut, sambungnya, sejalan dengan upaya BPJS Kesehatan dalam melakukan transformasi mutu layanan yang mudah, cepat, setara.

Namun, Ghufron mengaku bahwa pihaknya membutuhkan dukungan terhadap berbagai aspek untuk dapat mewujudkan transformasi tersebut. Utamanya, terhadap digitalisasi dalam pelayanan peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Saat ini, BPJS Kesehatan telah mengembangkan berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi untuk mendukung pelaksanaan Program JKN.

Berbagai terobosan pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang dikembangkan BPJS Kesehatan itu diharapkan dapat berdampak pada kualitas layanan, penguatan sarana dan prasarana, serta perubahan budaya dan perilaku masyarakat di era digitalisasi.

”Manfaat digitalisasi layanan diharapkan memberikan dampak signifikan terhadap kualitas layanan, meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas layanan kesehatan, serta menyelaraskan upaya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Ghufron.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional Agus Suprapto menjelaskan bahwa integrasi digitalisasi kesehatan di Indonesia saat ini terus berkembang.

Pengembangan digitalisasi kesehatan yang ada pun tidak lepas dari peran penting BPJS Kesehatan.

“Misalnya, dalam pengembangan berbagai kemudahan layanan kesehatan bagi masyarakat, seperti telemedisin dan telekonsultasi,” kata Agus.

Sementara itu, World Bank's Practice Leader for Human Development for Indonesia Achim Schmillen menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan JLN Collaborative Launch Meeting.

“Komunitas JLN sangat peduli terhadap perkembangan digitalisasi kesehatan. Kami mengapresiasi BPJS Kesehatan yang menjadi tuan rumah pada kegiatan kali ini,” jelas Achim.

Sebagai informasi, JLN adalah komunitas praktisi dan pembuat kebijakan dari berbagai negara yang bertujuan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk mengembangkan sistem ataupun sumber daya.

Upaya itu dilakukan agar JLN mampu menjawab tantangan praktis dalam reformasi sistem kesehatan untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC).

Komunitas JLN sendiri terdiri dari para pemimpin di kementerian, lembaga pembiayaan kesehatan nasional, serta lembaga pemerintah dari berbagai negara di Asia, Afrika, Eropa, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau