KOMPAS.com – Pada acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang berlangsung di Nusa Dua, Bali, pada November 2022, seluruh kepala negara dan delegasi yang hadir terlihat memakai kendaraan listrik.
Penggunaan mobil listrik sebagai kendaraan resmi dalam perhelatan KTT G20 merupakan bentuk komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengurangi emisi karbon yang menjadi salah satu penyebab dari pemanasan global.
Adapun dari sekian banyak kendaraan listrik yang ada, mobil berjenis battery electric vehicle (BEV) dari Toyota, yakni bZ4X, jadi salah satu yang paling mencuri perhatian.
Pasalnya, mobil listrik berbasis baterai pertama dari Toyota itu terlihat berkelas lantaran hadir dengan desain yang elegan dan futuristik. Teknologi dan fitur yang disematkan pun juga yang terbaik di kelasnya.
Oleh karena itu, tak heran jika mobil tersebut dibanderol dengan harga yang cukup tinggi, yakni mencapai Rp 1,190 miliar.
Bagi sebagian orang, harga itu mungkin terdengar anomali. Apalagi, para produsen otomotif roda empat lainnya kini tengah berlomba-lomba menawarkan produk mobil listrik dengan harga terjangkau.
Namun, Toyota memiliki alasan kuat terkait banderol bZ4X yang mencapai angka miliaran rupiah.
Untuk diketahui, bZ4X adalah terobosan baru dalam pasar mobil listrik karena hadir dengan filosofi "Beyond Zero" (bZ) yang mengusung konsep nol emisi dan memberikan pengalaman berkendara.
Selain itu, produk bZ4X dapat dikatakan sebagai yang orisinal karena tidak hanya sekadar adaptasi dari model sebelumnya.
Hal tersebut lantaran bZ4X dibangun di atas platform baru yang didedikasikan khusus untuk kendaraan berjenis BEV, yakni Toyota New Global Architecture (TNGA).
Platform itu berfungsi untuk mengintegrasikan baterai sepenuhnya ke dalam sasis kendaraan di bawah lantai kendaraan.
Hasilnya, e-TNGA punya sasis yang kuat, kaku, dan pusat gravitasi yang rendah. Faktor-faktor inilah yang membuat kinerja dinamis yang stabil dan memuaskan dari bZ4X.
Tak hanya itu, e-TNGA juga memungkinkan bZ4X untuk memiliki jarak sumbu roda atau wheelbase sepanjang 2.850 mm. Ini ditujukan agar kendaraan memiliki interior nyaman, lega, lantai datar, dan ruang kaki yang luas.
Secara ukuran, SUV bertenaga listrik ini juga terbilang besar. Dimensinya adalah panjang 4,69 m, lebar 1,86 m, dan tinggi 1,6 m. Sedangkan beratnya hanya 2.195 kg.
Toyota pun mengambil langkah khusus untuk melindungi baterai dari benturan dengan memasang penutup aluminium.
Selain itu, bZ4X juga memiliki desain eAxle atau modul penggerak listrik hasil pengembangan Toyota yang menggabungkan transaxle, motor, dan inverter dalam satu unit.
Desain tersebut membuat mobil menjadi lebih ringan dan ringkas sehingga dapat menghasilkan overhang yang lebih pendek serta pusat gravitasi yang lebih rendah. Modul itu juga memberikan ruang yang lebih lega untuk kabin dan bagasi.
Perlu diketahui, eAxle yang ada pada bX4X juga memiliki electricity supply unit (ESU) yang menyederhanakan fungsi transformasi daya dalam satu unit.
Untuk suspensi, All new bZ4X mengadopsi suspensi depan MacPherson strut dan double wishbone di bagian belakang yang digabungkan dengan anti-roll bar.
Tujuannya adalah untuk mencapai tingkat kontrol dan kinerja keselamatan yang ideal, dengan memanfaatkan karakteristik e-TNGA dalam menyajikan kenyamanan berkendara, stabilitas, dan kemampuan handling terbaik.
Keunggulan tenaga dan torsi
Sebagai salah satu kendaraan listrik terbaik Toyota, bZ4X juga menawarkan keunggulan tenaga dan torsi yang instan sejak putaran pertama.
Keunggulan tersebut tak lepas berkat adanya penggerak roda depan (FWD) yang efisien dan cocok untuk berkendara di area perkotaan.
Mesin Toyota bZ4X sendiri memiliki tenaga sebesar 204 HP dan torsi 266 Nm. Berkat itu, bZ4X diklaim mampu melaju dari 0-100 km per jam hanya dalam 8,3 detik dan dari 48-90 km per jam dalam 2,9 detik.
Meski bertenaga besar, daya dari baterai Toyota bZ4X cukup efisien karena mobil ini dilengkapi dengan mode ECO untuk menghemat baterai dan mode SNOW untuk medan off-road ringan.
Adapun untuk mengoptimalkan kinerja motor dan inverter listrik, Toyota melakukan banyak inovasi agar kendaraan flagship-nya itu tak mudah kehilangan daya.
Sejumlah inovasi tersebut adalah dengan menggunakan stator yang lebih kecil, rotor yang berputar cepat, dan oli dengan viskositas rendah untuk poros utama.
Toyota juga melengkapi transaxle bZ4X dengan tiga sumbu membuat sama panjang dari pre-load differential dan driveshaft untuk membantu menjaga stabilitas berkendara di jalanan lurus.
