KOMPAS.com - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Bayu Krisnamurthi menyampaikan bahwa program Bantuan Pangan Beras berhasil menahan laju harga beras dan kemampuan daya beli yang turut mempengaruhi inflasi/
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers yang diadakan di Gedung Bulog Pusat, Jakarta, Kamis (11/1/2024).
Bayu menuturkan, sejak program tersebut digelar perdana, inflasi beras mengalami penurunan 0,70 persen pada Maret 2023. Inflasi beras pun terus menurut pada bulan-bulan selanjutnya, yakni turun 0,55 persen pada April 2023 dan 0,02 persen pada Mei 2023.
Sementara itu, lanjutnya, Bantuan Pangan Beras tahap II yang disalurkan sejak September–Desember 2023 mampu menjaga laju kenaikan harga beras padai akhir tahun yang umumnya naik secara signifikan. Terbukti, inflasi beras turun cukup signifikan dari 5,61 persen pada September 2023 menjadi 0,43 persen pada Desember 2023.
“Pemenuhan pangan bagi masyarakat berpendapatan rendah melalui program Bantuan Pangan Beras ini menjadi concern pemerintah karena berpengaruh langsung dalam kemampuan daya beli masyarakat yang turut mempengaruhi inflasi,” kata Bayu dalam siaran pers yang diterima Kompas.com Kamis.
Melihat dampak positif penurunan inflasi tersebut, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BPN) kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras pada 2024.
Sebagai informasi, bantuan tersebut suda digelontorkan sejak awal tahun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun berkesempatan hadir di beberapa daerah dan menyerahkan langsung bantuan tersebut kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Setelah tuntas menyalurkan bantuan pangan beras sebanyak 1,5 juta ton pada 2023, kami langsung tancap gas menyalurkan kembali program ini untuk 2024 yang dimulai sejak tanggal 2 Januari 2024”, ujar Bayu.
Ia melanjutkan, jumlah KPM yang menerima bantuan tersebut pun bertambah pada 2024, dari 21,3 juta KPM menjadi 22 juta KPM.
“Jika diasumsikan setiap keluarga rata-rata terdiri empat orang, maka sudah 88 juta rakyat Indonesia yang merasakan manfaat dari program Bantuan Pangan Beras,” tambah Bayu.
Bantuan tersebut, tegas Bayu, disalurkan secara merata di seluruh Indonesia tanpa terkecuali. Bantuan ini dilayani oleh seluruh kantor wilayah dan kantor cabang Bulog dari Aceh sampai dengan Papua melalui pelayanan dari 471 komplek pergudangan milik Bulog.
Bayu mengatakan, pihaknya memiliki stok beras yang sangat kuat untuk penyaluran bantuan tersebut dan kebutuhan lain.
Per Rabu (10/1/2023), stok Cadangan Beras Pemerintah (CPB) yang dikuasai Bulog mencapai 1,3 juta ton. Bulog juga memiliki sisa beras dalam perjalanan yang sudah berhasil dikontrak dan penugasan impor beras pada 2023 sebanyak 500.000 ton.