Advertorial

Cuan di Bulan Ramadhan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp 35,43 Triliun

Kompas.com - 29/03/2024, 13:24 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI membayarkan dividen tunai senilai Rp 35,43 triliun atau sebesar Rp 235 per saham kepada pemegang saham pada Kamis (28/3/2024).

Seperti diketahui, BRI menetapkan membagikan dividen sebesar Rp 48,10 triliun sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024 pada Jumat (1/3/2024). Jumlah ini mengalami peningkatan 10,59 persen ketimbang nominal yang dibayarkan pada 2023, yakni Rp 43,49 triliun.

Jika dirata-rata, jumlah pembagian dividen tahun ini sebesar Rp 319 per saham atau setara dengan dividend payout ratio kurang lebih 80,04 persen dari laba atribusi.

Dividen tersebut sudah termasuk dividen interim yang telah dibagikan kepada pemegang saham sebesar Rp 12,67 triliun atau Rp 84 per saham pada Januari 2024.

Terkait pembagian dividen, BRI akan menyetorkan lebih kurang Rp 25,71 triliun kepada pemerintah selaku pemegang 53,19 persen saham. Dividen disetor langsung ke Rekening Kas Umum Negara.

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, BRI menetapkan dividend payout ratio sebesar 80,04 persen dengan mempertimbangkan struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal dalam rangka ekspansi bisnis dan antisipasi risiko pada masa mendatang.

“Dengan rasio pembayaran dividen sebesar 80,04 persen, capital adequacy ratio (CAR) perseroan masih di atas ketentuan minimum regulator,” ujar Sunarso dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (29/3/2024).

Pembagian dividen tersebut, lanjut Sunarso, merupakan bukti komitmen nyata perseroan dalam menciptakan economic value dan social value bagi seluruh stakeholders, terutama masyarakat dan pemerintah.

Pasalnya, BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan cara merakyat. Keuntungan yang didapat BRI dikembalikan ke rakyat dan pemerintah lewat pajak dan dividen.

Hal tersebut membuktikan BRI sebagai badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki fungsi agent of development dan value creator.

“Selanjutnya, laba tersebut digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program pemerintah,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com