KOMPAS.com – Wahana Visi Indonesia (WVI) telah mengadakan program pembelajaran tambahan untuk meningkatkan kemampuan digital siswa dan guru di beberapa sekolah di Jakarta sejak Oktober 2023. Program bertajuk Tech for Children Education & Development (T4CED) ini diikuti oleh 160 siswa dan 33 guru.
Sebagai rangkaian dari program tersebut, WVI menggelar pameran digital untuk menampilkan hasil pembelajaran siswa dan workshop akhir untuk siswa dan guru, Minggu (28/1/2024).
Acara itu diadakan untuk mengapresiasi siswa yang telah menyelesaikan seri pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk memamerkan hasil karyanya.
Kalananti by Ruang Guru dilibatkan dalam agenda tersebut sebagai narasumber untuk dua kegiatan workshop, yaitu digitalisasi pembelajaran untuk guru dan workshop pengenalan teknologi robotik untuk siswa.
Penyelenggaraan T4CED di sekolah telah diakhiri dengan acara kelulusan bagi siswa yang terlibat. Sebanyak 160 siswa telah mengikuti seri pembelajaran coding. Selain itu, program pembelajaran ini juga diberikan kepada 33 guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajar yang kreatif dan inovatif.
Salah satu siswa peserta program yang turut mengisi stan pameran mengaku senang bisa mengikuti program tersebut. Menurutnya, meski menantang, belajar coding menyenangkan.
Sejak menguasai kemampuan tersebut, ia lantas mengajarkan hal serupa kepada anggota keluarga di rumah.
General Manager Zonal Sambawa WVI Johny Noya mengatakan, penguasaan literasi digital sudah menjadi kebutuhan anak-anak zaman sekarang.
“Terima kasih kepada orangtua yang telah berkomitmen mengizinkan dan mendorong waktu kegiatan positif yang menyenangkan di luar jam sekolah. Mereka jadi bisa mengembangkan kemampuan di dunia digital agar siap bersaing di masa depan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/1/2024).
Melalui program T4CED yang didukung penuh oleh KakaoBank, WVI memberikan kursus komputer dan pengenalan bahasa pemrograman untuk siswa di sekolah sebagai upaya meningkatkan ketertarikan anak-anak terhadap dunia digital.
Beberapa sekolah tersebut di antaranya SD Negeri Cipinang Muara 19, SD YPBK, SD Dian Harapan, SD Nurul Yaqin, MI Nurul Islam Kamal Muara, dan SD Negeri Balimester 01.
“Saat ini, teknologi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini tidak bisa ditolak, tetapi perlu diterima dengan bijak. Anak-anak perlu didorong untuk berani dan bertanggung jawab dalam memanfaatkan perkembangan dunia digital,” ujar Project Manager WVI Yonathan Prasha.
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami dan menggunakan teknologi digital. Kemampuan ini penting untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti poin 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan poin 9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Dengan literasi digital yang baik, individu dapat mengakses sumber daya pendidikan online, pelatihan, dan informasi yang relevan. Literasi digital juga dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran akan isu-isu lingkungan dan mendukung upaya perlindungan lingkungan seperti pada poin 13 SDGs.