Advertorial

Mengenal TEVAR, Tindakan Minimal Invasif untuk Penanganan Aneurisma Jantung

Kompas.com - 02/04/2024, 16:21 WIB

KOMPAS.com – Aorta, pembuluh darah utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh, bisa mengalami masalah, seperti aneurisma dan diseksi.

Aneurisma adalah tonjolan abnormal seperti balon pada dinding aorta lantaran otot-otot pembuluh darah tersebut melemah. Sementara, diseksi merupakan kondisi lapisan aorta mengalami robekan. Kedua kondisi ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.

Dalam penanganan aneurisma jantung dan diseksi aorta, dokter umumnya akan melakukan tindakan pembedahan untuk memperbaiki bagian aorta yang rusak. Namun, metode ini memiliki risiko tinggi, seperti infeksi, perdarahan, dan komplikasi jantung. Pemulihan pasien pun berlangsung lama. 

Selain bedah tradisional, kini terdapat prosedur lain dalam penanganan kedua kondisi tersebut, yakni Thoracic Endovascular Aortic Repair (TEVAR) dan Endovascular Aneurysm Repair (EVAR).

TEVAR dan EVAR merupakan prosedur canggih yang membutuhkan keahlian dan pengalaman tinggi dari dokter bedah jantung. TEVAR difokuskan untuk menangani aneurisma pada area dada, sedangkan EVAR menangani aneurisma di daerah perut.

Kedua metode tersebut menggunakan sayatan kecil untuk memasukkan stent graft, sebuah alat canggih yang berfungsi menguatkan aorta dan memperbaiki dinding pembuluh darah yang membentuk kantong aneurisma. Stent graft didesain khusus untuk menopang struktur dan fungsi aorta dalam jangka panjang.

Dengan TEVAR dan EVAR, pasien aneurisma aorta dapat merasakan manfaat bedah minimal invasif, seperti pemulihan yang lebih cepat, rasa sakit minimal, dan bekas luka yang lebih kecil.

Karena itu pula, tindakan TEVAR juga dapat menurunkan angka kematian, meningkatkan kualitas hidup, dan mengurangi biaya perawatan pada pasien dengan aneurisma jantung dan diseksi aorta.

Beberapa penelitian telah menunjukkan hasil yang menggembirakan dari TEVAR.

Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Biomed Centralpada Selasa (20/6/2023), tindakan TEVAR memiliki angka kematian 30 hari yang lebih rendah daripada pembedahan terbuka, yakni 2,4 persen berbanding 8,7 persen.

Angka kematian lima tahun tindakan TEVAR pada pasien trauma aorta juga tercatat lebih kecil, yaitu 19,8 persen berbanding 28,4 persen.

Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular Konsultan Bedah Jantung Dewasa Mayapada Hospital Jakarta Selatan Dr dr Ismail Dilawar, SpBTKV (K) JD, MARS, mengatakan bahwa TEVAR hadir untuk mengembalikan fungsi aorta, pembuluh darah utama yang mengantarkan darah ke seluruh tubuh. Dengan mengembalikan aliran darah normal, TEVAR membantu sistem tubuh kembali bekerja optimal.

“Teknologi medis yang terus berkembang menjadikan TEVAR pilihan utama dalam menangani masalah aorta. Jika dibandingkan operasi terbuka, TEVAR memiliki banyak keunggulan. Risiko kematian, luka, infeksi, dan rasa nyeri pascatindakan jauh lebih kecil. Pasien pun dapat pulih lebih cepat dan segera kembali beraktivitas,” jelasnya.

Dalam pelaksanaan TEVAR, dokter menggunakan alat bernama cangkok stent (stent graft) untuk menguatkan aorta. Stent graft dirancang untuk bertahan lama dan dapat memberikan dukungan struktural jangka panjang untuk aorta.

Dengan demikian, fungsi aorta bisa dikembalikan. Aliran darah ke seluruh tubuh pun kembali berjalan lancar dan sistem tubuh dapat bekerja secara normal.

Prosedur TEVAR jantung dimulai dengan membuat akses ke pembuluh darah pasien, biasanya melalui arteri di pangkal paha. Kateter kemudian dimasukkan ke dalam pembuluh darah dan dipandu hingga mencapai area yang bermasalah dengan bantuan sinar-X (fluoroskopi).

Setelah itu, stent graft ditempatkan di dalam aorta untuk memperbaiki dinding pembuluh darah yang melemah atau membentuk kantong aneurisma.

Dengan tindakan minimal invasif TEVAR jantung, luka terbuka seperti pada pembedahan konvensional berkurang. Hal ini dapat mengurangi risiko infeksi, nyeri pascaoperasi, dan mempercepat pemulihan pasien. 

Mayapada Hospital Jakarta Selatan melalui Cardiovascular Center menawarkan layanan penanganan jantung komprehensif dan terpadu yang dipimpin oleh dr Ismail. Layanan ini telah terakreditasi internasional Joint Commission Internasional (JCI), bukti nyata bahwa kualitasnya terjamin sesuai standar global.

Mayapada Healthcare Group, yang menaungi Mayapada Hospital, berkomitmen terhadap peningkatan mutu layanan melalui sinergi perawatan pasien. Tim profesional multidisiplin dari berbagai unit Mayapada Hospital berkolaborasi untuk memastikan setiap pasien mendapatkan pengalaman berobat yang aman, nyaman, dan memuaskan.

Clinical guidelines diterapkan untuk menangani kasus-kasus jantung kompleks, menjamin konsistensi kualitas di setiap tahapan pelayanan. Standar pelayanan berkualitas internasional ini juga berlaku di Cardiovascular Center Mayapada Hospital lain di Jakarta (Kuningan Rasuna Said), Tangerang, Bandung, Surabaya, dan Bogor.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau