KOMPAS.com - Mobil listrik digadang sebagai kendaraan yang mampu mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Sebagai kendaraan teranyar, mobil listrik menggunakan teknologi canggih guna mengatasi ketergantungan terhadap berbahan bakar minyak (BBM).
Mobil listrik menggunakan teknologi canggih pada berbagai komponen untuk mengoptimalkan penggunaan dan efisiensi energi, seperti motor listrik, baterai lithium-ion, dan sistem regenerasi energi.
Dengan efisiensi lebih tinggi, kendaraan listrik dapat menghasilkan daya lebih besar dari setiap unit energi yang digunakan. Hal ini dapat meningkatkan jarak tempuh mobil listrik per pengisian.
Selain itu, teknologi regenerasi energi memungkinkan mobil listrik menghasilkan listrik saat memperlambat atau berhenti. Energi ini dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan sekaligus meningkatkan efisiensi dan mengurangi konsumsi energi.
Teknologi pengisian cepat mobil listrik juga semakin dikembangkan. Hal ini membuat mobil listrik dapat mengisi baterai dengan cepat dan semakin praktis untuk digunakan.
Selain menggunakan sistem mesin terkini, mobil listrik juga memiliki desain modern sekaligus futuristik. Hal ini mencerminkan mobil listrik sebagai kendaraan masa depan yang membawa perubahan positif dalam teknologi dan lingkungan.
Dengan demikian, kendaraan ini cocok untuk konsumen yang ingin berkontribusi pada perubahan yang lebih baik.
Selain itu, mobil listrik memiliki desain aerodinamis guna meminimalkan hambatan udara saat bergerak. Hal ini dapat menghemat energi yang dibutuhkan untuk menggerakkan mobil. Dengan demikian, efisiensi dan jarak tempuh per pengisian juga meningkat.
Lalu, apa saja manfaat kendaraan listrik untuk masyarakat? Simak ulasan berikut.
Mobil listrik memiliki komponen yang bergerak lebih sedikit ketimbang kendaraan konvensional. Hal ini membuat komponen yang mengalami keausan atau kerusakan menjadi minim.
Berbeda dengan mesin mobil berbahan bakar minyak, mobil listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal. Dengan demikian, mobil listrik tidak memerlukan perawatan oli, penggantian filter oli, serta pengecekan level oli.
Sebagian besar mobil listrik menggunakan sistem rem regeneratif. Sistem ini memungkinkan energi yang dihasilkan saat pengereman diubah menjadi daya untuk mengisi baterai.
Hal ini mengurangi keausan pada sistem rem mekanis yang kerap memerlukan perawatan dan penggantian cakram atau bantalan.
Konsumsi bahan bakar listrik dianggap lebih murah ketimbang bahan bakar fosil. Sebagai gambaran, harga rata-rata BBM RON 92 per liter di Indonesia pada Oktober 2023 adalah Rp 12.500. Sementara itu, tarif listrik per kilowatt hour (kWh) di Indonesia pada periode yang sama mencapai Rp 1.467.
Jika diasumsikan 1 liter BBM dan 1,2 kWh mampu menempuh 10 km, mobil konvensional membutuhkan Rp 12.500 untuk mencapai jarak tersebut. Sementara itu, mobil listrik hanya membutuhkan Rp 2.200.
Dengan demikian, mobil listrik mampu menghemat biaya bahan bakar penggunanya hingga 75 persen ketimbang kendaraan konvensional.
Selain itu, harga listrik cenderung lebih stabil ketimbang BBM yang mengalami kenaikan beberapa waktu belakang. Hal ini membuat pemilik mobil listrik dapat lebih berhemat.
Pemerintah pusat beserta otoritas daerah memberikan insentif pajak lebih rendah atau pembebasan pajak tertentu kepada pemilik kendaraan listrik. Inisiatif ini dilakukan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik.
Sebagai contoh, Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil listrik diberikan dengan tarif 0 persen. Sementara itu, tarif PPnBM untuk mobil konvensional berkisar 10 persen hingga 125 persen.
Selanjutnya, mobil listrik bebas Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Seperti diketahui, BBNKB merupakan pajak yang dikenakan pada kendaraan bermotor saat dipindahtangankan.
Pemerintah memberikan insentif BBNKB 0 persen untuk semua jenis mobil listrik, baik mobil listrik murni, mobil hibrida, hingga mobil listrik plug-in hybrid.
Mobil listrik memiliki suara kendaraan yang lebih tenang ketimbang mobil konvensional. Pasalnya, mobil listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal yang menghasilkan suara bising.
Seperti diketahui, mesin pembakaran internal menghasilkan suara bising karena proses pembakaran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar. Proses pembakaran ini menghasilkan getaran yang kemudian ditransmisikan ke seluruh bagian kendaraan, termasuk ke dalam kabin penumpang.
Kebisingan yang dihasilkan mobil konvensional dapat mengganggu kenyamanan penumpang, terutama pada kecepatan rendah. Sementara itu, mobil listrik yang lebih senyap dapat membuat penumpang dan pengemudi lebih nyaman saat mengendarai mobil ini.
Harga mobil listrik semakin terjangkau dari tahun ke tahun. Pasalnya, semakin banyak produsen yang memproduksi mobil listrik serta berkembangnya teknologi mobil listrik.
Semakin banyak produsen yang memproduksi mobil listrik, persaingan semakin ketat. Hal ini membuat produsen mobil listrik bersaing untuk menawarkan harga lebih kompetitif.
Selain itu, saat ini, teknologi mobil listrik semakin berkembang. Produsen mobil listrik berlomba-lomba membuat teknologi mobil listrik yang tidak hanya canggih, tapi juga murah.
Tujuannya, supaya mobil listrik dapat digunakan oleh masyarakat luas. Dengan demikian, harga mobil listrik menjadi lebih terjangkau seiring berjalannya waktu.
Itulah keuntungan memiliki mobil listrik. Saat ini, salah satu produsen mobil yang memiliki jenis mobil listrik lengkap adalah Toyota. Toyota memiliki berbagai jenis mobil listrik, mulai dari HEV, PHEV, hingga BEV. Untuk informasi lebih lanjut mengenai mobil listrik Toyota, Anda bisa klik tautan ini.