Advertorial

Itenas Bandung Resmi Kukuhkan Dua Guru Besar Tetap Baru

Kompas.com - 02/12/2023, 11:24 WIB

KOMPAS.com - Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung resmi mengukuhkan dua orang guru besar baru dalam rangkaian Sidang Terbuka Pimpinan dan Senat di GSG Bale Dayang Sumbi Itenas Kamis (30/11/2023).

Kedua guru besar tetap yang dikukuhkan adalah Prof Dr Waluyo ST MT selaku Guru Besar Bidang Ilmu Tenaga Listrik yang merupakan dosen program studi Teknik Elektro dan Prof Dr Ir Etih Hartati MT selaku Guru Besar Bidang Pengolahan Limbah Cair yang merupakan dosen program studi Teknik Lingkungan.

Hingga saat ini, guru besar atau profesor aktif yang berasal dari Itenas Bandung total sudah mencapai tiga orang

Rektor Itenas Bandung Prof Meilinda Nurbanasari PhD mengatakan, penambahan dua guru besar tetap jadi momentum akbar yang patut dirayakan bersamaan dengan Dies Natalis ke-51 Tahun Itenas yang jatuh setiap tanggal 14 Desember.

Meilinda pun berharap, gelar guru besar tetap yang telah diraih Prof Waluyo dan Prof Etih bisa menjadi penyemangat dan inspirasi untuk para generasi selanjutnya.

“Guru besar pada hakikatnya adalah seorang guru, pendidik, sekaligus peneliti yang hasil penelitiannya ditunggu oleh masyarakat luas sebagai bagian dari wujud pengabdian. Menjadi seorang guru besar bukan akhir dari pencapaian karir seorang dosen, tetapi kontribusi sebagai guru besar kepada bangsa dan negara, khususnya kepada Itenas akan semakin besar,” ujar Meilinda dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (2/12/2023).

Prof Waluyo dalam acara pengukuhan dirinya sebagai guru besar tetap Itenas.Dok. Itenas Prof Waluyo dalam acara pengukuhan dirinya sebagai guru besar tetap Itenas.

Selain dari Meilinda, ucapan selamat juga disampaikan oleh Ketua Yayasan Pendidikan Pendidikan Dayang Sumbi Prof Dr Iwan Inrawan Wiratmadja.

Menurutnya, baik Prof Waluyo maupun Prof Etih, pantas mendapatkan apresiasi setinggi-tingginya atas upaya, kerja keras, dan ketekunannya dalam meraih jabatan akademik tertinggi.

Iwan juga ingin agar para dosen Itenas Bandung lainnya dapat meraih capaian yang sama di masa depan.

“Jumlah guru besar di Indonesia masih kurang dari tiga persen dari total jumlah dosen. Mengingat pentingnya peran guru besar bagi pembangunan nasional, maka sudah seharusnya kita bersama-sama untuk berupaya keras agar dapat meningkatkan jumlah guru besar di Indonesia,” kata Iwan.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Kapokja) Pendidik dan Tenaga Kependidikan sekaligus Perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Gina Indriani S.Si MT berharap agar Itenas Bandung bisa kembali melahirkan guru besar tetap berikutnya setelah Prof Waluyo dan Prof Etih.

“Kami dari LLDIKTI Wilayah IV berharap, Itenas bisa memiliki guru besar seterusnya dalam waktu dekat. Seperti kita ketahui, Itenas merupakan perguruan tinggi yang cukup dikenal di Bandung. Bahkan, Indonesia,” terang Gina.

Dengan bertambahnya guru besar tetap, Itenas Bandung dapat terus melaju pesat untuk mencapai visi utamanya, yaitu menjadi perguruan tinggi terkemuka di bidang teknologi, sains, dan seni.

Selain itu, Itenas juga ingin terus dapat berperan aktif dalam pembangunan berkelanjutan di lingkup nasional dan global dengan berlandaskan nilai-nilai integritas, kualitas, serta inovasi yang tinggi.

Sebagai informasi, sebelum resmi dikukuhkan sebagai guru besar tetap, baik Prof Waluyo maupun Prof Etih, masing-masing menyampaikan orasi ilmiahnya.

Prof Waluyo memaparkan orasi ilmiahnya dengan judul “Peranan Sistem Tegangan Tinggi, Otomasi, dan Smart Grid dalam Meminimalisasi Rugi dan Meningkatkan Penghematan Energi Listrik”.

Sedangkan orasi ilmiah yang disampaikan Prof Etih berjudul “Dari Pengolahan Limbah Cair Menuju Pemulihan Sumber Daya sebagai Upaya Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”.

Prof Etih dalam acara pengukuhan dirinya sebagai guru besar tetap Itenas.Dok. Itenas Prof Etih dalam acara pengukuhan dirinya sebagai guru besar tetap Itenas.

Setelah orasi ilmiah dari keduanya, kegiatan langsung dilanjutkan dengan pengukuhan melalui pembacaan naskah oleh Meilinda dan dilanjutkan dengan pengalungan kalung guru besar serta pembacaan pakta integritas.

Acara pengukuhan itu pun dihadiri oleh segenap tamu penting, seperti jajaran pimpinan organ Itenas Bandung, jajaran pengurus Yayasan Pendidikan Dayang Sumbi, perwakilan LLDIKTI Wilayah IV, perwakilan dari Persatuan Guru Besar Indonesia (Pergubi), dan Rektor perguruan tinggi mitra Itenas Bandung, dan yang lainnya.

Pengukuhan berjalan lancar dan seluruh prosesi diikuti dengan khidmat oleh seluruh tamu undangan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau