Advertorial

Agar Tidak Bosan, Berikut 4 Ide Kegiatan untuk Menunggu Waktu Berbuka Puasa bagi Pensiunan

Kompas.com - 20/03/2024, 13:33 WIB

KOMPAS.com – Umat Islam di Indonesia mulai menjalani ibadah puasa sejak Selasa (12/3/2024). Dari tahun ke tahun, salah satu momen yang ditunggu saat Ramadhan adalah ngabuburit.

Bagi sebagian orang, terlebih pensiunan, menunggu azan Magrib seolah-olah terasa lama dan membosankan. Padahal, momen ini dapat dimanfaatkan dengan berbagai kegiatan bermanfaat.

Sebagai rekomendasi, berikut adalah empat ide kegiatan untuk menunggu waktu berbuka puasa bagi pensiunan.

  1. Berolahraga ringan

Olahraga ringan, seperti jalan kaki, berenang, dan bersepeda, dapat menjadi pilihan aktivitas yang tepat saat menunggu waktu berbuka puasa.

Selain menjaga kesehatan fisik, olahraga juga dapat meredakan stres dan meningkatkan suasana hati. Melalui aktivitas ini, pensiunan berkesempatan untuk menikmati udara segar dan alam sekitar sebelum memasuki waktu berbuka puasa.

  1. Membaca buku atau mendengarkan podcast

Membaca buku atau mendengarkan podcast dapat menjadi kegiatan bermanfaat dan menghibur untuk mengisi waktu jelang berbuka puasa.

Sebagai rekomendasi, Anda bisa membaca buku motivasi, biografi tokoh inspiratif, atau topik yang relevan dengan minat.

Selain itu, podcast yang menghibur atau topik terkini juga bisa membuat kegiatan menunggu buka puasa tidak membosankan.

  1. Menjalin hubungan sosial melalui komunitas

Menjalin hubungan sosial yang baik merupakan kunci kesejahteraan emosional dan mental pensiunan.

Saat menunggu waktu berbuka puasa, pensiunan dapat berkomunikasi dengan keluarga, teman atau bahkan para pensiunan dapat memperluas relasi dengan bergabung ke dalam sebuah komunitas, misalnya komunitas burung hias, komunitas sepeda atau komunitas tanaman hias.

Kemudian, pensiunan juga bisa mengikuti komunitas yang menjalankan kegiatan sosial dengan komunitas setempat, seperti pembagian takjil untuk kaum duafa, penggalangan dana untuk korban banjir, dan kegiatan keagamaan.

  1. Memulai hobi atau bisnis baru

Berhenti bekerja bukan berarti tidak berkarya sama sekali. Kamu bisa mengisi masa pensiun sambil mengisi waktu berbuka puasa dengan memulai hobi atau bisnis baru.

Beberapa usaha potensial yang dapat dikembangkan selama Ramadhan adalah kue kering, layanan katering, hampers hari raya, jasa sewa ruangan, jasa sewa mobil dan pernak pernik kreatif lain terkait Ramadhan.

Untuk mewujudkan ide usaha itu, kamu bisa memanfaatkan dukungan permodalan dari layanan perbankan. Salah satunya adalah BRIguna Purna dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Saat ini, BRIguna Purna tengah menghadirkan program BERKAH atau (BRIguna Purna Kasih Hadiah).

BERKAH merupakan program pemberian reward berupa hadiah langsung kepada nasabah Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen), Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri), Dana Pensiun (Dapen) Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Persatuan Pensiunan (PP) BRI.

Program tersebut bisa dinikmati oleh kreditur baru, top up ataupun take over yang melakukan pencairan Kredit BRIguna Purna.

Kreditur dengan plafon pinjaman lebih dari Rp 50 juta sampai Rp 100 juta akan mendapatkan hadiah senilai Rp 100.000.

Sementara, kreditur dengan plafon pinjaman lebih dari Rp 100 juta sampai Rp 150 juta akan mendapatkan hadiah senilai Rp 150.000.

Kemudian, kreditur dengan plafon pinjaman lebih dari Rp 150 juta akan mendapatkan hadiah sebesar Rp 200.000.

Tunggu apalagi? Segera ajukan BRIguna Purna di unit kerja BRI untuk memulai usaha baru sambil menunggu waktu berbuka puasa dengan bermanfaat. #BeraniWujudkanMimpi untuk mengoptimalkan masa purna dengan #KreditBRIguna

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau