Advertorial

Viral Video Uang Hilang Rp 400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah dan Terjebak Investasi Bodong

Kompas.com - 26/04/2024, 20:35 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk) atau BRI merespons video viral yang beredar di platform media sosial (medsos) TikTok dan Whatsapp terkait raibnya uang nasabah atas nama Sigit Prasetya sebesar Rp 400 juta.

Menurut BRI, informasi yang diviralkan oleh akun @rakyatdotnews dan www.rakyat.news pada April 2024 tersebut perlu diluruskan sesuai dengan fakta yang ada.

Pemimpin Cabang BRI Makassar Panakkukang Ronald Roho mengatakan, uang yang dimiliki Sigit tidak raib, tapi ludes lantaran Sigit tergiur investasi tidak resmi (bodong) yang ditawarkan oleh teman dekatnya, Zul Ilman Amir, yang merupakan mantan pekerja di BRI.

BRI sendiri sudah melakukan penelusuran berdasarkan informasi serta dokumen-dokumen yang valid dan sah. Berikut tiga fakta yang ditemukan BRI.

  1. Uang ditarik kembali oleh nasabah

Sigit menyetorkan dana kepada BRI pada 29 Agustus 2018. Ia mendatangi kantor BRI Unit Toddopuli, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) pukul 14.04 WITA dengan menyetorkan uang senilai Rp 400 juta.

Sekitar 49 detik kemudian, tepatnya pada pukul 14.05, Sigit melakukan penarikan uang dengan jumlah yang sama.

Penarikan dilakukan karena yang bersangkutan melakukan pembatalan untuk menabung di BRI. Bukti transaksi penyetoran dan penarikan uang tersebut lengkap serta ditandatangani oleh Sigit sehingga transaksi penarikan tersebut sah dan valid.

  1. Memercayakan uang karena faktor kedekatan

Uang yang ditarik oleh Sigit dari BRI kemudian diserahkan secara personal kepada Zul Ilman Amir. Hal ini dilakukan atas dasar faktor kedekatan antara Sigit dan Ilham yang merupakan teman sejak kecil.

Berdasarkan pengakuan Ilman, dana tersebut diserahkan oleh Sigit kepada dirinya untuk diinvestasikan ke tempat lain dengan harapan mendapatkan keuntungan.

  1. Dijadikan utang piutang

Dana yang diterima oleh Ilman dari Sigit kemudian dijadikan olehnya sebagai piutang kepada Andi Alvin Aulia Nurdin dengan harapan akan mendapatkan keuntungan melalui investasi.

Hal tersebut dibuktikan dengan surat perjanjian yang diterbitkan oleh notaris Agrianti Widya Lestari SH MKn pada 19 April 2019.

“Berdasarkan ketiga fakta tersebut, Sigit secara pribadi menitipkan uangnya kepada Ilman karena faktor kedekatan dan berharap akan mendapatkan keuntungan. Hal tersebut tentu di luar kewenangan dan tanggung jawab BRI. Selanjutnya, BRI mengimbau kepada masyarakat untuk menyimpan atau menginvestasikan dananya di lembaga atau institusi resmi,” ujar Ronald dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau