Advertorial

Menteri PPPA Apresiasi Semangat Juang Nasabah PNM Aceh

Kompas.com - 23/11/2023, 14:02 WIB

KOMPAS.com – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati menemui perwakilan nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan beberapa komunitas perempuan pada acara Keajaiban Perempuan Indonesia di Aceh, Rabu (22/11/2023).

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari roadshow peringatan Hari Ibu yang jatuh setiap 22 Desember.

Menteri yang akrab disapa Ibu Bintang itu berdialog dengan 4 perempuan hebat Aceh yang memiliki kisah-kisah inspiratif, mulai dari perempuan yang tetap tegar dalam menghidupi keluarga meski usahanya pasang surut, perempuan yang saling membantu untuk bangkitkan ekonomi keluarga, hingga perjuangan perempuan single parent yang sempat menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Setelah mendengarkan kisah tersebut, Menteri PPPA percaya bahwa perempuan punya peran besar dalam memberi manfaat kepada dirinya sendiri dan lingkungan sekitar.

“Perempuan tidak hanya memperjuangkan kelompoknya sendiri, tetapi juga memperjuangkan bangsa dan negara,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Kamis (23/11/2023).

Tiga dari empat perempuan yang berdialog dengan Menteri PPPA merupakan nasabah PNM Mekaar Cabang Aceh. Tidak hanya aktif menjalani usaha, mereka juga menjadi tulang punggung keluarganya.

Bintang menyampaikan, Peringatan Hari Ibu (PHI) bukan hanya momentum untuk menghargai jasa para ibu, melainkan juga peran perempuan secara keseluruhan.

“PHI mengingatkan kita semua bahwa keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian yang kita dambakan tidak akan pernah tercapai tanpa peran perempuan. Perempuan dapat memotivasi, memberdayakan, menguatkan, dan membawa dampak luar biasa untuk lingkungannya,” tambahnya.

Sebagai lembaga yang memberdayakan nasabah lewat pembiayaan dan pendampingan, PNM mengapresiasi perjuangan perempuan, khususnya nasabah binaannya.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan bahwa nasabah aktif PNM di Aceh mencapai 310.000 orang.

“Perjuangan usaha mereka dapat menjadi contoh kemandirian ekonomi bagi masyarakat Aceh,” kata Arief.

Lembaga yang tergabung dalam Holding Ultra Mikro itu juga berkomitmen untuk memberikan modal intelektual dan sosial.

Arief menjelaskan, pemberdayaan akan ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan nasabah, terutama pada pembangunan ekonomi yang menciptakan multiplier effect terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.

“Dari kisah mereka, kita bisa mengambil pelajaran bahwa perempuan itu hebat karena berjuang untuk dirinya sendiri, keluarga, dan orang sekitarnya. Kami percaya dengan memberikan pendampingan kepada kelompok perempuan akar rumput, kesejahteraan lebih cepat tercapai,” jelas Arief.

Sebagai informasi, peserta yang hadir pada acara tersebut dapat mengikuti konseling dengan psikolog di bilik Ruang Perempuan Bercerita, melakukan pemeriksaan kesehatan, menyampaikan aduan tentang kekerasan di bilik layanan Sapa 129, serta berbelanja produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) unggulan pada selasar bazar UMKM.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau