Advertorial

Salurkan Bantuan Pangan untuk Masyarakat Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X Apresiasi Bulog

Kompas.com - 30/01/2024, 20:19 WIB

KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengapresiasi langkah Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) yang menyalurkan beras Bantuan Pangan pada masyarakat di wilayahnya.

Untuk diketahui, pemberian beras Bantuan Pangan merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi).

Kegiatan penyaluran beras itu dilakukan di dua lokasi, yakni di Sleman pada Senin (29/1/2024) dan di Bantul pada Selasa (30/1/2024).

Sri Sultan mengatakan, bantuan beras dari Bulog adalah bentuk kepedulian pemerintah kepada masyarakat.

Menurutnya, program beras Bantuan Pangan punya dampak yang signifikan karena bisa menahan laju kenaikan harga pangan pokok di tingkat konsumen.

Dirinya pun ingin program peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti Bantuan Pangan, dapat terus berlanjut mengingat banyak manfaat yang diterima.

“Saya mendukung adanya program Bantuan Pangan yang dilaksanakan Bulog. Saya rasa program Bantuan Pangan ini penting kehadirannya bagi masyarakat. Selain karena banyaknya masyarakat yang terbantu, program ini juga memberikan dampak signifikan untuk menahan laju kenaikan harga beras,” ujar Sri Sultan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Untuk diketahui, Jokowi bertemu langsung dengan seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) saat kegiatan penyaluran bantuan tersebut.

Ia menjelaskan, keberhasilan program pemerintah yang berbasis pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti Bantuan Pangan, sudah semestinya menjadi perhatian khusus seluruh pihak yang terkait.

Dirinya juga menegaskan bahwa Bantuan Pangan merupakan upaya pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis pangan yang saat ini tengah melanda dunia.

“Saat ini, semua negara tengah dilanda oleh krisis pangan. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tapi juga seluruh dunia. Oleh sebab itu, rakyat kami bantu melalui penyaluran beras Bantuan Pangan kepada 22 juta KPM. Ini (bantuan) sudah dianggarkan agar dapat dilaksanakan sampai dengan Juni 2024,” kata Jokowi.

Jaga stabilitas harga pangan

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi yang turut hadir mendampingi jokowi menerangkan, program beras Bantuan Pangan yang disalurkan Bulog ke masyarakat merupakan langkah yang efektif dalam menjaga stabilitas harga pangan.

Menurutnya, program penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) mampu menahan gejolak harga ke tingkat yang lebih tinggi.

“Tadi malam saya meeting dengan penggilingan padi yang ada di Yogyakarta. Mereka menyampaikan saat ini harga gabah sedang tinggi, yakni di atas Rp 8.000 per kilogram. Jadi, bila tidak ada program CBP dan SPHP, harganya bakal melonjak di angka Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogramnya,” ucap Arief.

Oleh karena itu, lanjut Arief, program-program bantuan dari pemerintah dapat dikatakan cukup baik dalam menahan gejolak harga pangan yang ada saat ini.

Di sisi lain, Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Sonya Mamoriska Harahap mengaku bahwa program beras Bantuan Pangan adalah salah satu upaya pemerintah dalam menjaga kemampuan daya beli masyarakat yang rentan terdampak kenaikan harga pangan.

Dirinya pun menekankan, penyaluran beras Bantuan Pangan tak lepas dari keinginan masyarakat penerima bantuan.

Mereka mengharapkan bantuan pangan agar dapat memiliki pos anggaran untuk membelanjakan keperluan rumah tangga lainnya.

"Program Bantuan Pangan merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat. Adanya program ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memiliki anggaran untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga lain. Program Bantuan Pangan ini pun terbukti memiliki kontribusi yang cukup luas manfaatnya bagi rumah tangga masyarakat," kata Sonya.

Para penerima bantuan beras Bantua Pangan di Yogyakarta.Dok. Perum Bulog Para penerima bantuan beras Bantua Pangan di Yogyakarta.

Salah satu penerima bantuan, Yantini (56), mengaku terbantu setiap kali dirinya menerima beras Bantuan Pangan.

Warga Kelurahan Guwosari yang sehari-hari berprofesi sebagai penjual gorengan itu berharap, program beras Bantuan Pangan bisa terus berlangsung. Sebab, bantuan ini dapat membantu keluarganya untuk meringankan beban pengeluaran pokok per bulan.

"Alhamdulillah, saya mendapatkan beras Bantuan Pangan beberapa bulan ini. Saya sekeluarga terbantu sekali dengan adanya program ini. Uang yang tadinya buat beli beras bisa saya gunakan untuk modal berjualan gorengan. Semoga bantuan seperti ini masih tetap ada di masa depan," ucap Yantini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau