Advertorial

Sama-sama Kendaraan Elektrik, Ini Bedanya Mobil Hybrid dan Full EV

Kompas.com - 08/01/2024, 16:30 WIB

KOMPAS.com - Mobil listrik atau electric vehicle (EV) belakangan tengah naik daun. Pasar otomotif Tanah Air pun merespons positif kehadiran mobil ramah lingkungan sebagai pilihan moda dalam bertransportasi.

Antusiasme pencinta otomotif terhadap inovasi mobil listrik pun beralasan. Pasalnya, selain mengusung desain futuristik, EV diklaim lebih ramah lingkungan serta hemat bahan bakar minyak (BBM) ketimbang mobil konvensional.

Di pasaran global, sedikitnya terdapat empat jenis mobil listrik yang menawarkan ragam keunggulan yang berbeda. Adapun di Indonesia setidaknya sudah ada tiga jenis mobil listrik yang beredar di pasaran.

Salah satu jenis kendaraan listrik yang beredar di pasar Indonesia sekaligus populer dan menarik hati pencinta mobil, yakni hybrid electric vehicle (HEV) atau mobil hibrida.

Namun, tahukah Anda bahwa mobil hibrida (hybrid) punya sejumlah perbedaan dengan mobil listrik murni.

Kompas.com melakukan survei guna menyelisik tingkat pengetahuan (knowledge) serta perilaku (behaviour) masyarakat di Tanah Air terkait kendaraan listrik dan hibrida.

Hasil survei Kompas.com menunjukkan, sebanyak 85 persen responden menganggap dirinya paham mengenai perbedaan antara mobil listrik dan mobil hybrid.

Namun, ketika ditanyakan lebih lanjut, dari 85 persen responden tersebut, hanya 18 persen di antaranya masih belum memahami dengan benar terkait perbedaan antara mobil listrik dan mobil hybrid.

Lebih lanjut, survei Kompas.com juga mengukur tingkat pengetahuan masyarakat terkait sejumlah informasi detail yang berkaitan dengan mobil listrik dan hibrida.

Dari aspek tenaga penggerak, misalnya, sebanyak 89 responden paham bahwa mobil hybrid memiliki dua tenaga penggerak, sedangkan mobil listrik hanya satu penggerak. Sisanya, 11 persen responden mengaku tidak mengetahui informasi mengenai hal tersebut.

Kompas.com juga bertanya kepada responden apakah mereka mengetahui bahwa tidak semua mobil hybrid memerlukan charging external. Sebanyak 84 persen responden menjawab “Ya” dan 16 persen menjawab tidak tahu.

Informasi lain bahwa mobil listrik cenderung menempuh jarak pendek dibandingkan mobil hybrid, 84 persen responden menyatakan tahu. Sementara, 14 persen responden tidak mengetahui informasi ini.

Terkait mobil listrik mendapat subsidi dari pemerintah Indonesia, 86 persen tahu informasi ini dan 14 persen menyatakan tidak tahu.

Ketika ditanya pandangan mereka terkait pernyataan bahwa mobil listrik dan hybrid bebas dari aturan ganjil genap DKI Jakarta, sebanyak 48 persen responden menyatakan “benar”. Faktanya, hanya mobil listrik yang bebas dari aturan ganjil genap DKI Jakarta.

Demikian pula saat dikonfirmasi mengenai pernyataan bahwa rerata jarak tempuh mobil listrik di Indonesia dapat mencapai lebih dari 500 km. Sebanyak 59 persen responden menyatakan “salah”. Hal ini sejalan dengan fakta bahwa hanya sebagian mobil listrik di Indonesia yang dapat mencapai jarak tersebut.

Memahami perbedaan mobil hybrid dan mobil listrik murni

Membedakan mobil listrik dan mobil hybrid bagi sejumlah kalangan tampaknya gampang-gampang susah. Untuk itu, informasi detail mengenai perbedaan antara keduanya diperlukan agar tidak salah kaprah.

Sebab, pemahaman yang tidak tepat akan memengaruhi keputusan masyarakat yang berencana membeli mobil ramah lingkungan. Agar tak salah pilih, berikut Kompas.com rangkumkan perbedaan antara mobil hybrid dan listrik.

Mobil hybrid merupakan jenis kendaraan yang menggunakan dua atau lebih sumber energi sebagai penggerak. Sementara sumber tenaga mobil listrik murni adalah baterai sehingga membutuhkan sistem charging battery yang memadai.

Untuk diketahui, kendaraan hybrid tidak memerlukan pengisian daya eksternal karena mobil ini dapat mengisi daya listrik saat mobil digunakan.

Baterai pada mobil hybrid tidak akan habis saat dipakai berkendara dan tidak memerlukan perawatan khusus.

Daya listrik baterai untuk penggerak motor ini dihasilkan dari pengereman regeneratif dan dari mesin bensin. Saat pengereman dilakukan, putaran roda berfungsi sebagai generator dari energi gerak menjadi energi listrik. Kemudian, energi listrik tersebut disimpan pada baterai mobil untuk penggerak motor.

Dengan mengetahui perbedaan mobil hybrid dan listrik murni, Anda akan lebih mudah menentukan kendaraan yang cocok.

Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, silakan klik tautan berikut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau