Kabar pos

Pos Indonesia Pastikan Penyaluran Bantuan Cadangan Beras Pemerintah Tepat Waktu

Kompas.com - 30/12/2023, 18:52 WIB

KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan bantuan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada penerima bantuan pangan (PBP). Setiap PBP berhak menerima beras sebanyak 10 kg.

Pada penyaluran CBP tahap pertama, Pos Indonesia memberikan alokasi bantuan kepada 13.288.607 penerima dan saat ini sudah tersalurkan 100 persen.

Sementara pada penyaluran CBP tahap kedua, Pos Indonesia memberikan alokasi kepada 8.556.991 penerima. Hingga saat ini, distribusi CBP tahap dua telah mencapai 99 persen. Pos Indonesia memastikan akan menyelesaikan penyaluran pada akhir Desember 2023.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun mengatakan bahwa dalam penyaluran bantuan CBP, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BPN) dan Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) memilih pihaknya sebagai mitra karena dinilai mampu menyalurkan bantuan dengan tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran, dan akuntabel.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun.Dok. Pos Indonesia Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Tonggo Marbun.

“Dengan ketersediaan cabang Kantor Pos di lebih dari 4.800 lokasi se-Indonesia, Pos Indonesia mampu menyalurkan bantuan hingga ke wilayah terluar, terdepan, tertinggal (3T),” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Selain memiliki dukungan jaringan Kantor Pos yang luas, Pos Indonesia menerapkan strategi penyaluran dengan tiga metode.

Tiga metode tersebut meliputi penyaluran di Kantor Pos, pembagian di komunitas, dan pengantaran langsung ke rumah penerima (door-to-door), khususnya untuk warga yang sedang sakit, lansia, atau memiliki disabilitas.

“Ketiga metode tersebut terbukti efektif karena mampu menjangkau semua penerima dan penyaluran dapat diselesaikan tepat waktu,” ucap Tonggo Marbun.

Pos Indonesia mengambil langkah-langkah maksimal dalam menyalurkan bantuan dengan memanfaatkan berbagai moda transportasi, termasuk darat, laut, dan udara. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini juga melibatkan tenaga kerja lokal untuk mempercepat penyaluran.

Petugas Pos secara aktif mengoptimalkan jejaring pemerintahan daerah, berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pemerintah daerah (pemda) serta pihak keamanan, mulai dari level provinsi hingga tingkat rukun tetangga (RT).

Tujuannya adalah untuk menjamin kelancaran dan keamanan selama seluruh proses penyaluran bantuan.

Akuntabel dan real-time

Selain strategi penyaluran tersebut, Pos Indonesia memiliki keunggulan penyaluran cepat dan akuntabel dengan menggunakan aplikasi Pos Giro Cash (PGC) dan pemantauan penyaluran secara real-time melalui dashboard.

Aplikasi PGC dirancang untuk memperlancar penyaluran bantuan, terutama pada tahap terakhir (last mile). Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur-fitur, seperti scan quick response (QR), face recognition, dan geotagging. PGC juga diintegrasikan dalam dashboard yang memberikan laporan progress pekerjaan secara real-time.

Penggunaan PGC dibatasi dan hanya dapat diakses oleh petugas yang ditunjuk secara khusus oleh Pos Indonesia sebagai juru bayar dalam tugas distribusi pembayaran.

PGC merupakan aplikasi berbasis Android yang berfungsi sebagai alat pembayaran yang dapat langsung mengirimkan konfirmasi ke basis data.

Saat ini, PGC digunakan untuk mendistribusikan bantuan sosial dari pemerintah kepada masyarakat kurang mampu, termasuk dalam kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial (Kemensos).

Aplikasi tersebut juga berfungsi secara cepat dan tepat dalam menyalurkan pembayaran dari satu pihak ke pihak lain, termasuk di wilayah-daerah 3T.

Mengenai keandalan PGC, Direktur Utama (Dirut) Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan bahwa aplikasi tersebut sangat berperan dalam meningkatkan akurasi perekaman data penerima bantuan.

"Teknologi PGC adalah aplikasi seluler yang membantu petugas merekam data para penerima bantuan. Jadi, setiap orang yang menerima bantuan akan difoto bersama uang dan kartu tanda penduduk (KTP). Misalkan penerima diwakilkan, haruslah anggota keluarga yang terdaftar dalam satu kartu keluarga (KK). Dengan cara ini, laporan data menjadi sangat akurat dan detail, termasuk geotagging lokasi penyaluran bantuan. Ini berkaitan dengan akuntabilitas," jelasnya.

Dengan pemanfaatan teknologi digital melalui PGC, Pos Indonesia dapat menjamin bahwa semua data yang dikumpulkan akan tepat dan akurat.

“Jadi, nanti saat bantuan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), semua data dapat kami sajikan secara akurat, tepat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Itulah manfaat utama dari teknologi digital dalam penyaluran bantuan,” ucap Faizal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau