KOMPAS.com – Seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, terus berupaya untuk menekan emisi karbon global.
Melalui Perjanjian Paris (Paris Agreement), 171 negara di dunia berkomitmen untuk menghentikan peningkatan suhu bumi agar tidak lebih dari 2 derajat Celcius.
Guna mencapai hal itu, Indonesia menyepakati target Nationally Determined Contribution (NDC) untuk menurunkan emisi karbon sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional hingga 2023.
Pada Sesi Pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang digelar di India, Sabtu (9/9/2023), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh pihak untuk bertanggung jawab dan berkomitmen dalam menjaga bumi.
“Kita semua harus walk the talk, because we only have one earth,” tegas Jokowi.
Dalam kerangka penurunan emisi karbon, Indonesia telah melakukan aksi nyata dengan peningkatan signifikan. Terbukti, Indonesia berhasil menurunkan emisi sejumlah 54,8 juta ton pada 2019 dan 91,5 juta ton pada 2022.
Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia juga meningkatkan target NDC menjadi 31,89 persen dengan upaya sendiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional pada 2030.
Aksi nyata sektor swasta
Untuk menekan laju emisi karbon sekaligus mencapai target NDC 2030 Indonesia, seluruh pihak pun berupaya penuh lewat sejumlah aksi dan inovasi. Hal itu pula yang dilakukan pihak swasta. Sebut saja, PT Toyota-Astra Motor (TAM).
Sebagai salah satu brand otomotif terkemuka di dunia, Toyota ikut berkontribusi langsung terhadap upaya untuk menekan emisi karbon.
Vice President Director Toyota, Henry Tanoto mengatakan, pihaknya menetapkan target Toyota Environmental Challenge 2050 untuk merespons perubahan kondisi iklim. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
“Lewat gerakan It’s Time For Everyone, Toyota menyediakan akses bagi masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bersama-sama mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau,” ujar Henry seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (4/12/2022).
Dengan semangat continuous improvement, Toyota menjalankan strategi multi-pathway dalam menghadirkan carbon-neutral mobility solution lengkap dan edukasi eco-friendly lifestyle untuk meningkatkan kontribusi masyarakat dalam menekan emisi karbon.
Secara rinci, berikut sejumlah implementasi strategi multi-pathway yang dilakukan Toyota dalam berbagai aspek.
Pengembangan teknologi kendaraan elektrifikasi (xEV) Toyota terus mengikuti tren, gaya hidup, pengetahuan, dan kebutuhan pelanggan.
Bahkan, kendaraan elektrifikasi Toyota menjadi pioner sejak kehadiran Toyota Prius pada 2009. Dilanjutkan dengan produksi lokal All New Kijang Innova Zenix HEV pada 2022 dan All New Yaris Cross HEV pada 2023 sebagai milestone terbaru.
Saat ini, Toyota telah menghadirkan berbagai kendaraan elektrifikasi lengkap untuk dipilih oleh masyarakat, mulai dari hybrid electric vehicle (HEV), plug-in hybrid electric vehicle (PHEV), hingga battery electric vehicle (BEV).
Teknologi Flex-Fuel yang memanfaatkan bahan bakar ramah lingkungan, Toyota membuat produk yang lebih fleksibel dalam penggunaan energi alternatif baru dan mempercepat pengurangan emisi karbon.
Masyarakat pun diuntungkan lantaran dapat memilih eco-friendly vehicle yang paling sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhannya.
Melalui EV Smart Mobility, Toyota tidak hanya menghadirkan pilihan lengkap teknologi elektrifikasi, tapi juga menyediakan ekosistem elektrifikasi yang terintegrasi. Dengan demikian, pengguna bisa merasakan pengalaman baru dalam bermobilitas menggunakan produk-produk elektrifikasi Toyota.
Saat ini, EV Smart Mobility tersedia di dua destinasi wisata unggulan, yakni kawasan Nusa Dua, Bali dan Danau Toba, Sumatera Utara.
Toyota xEV Ecosystem merupakan fasilitas charging spot gratis di outlet Toyota. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh pelanggan BEV Toyota bZ4X dan Toyota RAV4 GR Sport PHEV.
Saat ini, fasilitas tersebut tersedia di 50 dealer Toyota. Adapun Toyota akan memperluas cakupan fasilitas charging baterai xEV dengan menyediakan Privilege Charging Spot gratis di area publik, seperti parkiran mal, termasuk Privilege Parking Spots untuk pemilik HEV, PHEV, dan BEV Toyota.
Kemudian, Toyota juga akan membangun fasilitas Ultra Fast Charging Spot di beberapa rest area Jalan Tol Trans-Jawa.
Kehadiran fasilitas tersebut diharapkan membuat pemilik BEV serta PHEV Toyota semakin merasa tenang dan nyaman ketika mobilitas jarak jauh.
Toyota memastikan bahwa fasilitas bengkel resmi mampu melayani kebutuhan servis dan perbaikan xEV sesuai standar Toyota global.
Toyota pun melengkapi kendaraan elektrifikasinya dengan warranty baterai xEV hingga 8 tahun atau 160.000 km, tergantung yang tercapai lebih dahulu, untuk menjamin kualitas dan daya tahan kendaraannya.
Tak hanya di bidang otomotif, keseriusan Toyota untuk menekan emisi karbon juga dihadirkan lewat gerakan pengumpulan sampah melalui Toyota Waste Station.
Lewat fasilitas itu, Toyota mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah anorganik yang tidak terpakai dan menyetornya ke sejumlah Toyota Waste Station yang tersebar di Pulau Jawa.
Dari sampah anorganik yang disetorkan, pelanggan dapat memperoleh rewards berupa saldo e-wallet.
Itulah berbagai inisiatif yang dilakukan Toyota untuk menekan emisi karbon global. Informasi mengenai kampanye It’s Time For Everyone Toyota bisa ditemukan pada tautan berikut.