Advertorial

Gelar Edukasi di Posyandu Jabodetabek, MAKUKU Dry Care Tekankan Pentingnya Kesehatan Kulit dengan Pemilihan Popok Lembut untuk Tumbuh Kembang Anak

Kompas.com - 04/12/2023, 16:35 WIB

DEPOK, KOMPAS.com – Popok lembut dengan daya serap lebih, MAKUKU Dry Care, menggelar program bertajuk “Lembutnya MAKUKU, Buat Nyaman Anakku” di Posyandu Matahari 3, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Selasa (31/10/2023).

Acara serupa juga telah lebih dulu digelar di Posyandu Melati, Pisangan Timur, Jakarta, Senin (23/10/2023).

Seperti diketahui, Posyandu merupakan salah satu fasilitas layanan kesehatan berbasis masyarakat yang dihadirkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, mulai dari berat dan tinggi badan, lingkar lengan, hingga lingkar kepala anak. Fasilitas ini juga menyediakan layanan vaksinasi.

Lewat Posyandu, orangtua dapat melakukan deteksi dini risiko hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya kelebihan atau kekurangan gizi.

Dengan lebih dari 269.000 Posyandu yang tersebar di seluruh Indonesia, fasilitas tersebut berperan penting dalam pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Peran penting tersebut pun mendapat dukungan MAKUKU lewat inisiatif program edukasi mengenai kesehatan dan kebersihan kulit anak. Program ini dihadiri oleh 50 partisipan.

Public Relations MAKUKU Indonesia Titi Nurmalasari mengatakan bahwa program tersebut merupakan salah satu komitmen nyata MAKUKU dalam memberikan pendampingan kepada orangtua pada masa perkembangan si kecil.

“Kegiatan itu juga merupakan upaya kami untuk membantu menekan angka kasus masalah kulit, khususnya pada anak, di Indonesia,” ucap Titi kepada Kompas.com, Selasa.

Adapun sesi edukasi di Posyandu Matahari 3 Cimanggis diisi oleh penyuluh kesehatan masyarakat dr Ihyani Nurdiena Marliamara atau yang akrab disapa dr Yenny.

Sementara, sesi edukasi di Posyandu Melati Pisangan Timur diisi oleh praktisi kesehatan dr Ario Baskoro.

Keduanya menjabarkan tentang “Pengaruh Kesehatan Kulit Balita dan Tumbuh Kembang”.

Membuka pemaparannya, dr Yenny menegaskan bahwa kesehatan kulit dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

“Gangguan kulit pada anak dapat terjadi akibat eksim, biang keringat, campak, cacar air, kutil, kusta, dan ruam popok (diaper dermatitis). Oleh sebab itu, pencegahan merupakan kunci utama untuk menghindari gangguan kulit,” jelas dr Yenny.

Sementara, dr Ario mengatakan, pencegahan gangguan kulit bisa dilakukan dengan memilih produk bayi, termasuk popok bayi, yang berkualitas dan teruji klinis.

“Jika bayi memiliki kulit yang sensitif, gunakan krim pelembap pada area pantat sebelum memakai popok. Penting pula untuk mengganti popok secara rutin, maksimal empat jam sekali,” tutur dr Ario.

Selain edukasi kulit, program tersebut juga mengedukasi peserta mengenai pijat bayi. Pemaparan mengenai pijat bayi di Posyandu Matahari 3 Cimanggis disampaikan oleh Bidan Fadila Nur'aini, sedangkan di Posyandu Melati Pisangan Timur dipaparkan oleh Bidan Devie.

Popok bayi aman

Melihat pentingnya kesehatan kulit bagi pengoptimalan tumbuh kembang anak, MAKUKU pun berkomitmen menghadirkan popok yang aman bagi kulit bayi.

Lewat penggunaan teknologi inti struktur super absorbent polymer (SAP), produk popok MAKUKU dinilai efektif mengurangi ruam popok pada bayi.

Penggunaan teknologi itu pun membuat MAKUKU berhasil mendapatkan dua penghargaan sekaligus dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), yakni sebagai “Popok Bayi Sekali Pakai Tertipis” dan “Popok Bayi dengan Fasilitas Antigumpal Berteknologi SAP Pertama di Indonesia”.

Keberhasilan tersebut juga mendorong MAKUKU untuk menciptakan produk berkualitas, tapi dengan harga lebih ekonomis, yakni MAKUKU Dry Care. Produk ini pun diperkenalkan pada program “Lembutnya MAKUKU, Buat Nyaman Anakku”.

Program edukasi ?Lembutnya Makuku, Buat Nyaman Anakku? digelar di Posyandu Melati, Pisangan Timur, Jakarta, Senin (23/10/2023). Dok. KOMPAS.com/Aningtias Jatmika Program edukasi ?Lembutnya Makuku, Buat Nyaman Anakku? digelar di Posyandu Melati, Pisangan Timur, Jakarta, Senin (23/10/2023).

Untuk diketahui, MAKUKU Dry Care merupakan popok lembut dengan teknologi SAP + Pulp yang membuat popok kering sepanjang hari serta mampu menyerap cairan secara optimal pada siang dan malam hari.

Adapun MAKUKU Dry Care memiliki tiga lapis sirkulasi udara, yaitu lapisan atas, lapisan penyerap, dan lapisan bawah popok.

Keunggulan tersebut membuat MAKUKU Dry Care mampu mengurangi hawa panas serta kelembapan yang diakibatkan oleh urine dan feses si kecil. Dengan demikian, risiko iritasi dan lecet akibat gesekan pada kulit lembut bayi dapat dicegah.

“Inti struktur SAP mampu menyerap cairan dengan cepat dan merata,” kata Titi.

Ketimbang popok lain, MAKUKU Dry Care memiliki daya serap yang lebih tinggi sehingga membuat permukaan popok kering lebih lama. Hal ini juga dapat mengurangi timbulnya iritasi akibat popok yang lembap.

Kemudian, MAKUKU Dry Care juga memiliki permukaan yang lebih lembut sehingga dapat meminimalkan gesekan antara kulit bayi dan popok.

Selain itu, karet pinggang MAKUKU Dry Care juga didesain lebih elastis (elastic waist) dengan bahan yang lembut.

“Desain tersebut memberikan kenyamanan sekaligus mengurangi bekas kemerahan ataupun perih pada kulit si kecil saat menggunakan popok. Bayi pun dapat beraktivitas nyaman pada siang hari dan tidur nyenyak sepanjang malam,” ucap Titi.

Saat ini, MAKUKU Dry Care juga tersedia dalam kemasan reguler (pack) dan kemasan renceng (single pack) yang bisa dibeli di warung terdekat.

Informasi lebih lengkap mengenai popok yang aman bagi bayi dapat diakses lewat akun Instagram @makuku.indonesia.official atau mengunjungi situs web www.makuku.co.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau