Advertorial

Puan Maharani Dorong Pelestarian Payung Juwiring Klaten

Kompas.com - 04/12/2023, 20:10 WIB

KOMPAS.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Maharani, mendorong pelestarian payung Juwiring Klaten. Hal tersebut ia sampaikan usai meninjau langsung pengrajin payung di Desa Tanjung, Juwiring, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (4/12/2023).

Didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani serta kepala daerah se-Solo Raya dan jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Puan mendatangi kelompok industri kreatif payung lukis Ngudi Rahayu.

Di sana, ia menyapa pengrajin yang sedang membuat payung dan mencoba untuk melukis di atas payung khas Juwiring. Ia juga sempat membubuhkan tanda tangan di atas payung raksasa milik Ngudi Rahayu sebagai simbol merawat tradisi kesenian tersebut.

Puan menyampaikan, payung Juwiring merupakan warisan budaya tak benda yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, kerajinan tangan itu perlu dilestarikan agar tidak hilang.

"Saya sebagai salah satu keluarga dari Kabupaten Klaten mendukung dan mendorong melestarikan payung Juwiring," kata Puan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin.

Ia pun meminta kepala daerah se-Solo Raya untuk mempromosikan dan membeli produk payung Juwiring agar industri kreatif tersebut tetap hidup. Para anak muda pun diimbau untuk menekuni kerajinan payung Juwiring sehingga terjadi regenerasi di tingkat pengrajin.

Pasalnya, salah satu pengrajin payung Juwiring, Ngadiyakur, mengungkapkan bahwa dari 50 pengrajin, sebagian besar anggota Ngudi Rahayu berusia 80-100 tahun.

“Jadi, (pengrajin) yang (berusia) di bawah 30 tahun sangat sedikit dan disayangkan belum ada regenerasi,” ucapnya.

Ngadi menambahkan, payung Juwiring memiliki sejarah dan merupakan warisan pusaka budaya leluhur. Apabila tidak diselamatkan, kerajinan ini akan tinggal kenangan.

"Sebagai pelaku usaha, saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama melestarikan payung Juwiring. Tak terkecuali, anak muda. Nanti, kami akan adakan pelatihan membuat payung Juwiring dan didampingi sampai benar-benar bisa. Peralatannya pun disediakan,” jelas Ngadi.

Sebagai informasi, pada kesempatan tersebut, Puan turut menyerahkan sejumlah bantuan uang tunai kepada kelompok industri kreatif payung lukis Ngudi Rahayu.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau