Advertorial

Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan, Bersihkan Diri Pakai Air atau Tisu?

Kompas.com - 27/02/2024, 13:00 WIB

KOMPAS.com – Tisu kerap menjadi pilihan seseorang untuk membersihkan diri, terutama organ intim, setelah dari toilet atau kamar mandi. Hal ini dikarenakan tisu dianggap lebih praktis dan bersih.

Akan tetapi, tahukah Anda bahwa tisu atau kertas toilet tidak begitu efektif digunakan untuk membersihkan diri?

Dilansir dari CNA Lifestyle, Selasa (11/2/2024), hasil penelitian Kepala Petugas Medis dari The Urology Group Dr Phillip Buffington menunjukkan bahwa tisu atau kertas toilet dapat terpapar residu tinja dan bakteri.

Selain itu, dari sumber yang berbeda, penggunaan tisu untuk membersihkan area genital, terutama perempuan, bisa menyebabkan iritasi.

Kulit di sekitar area genital, baik anus maupun kelamin, cukup lembut dengan banyak ujung saraf yang sensitif. Menyeka area tersebut dengan jaringan kering seperti tisu, justru dapat mengiritasi dan merusak area lebih lanjut.

Bukan itu saja, bahan kimia yang terdapat di tisu bisa berpengaruh terhadap kesehatan area genital.

Hal tersebut berbeda bila membersihkannya dengan air. Pemakaian bidet, misalnya, bisa menghilangkan sisa kotoran secara keseluruhan ketimbang dengan tisu, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Kamis (27/2/2020).

Penggunaan air pun dinilai lebih aman bagi kesehatan untuk membersihkan diri usai buang air kecil (BAK) ataupun buang air besar (BAB) ketimbang menggunakan tisu.

Selain itu, air juga lebih aman digunakan untuk cebok daripada kertas toilet, khususnya bagi kaum perempuan ataupun orang yang baru saja menjalani operasi, melahirkan, atau mengalami sindrom iritasi usus.

Untuk lebih detail, berikut adalah tiga kelebihan membersihkan diri menggunakan air.

  1. Penunjang kesehatan

Seperti telah disinggung sebelumnya, penggunaan bidet dinilai lebih sehat daripada tisu karena dapat meminimalkan risiko kontak langsung dengan bakteri pada tangan setelah membersihkan area genital.

Tangan yang tidak dicuci bersih setelah kontak langsung dengan feses bisa menularkan penyakit. Pada seseorang yang memiliki wasir, penggunaan tisu toilet dapat menyebabkan iritasi lebih lanjut.

Peneliti dari Laval University di Kanada pun menguji enam merek tisu toilet komersial serta mendistribusikan tisu tersebut di sejumlah toilet umum. Berdasarkan hasil uji empiris yang dilakukan, ditemukan bakteri pada setiap tisu toilet tersebut.

Sebagian besar bakteri yang ditemukan pada tisu toilet adalah Bacillus yang dapat menghasilkan racun yang memicu keracunan makanan.

  1. Ramah lingkungan

Selain faktor kesehatan, penggunaan bidet untuk kebersihan dinilai lebih ramah lingkungan ketimbang tisu. Penggunaan tisu untuk kebersihan area genital dapat meninggalkan banyak sampah sehingga tidak ramah lingkungan.

Penggunaan tisu pada setiap toilet di Amerika Serikat sama dengan membuang jutaan pohon ke toilet. Sebagian besar tisu toilet tersebut berasal dari penebangan pohon di hutan boreal Kanada.

Setiap gulungan tisu toilet diperkirakan telah menghabiskan 1,5 pon kayu dan lebih dari enam galon air.

  1. Lebih efisien dan hemat

Tak kalah penting, penggunaan bidet juga dinilai lebih efisien dan hemat daripada tisu. Penggunaan bidet dapat mengurangi konsumsi rumah tangga sekitar 80 persen. Karena itu, penggunaan bidet dapat menjadi pilihan tepat untuk mengurangi penggunaan produk tisu.

Untuk diketahui, terdapat dua jenis model bidet, yaitu bidet yang terpisah dari badan kloset duduk dan bidet yang sudah tergabung langsung di kloset (built-in). Bidet yang terpisah dari badan toilet mempunyai bentuk menyerupai wastafel.

Bidet sendiri pertama kali ditemukan di Prancis pada 1700-an. Namun, masyarakat di sana kini tidak lagi menggunakan bidet dengan alasan tidak terbiasa menggunakannya.

Di Indonesia, terdapat beragam merek bidet yang dijual di pasaran. Salah satu produk bidet eksklusif yang memiliki berbagai fitur modern nan classy adalah Yuta Luxe Bidet Set.

Brand tersebut menghadirkan produk bidet dengan varian warna Obsidian Black yang estetik dan dilengkapi cartridge berbahan kuningan dengan fitur handle ABS yang nyaman digunakan untuk membersihkan area pribadi.

Dengan desain simpel nan estetik, kamar mandimu pun akan terlihat eksklusif. Aktivitas jaga kebersihan diri juga menjadi lebih nyaman dan aman.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau