Advertorial

Sukses Hidupkan Berbagai Unit Usaha, Desa Sukomulyo Jadi Pemenang Desa BRILiaN

Kompas.com - 13/03/2024, 09:42 WIB

KOMPAS.com - Di tengah pesatnya kawasan industri Jawa Timur, terdapat sebuah wilayah bernama Desa Sukomulyo yang berada di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Desa seluas 361.670 hektare ini menarik untuk diulas lantaran baru saja memenangkan penghargaan Desa Pengembangan Wirausaha Terbaik dalam Program Desa BRILiaN 2023.

Desa berpenduduk 10.270 jiwa tersebut berhasil meraih Desa Pengembangan Wirausaha Terbaik karena sukses menghidupkan beberapa unit usaha yang berkontribusi bagi perekonomian desa.

Kepala Desa Sukomulyo, Subiyanto, menuturkan bahwa unit usaha tersebut awalnya dibangun untuk memberdayakan masyarakat usia nonproduktif.

“Ini mengingat di Desa Sukomulyo penduduk dan sumber daya alamnya memadai, dan semua lembaga di sini mau bersinergi memajukan desa secara bersama-sama,” imbuhnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Desa Sukomulyo memiliki beberapa produk unggulan desa yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Maju Makmur Sejahtera Global Sukomulyo.

BUMDes tersebut memiliki beberapa unit usaha desa. Ada usaha program pemberdayaan ekonomi dan pelestarian lingkungan hidup, serta kekayaan budaya Desa Sukomulyo yang tergabung dalam Sentra Bordir dan Batik Eco Printing.

Selain itu, ada pula Sentra Olahan Buah Markisa dengan produk unggulan sari markisa dan sirup markisa.

Kemudian, terdapat Sentra Budi Daya Ikan, Sentra Olahan Pisang, Sentra Olahan Buah Kelengkeng, serta usaha olahan hasil tani kebun ketahanan pangan desa yang tergabung dalam kelompok tani Kebun Jaya.

Sentra Bordir dan Batik Eco Printing “Damar Segaran” sendiri telah dijalankan sejak tahun 2021. Unit usaha ini melibatkan ibu-ibu PKK yang juga sudah tergabung dalam kelompok pemerhati budaya bordir secara turun-temurun di Desa Sukomulyo.

Mereka kemudian diberdayakan sekaligus dikenalkan dengan seni batik eco printing hingga berkembang sampai sekarang. Hal ini bertujuan agar Desa Sukomulyo tak hanya fokus pada pengembangan industri, tetapi juga pelestarian lingkungan.

“Bordir Damar Segaran punya ciri khas motif laut dan hasil laut, sedangkan batik eco printing lebih ke tanaman-tanaman yang tumbuh di laut. Hal ini mencerminkan identitas Desa Mulyo yang berada di wilayah pesisir dan kini sudah menjelma sebagai kawasan industri,” kata Sekretaris Desa Sukomulyo Lilik Kusmiatin.

Ia menambahkan, pemasaran produk tersebut masih berskala nasional. Namun, pada September 2024, pihaknya bakal mengikuti pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengenalkan produk bordir dan eco printing ‘Damar Segaran’ ke Jepang.

“Produk bordir dan eco printing Damar Segaran ini sendiri bisa di pesan secara online di berbagai e-commerce, termasuk di Localoka BRI,” tutur Lilik.

Selain potensi alam dan ekonomi, Desa Sukomulyo juga memiliki potensi wisata berupa Wisata Apung Damar Segaran Global (Wadasglow) yang masih dalam tahap pengembangan.

Menurut Lilik, Wadasglow menawarkan pemandangan alam yang bisa dinikmati di atas keramba apung sehingga cocok dijadikan alternatif wisata di tengah kota.

Tak hanya itu, wisatawan yang datang ke sana juga bisa menyantap berbagai hasil olahan ikan dari waduk tersebut, seperti otak-otak bandeng yang terkenal sebagai oleh-oleh khas Gresik, hingga membawa pulang oleh-oleh beragam olahan kerupuk lele dan udang.

Lilik kemudian menceritakan bahwa Desa Sukomulyo mengikuti program Desa BRILiaN sejak Januari 2023. Ketika itu, desanya dikunjungi langsung oleh Mantri BRI.

“Kami mengirimkan portofolio wirausaha di Desa Sukomulyo dan diikutkan di program Desa BRILiaN pada Januari 2023. Kami lolos ke 40 besar dan setelah melewati masa penjurian sepanjang 2023. Kami akhirnya dinobatkan menjadi pemenang pada Januari 2024 kemarin,” jelasnya.

Atas keberhasilan menjadi Pemenang Desa Pengembangan Wirausaha Terbaik dalam Program Desa BRILliaN 2023, Desa Sukomulyo pun mendapatkan dana pengembangan sarana dan prasarana.

Selain itu, BRI juga melakukan berbagai pembinaan klaster usaha, seperti pelatihan, digitalitasi dengan QRIS, serta pengenalan platform Localoka.

“Kami tetap ingin melayani masyarakat agar mereka merasa ada keterkaitannya dengan desa. Masyarakat tak lagi merasa apa yang bisa saya terima dari desa, tapi ke depan mereka justru punya prinsip apa yang harus kita berikan kepada desa,” tandasnya.

Sebagai informasi, Program Desa BRILian merupakan satu dari berbagai program pemberdayaan BRI terhadap UMKM.

Direktur Utama BRI menyampaikan bahwa dalam pemberdayaan tidak semata mengenai pembiayaan, namun juga pendampingan.

“Alhamdulillah, kami sudah membina lebih dari 3.800 desa dan desa-desa ini selalu kami motivasi dan lombakan. Desa juara 1 kami beri Rp 1 miliar untuk memperkuat lagi perputaran ekonomi. Saya kira itu adalah salah satu bentuk strategi BRI yang selalu menerapkan strateginya inline dengan concern pembangunan ekonomi nasional yang tidak hanya sekedar tumbuh, tapi juga merata,” jelas Sunarso.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com