Tak mudah selip
Salah satu kelemahan kendaraan listrik adalah mudah mengalami selip roda pada awal akselerasi. Ini lantaran kendaraan listrik punya tenaga yang besar dan konstan.
Pada bZ4X, Toyota telah menyematkan electronic control unit (ECU) yang ditempatkan dekat motor listrik untuk bisa mendeteksi selip roda secara cepat.
Selain itu, bZ4X juga menggunakan kontrol torsi penggerak yang presisi dan responsif untuk mengurangi selip roda. Sistem ini didukung dengan teknologi vehicle stability control (VSC) yang berfungsi untuk mengatur distribusi tenaga dari motor listrik.
Pedal akselerator dari bZ4X juga dirancang agar tidak menyalurkan tenaga secara langsung demi menghindari benturan akibat hentakan daya.
Didukung teknologi baterai canggih
Totalitas Toyota dalam memberikan komponen terbaik pada bZ4X juga terlihat dari teknologi baterai canggih dan ramah lingkungan yang digunakan pada kendaraan tersebut.
Toyota bZ4X menggunakan baterai lithium-ion yang memiliki kepadatan tinggi dengan 96 sel dan tegangan 355,2 volt. Kapasitas baterai ini mencapai 71,4 kWh dan bisa beroperasi pada suhu antara 30-60 derajat Celcius.
Untuk menjaga kualitas dan daya tahan baterai, Toyota juga menyematkan sistem kontrol otomatis pada bakteri tersebut.
Tak hanya itu, bZ4X adalah mobil Toyota pertama yang menggunakan sistem pendingin air untuk baterainya, ini layaknya radiator mesin. Sistem ini menggunakan refrigeran dan bisa menjaga output baterai tetap stabil dengan mendinginkan setiap sel secara individual.
Sistem tersebut juga terhubung dengan sistem pendingin udara kendaraan sehingga dapat saling berkoordinasi untuk menghemat daya baterai dan suhu kabin.
Tak sampai di situ, salah satu keuntungan lain dari baterai bZ4X adalah kemampuan pengisiannya yang cepat tanpa mengorbankan keselamatan atau masa pakai.
Untuk diketahui, Toyota bZ4X dilengkapi dengan sistem pengisian daya cepat 150 kW yang menggunakan sistem charging DC output CCS2.
Berkat itu, baterai kendaraan tersebut bisa terisi 80 persen hanya dalam waktu sekitar 30 menit. Sedangkan output pengisian mode AC charging itu dilengkapi dengan suplai 230 V/32 A dan membutuhkan waktu sekitar 9-10 jam untuk terisi penuh.
Toyota mengeklaim, bZ4X mampu mencapai jarak hingga 500 km saat daya terisi penuh untuk sekali pengisian.
Desain sporty dan interior mewah
Sebagai mobil flagship, tak lengkap rasanya jika bZ4X tidak dibekali desain yang paripurna untuk menyeimbangkan berbagai teknologi jempolan yang disematkan.
Untuk tampilannya sendiri, Toyota menghadirkan bodi yang sleek dan sporty pada kendaraan premiumnya itu.
Meski berjenis sport utility vehicle (SUV), tapi bZ4X tampak lebih ramping ketimbang mobil sejenisnya. Desain ini dihadirkan agar kendaraan dapat bermanuver secara leluasa di jalanan dengan kondisi apa pun.
Sementara pada bagian dalam, Toyota BZ4X menghadirkan interior yang super lega. Kesan lega itu salah satunya hadir berkat panoramic sunroof yang disematkan pada interior mobil ini.
Untuk teknologi yang disematkan pada bagian interior, salah satu yang paling mencolok adalah kehadiran layar multimedia yang memiliki ukuran lebih besar ketimbang mobil Toyota lainnya.
Layar multimedia tersebut memiliki ukuran 12,3 inci dan dilengkapi dengan panel berteknologi LED yang punya beragam fitur unggulan dan menu navigasi dengan fitur konektivitas lengkap ke smartphone.
Adapun untuk memanjakan aktivitas hiburan pengendara, Toyota juga menyematkan sembilan buah speaker dari JBL dan fitur pengecasan nirkabel dalam kendaraan flagship-nya itu.
Dilengkapi teknologi dan fitur canggih
Salah satu teknologi canggih yang hadir pula pada bZ4X adalah Advanced Park yang dapat membantu memarkirkan mobil secara otomatis tanpa campur tangan pengemudi. Teknologi ini belum dimiliki oleh kendaraan listrik dari produsen mana pun.
Kemudian, ada pula teknologi Toyota Safety Sense (TSS) 3.0 untuk membantu pengendara dalam menghindari berbagai potensi bahaya melalui sensor yang terletak pada bagian belakang kendaraan.
Sebagai contoh, saat sedang berjalan mundur, mobil akan langsung berhenti jika mendeteksi kendaraan atau obyek lain yang berada di belakangnya.
Ada juga kamera 360 derajat beresolusi tinggi yang dapat menjaga mobil dari obyek di sekitarnya. Bahkan, kamera ini juga dapat membantu mobil untuk parkir secara otomatis.
Toyota juga membekali bZ4X dengan fitur canggih lain, seperti Pre-Collision System with Pedestrian Detection, Lane Departure Alert with Steering Assist, Automatic High Beams, Lane Tracing Assist, Full-Speed Range Dynamic Radar Cruise Control, dan Road Sign Assist.