Advertorial

Wujudkan Netralitas Karbon, Toyota Ajak Masyarakat Memulai Hidup Berkelanjutan

Kompas.com - 13/11/2023, 14:49 WIB

KOMPAS.com – Beberapa tahun terakhir, berbagai negara di dunia berkomitmen untuk mewujudkan Net Zero Emission (NZE) atau nol emisi karbon pada 2050. Indonesia juga memiliki komitmen mencapai NZE pada 2060 lewat berbagai upaya dekarbonisasi.

Hal tersebut penting karena menyangkut keberlanjutan lingkungan, manusia, dan ekonomi untuk generasi mendatang.

Seperti diketahui, emisi karbon adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran senyawa yang mengandung karbon, seperti karbon dioksida (CO2), solar, dan bahan bakar lain.

Emisi karbon yang terus meningkat dapat mencemari lingkungan dan memperburuk pemanasan global. Tak hanya itu, kandungan berbahaya yang terdapat pada emisi karbon juga dapat mengganggu kesehatan manusia.

Upaya untuk mewujudkan netralitas karbon juga dilakukan oleh PT Toyota-Astra Motor (TAM). Lewat kampanye “It’s Time for Everyone”, TAM mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung program netralitas karbon sebagai upaya mencegah peningkatan risiko pemanasan global (global warming) dan perubahan iklim (climate change).

Tak hanya itu, TAM juga secara aktif melakukan aksi pengurangan emisi karbon (carbon reduction) serta melakukan carbon offset dalam berbagai bentuk inisiatif sejak beberapa tahun terakhir.

Vice President Director TAM Henry Tanoto mengatakan, upaya mencapai netralitas karbon telah menjadi tujuan bersama beberapa tahun terakhir.

Ia menjelaskan, komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai NZE pada 2060 sejalan dengan target prinsipal TAM yang diwujudkan melalui Toyota Environmental Challenge 2050 sebagai respons terhadap perubahan kondisi iklim.

“(Maka dari itu) lewat gerakan ‘It’s Time For Everyone’, Toyota menyediakan akses bagi masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bersama-sama mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau,” kata Henry dilansir dari laman id.itstimeforeveryonemovement.co.id, Jumat (2/12/2022).

Kampanye tersebut dimulai dengan pengadaan waste station yang ditampilkan pada acara It’s Time For Everyone Expo di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Desember 2022.

Untuk diketahui, kegiatan pengelolaan sampah dan pengadaan waste station yang bekerja sama dengan startup Rekosistem tersebut menjadi pijakan awal (stepping stone) Toyota dalam menyediakan berbagai cara untuk pengurangan emisi karbon.

Diawali dari Jakarta, Toyota akan membangun waste station di berbagai titik di Pulau Jawa hingga 2023 dan akan terus bertambah setiap tahun.

Hingga November 2023, Toyota telah membangun enam titik waste station, yaitu Golf PIK Island, Jakarta; Politeknik Astra Cikarang, Kabupaten Bekasi; Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung; Taman Lalu Lintas, Kota Bandung; Museum Angkut, Kota Batu, Malang; dan Radial Road Citraland, Kota Surabaya.

Henry menjelaskan, sampah anorganik yang terkumpul melalui waste station itu akan diolah dengan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) bersama dengan tim Rekosistem.

Toyota bekerja sama dengan startup Rekosistem untuk pengadaan waste station sebagai menjadi pijakan awal dalam menyediakan berbagai cara untuk pengurangan emisi karbon. dok. Toyota Toyota bekerja sama dengan startup Rekosistem untuk pengadaan waste station sebagai menjadi pijakan awal dalam menyediakan berbagai cara untuk pengurangan emisi karbon.

Berdasarkan data di laman id.itstimeforeveryonemovement.co.id, Rabu (1/11/2023) pukul 13.54, sebanyak 71.102,41 kilogram (kg) sampah telah terkumpul lewat waste station tersebut.

Jalankan berbagai inisiatif

Tak hanya menyediakan waste station, melalui naungan kampanye “It’s Time For Everyone”, Toyota juga melakukan berbagai inisiatif terkait carbon neutral awareness, carbon reduction, dan carbon offset.

Tujuannya, untuk mengajak lebih banyak lagi masyarakat dalam berkontribusi menciptakan lingkungan yang baik.

Marketing Director TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, langkah tersebut dilakukan karena pihaknya meyakini bahwa setiap individu mempunyai cara masing-masing dalam mengurangi emisi karbon.

“Oleh karena itu, kami berupaya menyediakan berbagai pilihan produk ataupun program ramah lingkungan yang dapat dipilih masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup mereka,” ujar Anton.

Beberapa inisiatif yang dilakukan Toyota antara lain, menyelenggarakan Carbon Neutral Workshop terkait isu global warming dan tantangan lingkungan di masa depan. Melalui kegiatan ini ditargetkan tercipta lebih dari 100 agent of change pada 2023.

Kemudian, menghadirkan lebih banyak pilihan kendaraan elektrifikasi yang ramah lingkungan, memperkenalkan keterampilan eco safety driving lewat training of trainers untuk menciptakan lebih dari 85 eco safety driving trainer, serta perbaikan ekosistem pantai lewat penanaman lebih dari 5.000 pohon mangrove pada 2023.

Sebelumnya, Toyota juga telah melakukan berbagai upaya popularisasi ekosistem kendaraan elektrifikasi di sejumlah kawasan wisata, seperti Bali dan Danau Toba.

Melalui dua EV Smart Mobility project, Toyota berupaya membangun pariwisata lokal berbasis ecotourism. Di saat yang sama, Toyota juga membuka kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat pengalaman menggunakan kendaraan elektrifikasi, baik yang berbasis teknologi Hybrid EV (HEV), Plug-In Hybrid EV (PHEV,) maupun Battery EV (BEV) dalam satu ekosistem yang terintegrasi.

Seperti diketahui, Toyota merupakan salah satu pionir dalam produksi dan pemasaran kendaraan elektrifikasi. Pada level global, Toyota sudah memperkenalkan kendaraan listrik sejak 1997 dengan meluncurkan Toyota Prius Hybrid.

Sementara itu, di Indonesia, Toyota telah memasarkan kendaraan listrik sejak 2009 dengan mendatangkan Toyota Prius Hybrid generasi ke-3.

Adapun sejak 2009 hingga September 2023, Toyota sudah memasarkan lebih dari 35.649 unit kendaraan elektrifikasi lewat 19 model Toyota dan Lexus.

Ke depan, Toyota akan terus melanjutkan inisiatif dan komitmen netralitas karbon lewat kampanye “It’s Time for Everyone” agar semakin banyak masyarakat yang sadar dan terlibat dalam mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau