Advertorial

Mayapada Hospital Bandung Berhasil Tangani Bayi yang Lahir dengan 8 Jari

Kompas.com - 17/04/2024, 21:03 WIB

KOMPAS.com - Polidaktili merupakan kondisi bayi yang lahir dengan 6 jari atau lebih, baik di tangan maupun kaki. Jari tambahan biasanya tumbuh secara abnormal dan berukuran lebih kecil.

Kelainan bawaan lahir (kongenital) tersebut kerap terjadi pada satu sisi tangan atau kaki. Meski demikian, kelainan ini juga bisa terjadi pada dua sisi tangan atau kaki.

Jari tambahan tersebut dapat terletak pada sisi luar (kelingking), sisi dalam (ibu jari), maupun sentral di antara jari-jari lain.

Belum lama ini, kasus polidaktili ditemukan di Bandung. Kasus ini menimpa pasien anak berusia satu tahun berjenis kelamin laki-laki. Anak ini lahir dengan tiga jari tambahan pada kaki kiri. Kondisi ini menyebabkan bentuk dan struktur kaki abnormal.

Kasus tersebut ditangani Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Ortopedi Anak Mayapada Hospital Bandung Prof Dr dr Yoyos Dias Ismiarto, SpOT (K), MKes, CCD. Prof Yoyos berhasil mengatasi masalah tersebut dengan melakukan operasi pengangkatan jari tambahan.

Selain pengangkatan jari, anak tersebut juga menjalani rekonstruksi untuk memperbaiki bentuk dan struktur kaki. Tujuannya, supaya kakinya dapat berfungsi normal untuk mendukung tumbuh kembang anak.

Pascaoperasi, bentuk dan struktur kaki anak membaik secara signifikan. Saat ini, pasien menjalani perawatan luka secara rutin guna memastikan penyembuhan berjalan optimal.

Polidaktili dapat terdeteksi saat kehamilan melalui pemeriksaan USG dan terlihat langsung saat kelahiran. Penanganan polidaktili biasanya dilakukan saat anak berusia 1-2 tahun agar tidak menganggu tumbuh kembangnya.

Selain itu, metode penanganan polidaktili juga tergantung pada lokasi dan struktur pembentuknya. Kondisi ini bisa ditangani dengan pemasangan klip pada pangkal jari tambahan atau dengan tindakan pembedahan.

Prof Yoyos melanjutkan bahwa setelah bayi lahir, dokter melakukan pemeriksaan rontgen untuk melihat struktur pembentuk jari tambahan sekaligus menentukan metode penanganan yang akan dilakukan.

“Dokter juga bisa meminta beberapa pemeriksaan laboratorium darah untuk mencari kemungkinan kelainan genetik lain yang perlu diwaspadai,” kata Prof Yoyos dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/4/2024).

Sebelum dan sesudah penanganan polidaktili. DOK. Mayapada Hospital Sebelum dan sesudah penanganan polidaktili.

Prof Yoyos yang berpraktik di layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Bandung menjelaskan, klip dapat dipasang pada pangkal jari tambahan bila jari tambahan hanya terhubung jaringan lunak, bukan tulang, untuk menghentikan aliran darah ke area tersebut.

Dengan demikian, jari tambahan akan menyusut dan lepas dalam jangka waktu kurang lebih 2 minggu, mirip seperti tali pusat pada bayi baru lahir.

Sementara itu, operasi atau pembedahan untuk mengangkat jari tambahan dan rekonstruksi diperlukan apabila jari tambahan tersusun oleh tulang. Operasi juga dilakukan bila terdapat gangguan struktur dan bentuk pada tangan atau kaki.

“Kondisi tersebut dinamakan polidaktili lengkap dan dapat mengganggu proses tumbuh kembang anak jika tidak ditangani dengan baik,” tuturnya.

Sebagai informasi, Prof Yoyos menangani kasus polidaktili tersebut dengan tim dokter multidisiplin lain di Orthopedic Center Mayapada Hospital Bandung. Orthopedic Center Mayapada Hospital Bandung menyediakan layanan holistik dan menyeluruh untuk menangani berbagai kasus tulang.

Selain Orthopedic Center, Mayapada Hospital Bandung juga memiliki layanan unggulan (center of excellence) berstandar internasional untuk menangani berbagai kasus kompleks, seperti jantung, kanker, saraf, dan saluran cerna.

Sebagai green hospital pertama di Indonesia yang juga diarahkan menjadi flagship hospital milik Mayapada Heatlhcare Group di Jawa Barat, Mayapada Hospital Bandung dikenal konsisten dalam memberikan layanan dengan pendekatan patient centric.

Pendekatan tersebut selalu melibatkan pasien di setiap langkah perawatan demi menunjang kesembuhan pasien. Dengan demikian, pasien dapat merasakan pengalaman berobat yang aman, nyaman dan memuaskan (patient experience).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com