KOMPAS.com – Memasuki usia ke-15, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI terus mengembangkan diri menjadi institusi yang mampu melahirkan solusi serta inovasi bagi pembangunan nasional.
Komitmen tersebut diwujudkan dalam berbagai kegiatan usaha yang telah menggunakan beragam platform creative financing. Salah satu inovasi platform pembiayaan infrastruktur yang digagas PT SMI adalah SDG Indonesia One atau SIO.
SIO merupakan platform kerja sama pendanaan yang terintegrasi guna mendukung pembangunan infrastruktur yang sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia.
Hadirkan sejumlah inovasi sebagai salah satu SMV
Dengan menggunakan mekanisme pembiayaan inovatif yang menggabungkan pendanaan dari publik dan privat (blended finance), SIO memanfaatkan dana yang berasal dari berbagai sumber, antara lain dari privat, filantropis, lembaga donor, lembaga keuangan bilateral dan multilateral, perbankan, asuransi, serta investor lain.
Pencampuran dana dari berbagai sumber itu diharapkan dapat menjadi katalisator dan menambah kapasitas proses pendanaan infrastruktur di Indonesia.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad menjelaskan, SIO menawarkan beragam manfaat bagi mitra strategis, salah satunya memperoleh akses dalam meraih pangsa pasar di Indonesia.
“(Selain itu), skema blended finance juga merupakan upaya mitigasi risiko bagi mitra. Mereka pun bisa memperoleh leveraging dari investasi dan ikut andil dalam pembangunan sosial ekonomi di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/2/2024).
Hingga Desember 2023, PT SMI telah memobilisasi dana dengan komitmen sebanyak 3,15 miliar dollar AS lewat platform SIO. Adapun sebanyak 816 juta dollar AS dari total komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk perjanjian dengan realisasi senilai 355 juta dollar AS.
Melalui platform itu pula, PT SMI telah membiayai 115 proyek blended finance serta terlibat dalam 77 kegiatan ecosystem enabler.
Sebagai Special Mission Vehicle (SMV) di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), PT SMI juga mendapat penugasan untuk memfasilitasi Project Development Facility (PDF) melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Private Public Partnership (PPP).
Sebagai informasi, KPBU merupakan skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha dalam penyediaan infrastruktur dan/atau layanannya untuk kepentingan umum yang mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah. Skema ini merupakan salah satu strategi untuk menutup gap dalam pembiayaan infrastruktur.
Hingga saat ini, PT SMI telah mendampingi pelaksanaan fasilitas PDF sebanyak 22 proyek. Pada 2023, sebanyak tujuh proyek telah berjalan dengan tiga proyek pipeline.
Salah satu proyek KPBU yang didukung PT SMI dalam bentuk PDF adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah. Proyek tersebut diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Selasa (23/1/2024).
Proyek itu merupakan wujud kolaborasi antara PT SMI dengan sesama SMV, yaitu PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia dan PT Indonesia Infrastructure Finance. SPAM Semarang Barat sendiri ditargetkan dapat mengalirkan air minum ke 70.000 rumah tangga atau sekitar 350.000 jiwa.
Terbitkan obligasi sebagai alternatif pembiayaan
Guna mencari alternatif sumber pendanaan, PT SMI juga terus berinovasi. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas leverage, terutama melalui penerbitan obligasi dan pinjaman bank.
Selain itu, Perseroan juga terus melakukan penghimpunan dana untuk mendukung pembiayaan infrastruktur dengan tetap menjaga tingkat profitabilitas yang berkelanjutan.
Sejak 2014, PT SMI aktif menerbitkan obligasi yang mendapat permintaan tinggi, baik dari investor lokal maupun asing, bahkan beberapa kali mengalami oversubscribed.
Dikutip dari laman ptsmi.co.id, beberapa obligasi yang telah diterbitkan PT SMI adalah Obligasi Berkelanjutan I Tahap II senilai Rp 7 triliun yang diterbitkan pada 2017. Obligasi ini merupakan salah satu emisi tunggal terbesar di Indonesia.
Pada pertengahan 2018, PT SMI menjadi institusi yang menerbitkan Green Bond korporasi pertama di Indonesia senilai Rp 500 miliar. Obligasi ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Green Bond I dengan total Rp 3 triliun.
Edwin menjelaskan, Green Bond PT SMI akan membiayai proyek-proyek yang melindungi, melestarikan, serta meningkatkan kualitas dan fungsi lingkungan.
“Proyek-proyek itu meliputi energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan yang berkelanjutan, serta pengelolaan air dan limbah yang berkelanjutan,” tuturnya.
Pada 2018, PT SMI juga menerbitkan Sukuk untuk pertama kali senilai Rp1 triliun yang merupakan bagian dari PUB Sukuk I dengan nilai total Rp3 triliun.
Kemudian, pada 2019, PT SMI menerbitkan obligasi korporasi terbesar dengan nilai total penerbitan Rp 11,9 triliun.
Berbagai inovasi yang dihadirkan PT SMI untuk mendorong pembangunan berkelanjutan itu pun membuahkan sejumlah pengakuan hingga kepercayaan dari berbagai pihak.
PT SMI berhasil menjadi lembaga privat pertama di Asia Tenggara yang terakreditasi oleh Green Climate Fund (GCF).
GFC merupakan mekanisme pendanaan iklim terbesar di dunia yang yang secara khusus dibentuk untuk mendukung negara-negara berkembang meningkatkan dan mewujudkan Nationally Determined Contributions (NDC) menuju jalur rendah emisi dan berketahanan iklim.
PT SMI juga ditunjuk sebagai Energy Transition Mechanism (ETM) Country Platform Manager oleh pemerintah pada ajang Presidensi G20 Indonesia 2022.
Kemudian, dari segi tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJLS), sejumlah program PT SMI mendapatkan penghargaan kategori Merit Award dalam ADFIAP 2023. Selain itu, program TJSL PT SMI juga mendapatkan penghargaan dalam Asian Water Awards 2023.
Program Pengeboran Sumur dan Pengadaan Air Bersih di Pasuruan, Jawa Timur, Perseroan pun menghasilkan penghargaan Engineering Excellence of the Year dan Outstanding Water Treatment Plant Design Award.
Berbagai prestasi itu secara langsung meningkatkan reputasi PT SMI di mata publik. Salah satunya dengan terpilihnya kembali Perseroan sebagai satu dari 106 perusahaan dan instansi berpengaruh di bidang komunikasi untuk kategori BUMN Non-Tbk dari majalah PR Indonesia pada 2023.
Sebagai informasi, PR Indonesia memonitor lebih dari 15.000 media online dan media sosial serta tingkat engagement-nya pada periode 1 Desember 2022 hingga 31 Mei 2023.