KOMPAS.com — Sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya yang melimpah, Indonesia juga memiliki kekayaan kuliner yang selalu memanjakan lidah.
Setiap daerah memiliki keunikan cita rasa, bahan baku, serta cara memasak yang menjadi ciri khas tersendiri. Contohnya, Sumatera Barat. Setiap daerah di provinsi tersebut punya keberagaman cita rasa yang berbeda-beda.
Di Kabupaten Tanah Datar, misalnya, terdapat kekayaan kuliner otentik dan akan menggoda siapa pun yang berkunjung ke sana.
Lantas, apa keunikan makanan khas pedalaman Sumatra Barat ini?
Ketika berbicara tentang kekayaan kuliner Tanah Datar, rendang tetap menjadi bintang utamanya. Meski demikian, sajian rendang di Tanah Datar memiliki ciri khas sendiri.
Dengan sentuhan rempah yang unik, Anda akan dibawa larut dalam perjalanan cita rasa yang terdapat di setiap serat daging ketika menyantapnya.
Tidak hanya rendang, Tanah Datar juga memiliki beragam keistimewaan kuliner lain, mulai dari gulai ikan patin hingga dendeng batokok.
Dengan rempah-rempah yang meresap ke dalam setiap masakan, aneka kuliner di wilayah ini begitu mencerminkan kekayaan budaya dari alam Tanah Datar.
Oleh karena itu, wajar jika potensi besar dari kekayaan kuliner Tanah Datar dianggap sebagai peluang oleh salah satu anak muda dari daerah ini.
Melalui usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan nama Boemboe Mandhe, Anisa, seorang anak muda, memulai usahanya dengan modal hanya Rp 300.000 pada 2017.
“Awalnya iseng. Pada 2017 di akhir masa kuliah, saya membuat racikan bumbu instan masakan Minang. Mama kan jago masak, jadi mama yang bikin, saya yang memasarkan. Makanya, saya kasih nama Boemboe Mandhe yang berarti bumbu buatan ibu,” ucap Anisa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (4/12/2023).
Dengan langkah awal yang mungkin tidak begitu besar, UMKM Boemboe Mandhe bisa mendapatkan banyak pesanan dari hari ke hari berkat sambutan baik dari teman, saudara, dan orang-orang terdekat. Bahkan, beberapa konsumen tertarik menjadi reseller sehingga membuat usaha bumbu instan miliknya dikenal makin luas.
Tantangan dalam menjalankan bisnis UMKM
Perjalanan UMKM Boemboe Mandhe yang digagas Anisa bersama ibunya semakin dikenal luas ke berbagai penjuru Indonesia.
Meski begitu, setiap usaha memiliki tantangannya tersendiri, begitu juga dengan Anisa. Ia bercerita bahwa usahanya sempat terkendala modal ketika baru saja dibangun. Modal ini rencananya digunakan untuk pengembangan kemasan, dapur untuk produksi yang layak, dan penambahan karyawan.
Tantangan tersebut malah menjadi titik awal Anisa mengenal Bank Rakyat Indonesia (BRI) setelah menghadapi penolakan pengajuan modal tambahan dari beberapa bank.
“BRI memberikan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai tambahan modal usaha saya. Prosesnya sangat mudah dan cepat. Hitungan hari pinjaman disetujui dan cair. Tanpa BRI, mungkin saya belum bisa membangun tempat produksi yang lebih ideal, memperbarui perlengkapan, hingga menyiapkan satu ruangan untuk showcase. Alhamdulillah, semuanya terwujud dengan bantuan BRI,” jelas Anisa.
Tidak hanya terbatas pada pendanaan, Anisa mengatakan, Boemboe Mandhe yang kini sudah dikenal hingga mancanegara juga selalu dibimbing para mantri BRI dalam pengelolaan bisnis, proses publikasi, hingga perluasan jaringan usaha.
Salah satunya melalui UMKM EXPO (RT) BRIlianpreneur, pameran berskala nasional yang rutin diselenggarakan oleh BRI dengan menggandeng UMKM-UMKM binaannya dari berbagai penjuru Indonesia.
Boemboe Mandhe telah merasakan manfaat dari penyelenggaraan BRIlianpreneur. Menurut Anisa, keikutsertaannya dalam penyelenggaraan pameran offline tersebut membuka kesempatan bagi dirinya untuk bertemu dengan UMKM-UMKM binaan BRI dari seluruh Indonesia.
Hal tersebut juga membuka peluang untuk berbagi dan memperluas jaringan.
Dengan ikut pameran berskala nasional tersebut, Anisa juga berkesempatan bertemu dengan pembeli secara langsung, baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan demikian, Boemboe Mandhe dapat memperkenalkan produknya secara lebih luas lagi.
Mantri BRI Aulia, salah seorang yang memberi pendampingan dan pelatihan untuk Anisa dan semua karyawan Boemboe Mandhe, mengatakan bahwa perkembangan UMKM yang menjadi binaan BRI sudah menjadi tanggung jawab BRI.
“Kami tidak mau hanya memberikan pinjaman dan memfasilitasi menabung, tetapi juga memiliki tanggung jawab agar UMKM binaan kami dapat berkembang dengan maksimal. Oleh karena itu, BRI setia mendampingi sampai UMKM mencapai kesuksesan dan bisa semakin percaya diri,” ucap Aulia.
Masih banyak kisah inspiratif yang dapat diambil dari perjalanan Anisa dan usaha Boemboe Mandhe. Selain membuka lapangan kerja untuk warga sekitar, mereka juga berhasil memperkenalkan cita rasa Nusantara ke mata dunia.
Penasaran tentang kisah lengkap Anisa menjalankan usaha miliknya dari nol? Tonton cerita lengkapnya di Petualangan BRILiaN The Series 3 Episode 5: “Memperkenalkan Cita Rasa Nusantara ke Mata Dunia” yang tayang di kanal YouTube BRI & Kompas TV.