KOMPAS.com – Kanker masih menjadi salah satu momok dalam dunia kesehatan global. Berdasarkan data Global Burden of Cancer (Globocan) yang dirilis pada 2020, kanker menjadi penyebab kematian tertinggi kedua di dunia.
Dari berbagai metode penanganan, radioterapi menjadi salah satu yang paling umum digunakan. Penanganan ini biasanya dilakukan oleh dokter spesialis onkologi radiasi.
Radioterapi mempunyai manfaat dan peran penting dalam rangkaian terapi kanker, seperti pembedahan serta terapi sistemik yang meliputi kemoterapi, terapi hormon, targeted therapy, dan imunoterapi.
Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Yoke Soemiatno SpRad(K)OnkRad menjelaskan, radioterapi yang baik dapat mengenai sel kanker sebanyak-banyaknya dengan dosis radiasi yang sangat minimal untuk sel sehat di sekitarnya.
“Terapi ini bermanfaat sebagai langkah kuratif untuk mencapai remisi atau kesembuhan, membantu proses terapi kanker, seperti mengecilkan tumor sebelum operasi atau terapi lanjutan, serta sebagai langkah paliatif untuk membantu meringankan gejala,” tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (20/12/2023).
Sementara itu, Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Tangerang dr Steven Octavianus, SpOnkRad mengungkapkan bahwa radioterapi sangat dianjurkan untuk beberapa kanker stadium lanjut yang sulit dioperasi.
Terapi tersebut juga dapat dilakukan kepada lansia yang memiliki kontraindikasi dan kondisi terlalu lemah untuk operasi atau kemoterapi.
Saat ini, layanan radioterapi di Mayapada Hospital dapat diakses oleh seluruh peserta jaminan kesehatan, seperti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) besutan BPJS Kesehatan serta asuransi swasta, baik lokal maupun multinasional.
Direktur Utama BPJS Kesehatan Prof dr Ali Ghufron Mukti MSc PhD mengatakan, kanker merupakan penyakit katastropik yang dikenal berbiaya mahal.
Menurutnya, radioterapi merupakan layanan yang sangat dibutuhkan dan menjadi salah satu cara menangani kasus kanker.
“Melihat tidak banyak fasilitas rumah sakit di Indonesia yang memiliki pesawat radioterapi, kami bekerja sama dengan Mayapada Hospital untuk memudahkan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, terutama untuk pasien-pasien kanker yang berada di Indonesia dalam mendapatkan layanan radioterapi,” ujarnya.
Melalui kerja sama tersebut, Ghufron berharap, pihaknya dapat melayani masyarakat dengan lebih cepat, mudah, dan luas. Ia pun meyakini bahwa Mayapada Hospital memiliki semangat yang sama untuk memberikan akses layanan kesehatan yang setara.
Buka layanan radioterapi bagi peserta BPJS Kesehatan
Chief Executive Officer (CEO) Mayapada Healthcare Group Jonathan Tahir mengatakan, sebagai bagian dari jaringan Mayapada Healthcare Group, Mayapada Hospital Jakarta Selatan dan Tangerang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk membuka layanan radioterapi bagi seluruh pasien kanker peserta BPJS Kesehatan.
“Saya berharap, sinergi ini dapat mendukung upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia yang setara dengan kualitas internasional. (Hal ini) selaras dengan komitmen Mayapada Healthcare Group,” ucapnya.
Jonathan memaparkan bahwa Mayapada Hospital Tangerang merupakan rumah sakit pertama di wilayah Banten yang memiliki layanan radioterapi.
Sebagai informasi, Mayapada Hospital Tangerang memiliki pesawat radioterapi canggih dengan teknologi terkini, yakni Linear Accelerator (LINAC). Alat ini memiliki radiasi yang relatif lebih aman dibandingkan pesawat radiasi lama, seperti Cobalt-60.
“Radioterapi LINAC mendukung personalisasi terapi untuk setiap pasien sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasien kanker secara lebih spesifik, efektif, aman, dan nyaman,” ujar Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Tangerang dr Kartika Erida Brohet SpOnkRad (K).
LINAC sendiri telah terintegrasi dengan penanganan kanker terpadu Oncology Center Mayapada Hospital, Center of Excellence. Layanan ini didukung oleh fisikawan medis, radioterapis, perawat, dokter spesialis onkologi, dan profesi terkait.
Layanan penanganan kanker Mayapada Hospital pun telah berinovasi dengan membentuk Tumor Board yang dapat memudahkan pasien kanker untuk memulai dan meneruskan pengobatannya.
Empat keunggulan LINAC
Dokter Spesialis Onkologi Radiasi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Ratnawati Soediro SpRad(K) mengatakan terdapat empat keunggulan dari radioterapi LINAC di Mayapada Hospital.
Pertama, presisi dan akurat. Dengan teknik Intensity Modulated Radiation Therapy (IMRT), target penyinaran dapat ditentukan mengikuti bentuk tumor atau kanker yang tidak beraturan sehingga sel sehat lebih terlindungi.
Kedua, cepat dan efisien. Dengan teknik Volumetric Modulated Arc Therapy (VMAT), gantry atau lengan LINAC dapat berputar sesuai arah target radiasi dengan otomatis, sehingga durasi terapi kurang dari 10 menit. Terapi jadi lebih cepat dan efisien.
Ketiga, aman untuk organ bergerak atau lokasi sulit. Teknik Image Guided Radiation Therapy (IGRT) dan Deep Inspiration Breath Hold (DIBH) bermanfaat untuk jenis kanker yang lokasinya terletak di dekat organ penting atau sensitif.
Contohnya, kanker payudara kiri yang di belakangnya terdapat jantung, tumor otak yang tidak ideal untuk dioperasi, atau kanker yang ikut bergerak pada saat dilakukan terapi, seperti kanker prostat, liver, dan paru-paru.
Keempat, alternatif untuk pembedahan. Teknik stereotactic dalam kasus dan kondisi tertentu dapat digunakan sebagai alternatif pembedahan. Contohnya, tumor otak yang sangat kecil dan terletak jauh di dalam sehingga sulit dijangkau. Dosis radiasi tinggi yang terfokus akan menghancurkan tumor tersebut.