Advertorial

Digitalisasi Berperan Penting Dorong Kemajuan UMKM

Kompas.com - 21/03/2024, 11:56 WIB

KOMPAS.com – Managing Director of the KIT Knowledge Unit, Mayada El-Zoghbi mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di seluruh dunia semakin berkembang pesat.

Pernyataan tersebut disampaikan Mayada saat menjadi pembicara dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024 beberapa waktu lalu.

KIT Royal Tropical Institute adalah pusat studi independen bagi para ahli yang berfokus pada pembangunan ekonomi berkelanjutan, kesehatan global, dan gender.

Di Indonesia, pertumbuhan digitalisasi dibuktikan oleh jumlah pengguna internet yang telah mencapai 202,6 juta orang, dengan 64 persen dari total penduduk Indonesia juga memiliki ponsel.

"Sebanyak 89 persen rumah tangga memiliki setidaknya satu telepon, sementara 2 juta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menggunakan e-commerce, dan 90 persen pedagang telah mengadopsi pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS)," kata Mayada.

Digitalisasi memainkan peran kunci dalam pemberdayaan dan pembangunan keberlanjutan usaha, terutama untuk UMKM. Pasalnya, bisnis di Indonesia didominasi oleh UMKM, yang bahkan berkontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB.

Bagi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), digitalisasi merupakan salah satu fondasi dari transformasi digital yang telah dilakukan. Terbukti, selama 2023, sebesar 99 persen total transaksi BRI dilakukan lewat kanal digital.

Jangkau pelaku usaha untuk tingkatkan kompetensi

Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa pemanfaatan teknologi digital mampu menjangkau pelaku usaha secara masif untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas mereka, meningkatkan efisiensi operasional, dan membuka akses pasar yang lebih luas.

"Dalam pendekatan holistik program pemberdayaan BRI, (kami menyesuaikan) dengan kebutuhan UMKM, yang menjadi kunci penting dalam (mengatasi kompleksitas) permasalahan pengembangan usaha mikro," ucapnya.

Melalui percepatan digitalisasi, proses literasi dapat menjangkau lebih banyak pelaku usaha mikro dengan memberikan manfaat, seperti efisiensi operasional, peningkatan produktivitas, perluasan jangkauan pasar, dan peningkatan daya saing.

Hingga akhir 2023, BRI sebagai bank yang berkomitmen terhadap UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi.

Konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro (mantri) yang menjadi penasihat keuangan dengan penguasaan ekosistem suatu wilayah menjadi tulang punggung pelaksanaan.

Keberagaman jenis pemberdayaan yang dimiliki BRI menjadi bukti komitmen perusahaan untuk selalu memberikan solusi terhadap pengembangan ekosistem UMKM, khususnya segmen mikro dan ultra mikro.

Pada level ultra mikro, sebagai contoh, BRI melalui aplikasi Senyum Mobile mencoba menjembatani bagaimana tiga entitas membentuk ekosistem layanan yang terintegrasi.

Selain itu, dalam mendorong digitalisasi kelompok ultra mikro, AgenBRILink Mekaar juga dikembangkan untuk mendorong inklusi dan literasi keuangan digital pada segmen masyarakat ultra mikro.

"BRI memiliki konsep pemberdayaan UMKM secara end-to-end, dari fase dasar hingga pengembangan platform berbasis digital yang dapat menjadi solusi bagi pengembangan ekosistem UMKM. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa UMKM memiliki daya saing dan mampu beradaptasi dengan pasar," ujar Supari.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau