Advertorial

Kerja Sama DPRD Surabaya dan Investor China Hidupkan Kembali THR Mall

Kompas.com - 29/04/2024, 20:25 WIB

KOMPAS.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya bertekad menghidupkan kembali THR Mall (HI-Tech Mall) Surabaya yang pernah menjadi pusat perdagangan elektronik ternama di wilayah tersebut.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya AH Thony mengatakan bahwa THR Mall merupakan aset legendaris milik Surabaya yang perlu dilestarikan. Dulu, mal ini menjadi primadona konsumen di Jawa Timur dan Indonesia Timur untuk mencari berbagai produk elektronik, terutama yang berkaitan dengan information technology (IT).

Namun, dalam lima tahun terakhir, mal tersebut mengalami kemerosotan dan terlihat tidak beroperasi. Sebagian besar pedagangnya pun pindah ke mal lain di Surabaya.

Menanggapi situasi tersebut, DPRD Kota Surabaya mengadakan pertemuan dengan perwakilan PT Indonesia Mandarin Export Xentra (IMEX). Perusahaan ini membawa delegasi investor China yang tertarik untuk mengembangkan mal tersebut.

"Pertemuan ini bertujuan untuk membahas kemungkinan kerja sama yang saling menguntungkan, termasuk dalam pengelolaan THR Mall," ujar Thony dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (29/4/2024).

Ia menambahkan, THR Mall merupakan aset daerah yang harus dimanfaatkan untuk menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Surabaya agar tidak merugikan negara. Salah satu terobosan yang direncanakan adalah dengan menerapkan kebijakan sewa satu tahun bagi para penyewa.

Hal tersebut, kata Thony, diharapkan dapat menarik lebih banyak penyewa dan memberikan mereka kesempatan untuk melihat secara langsung prospek bisnis di mal itu. Kebijakan ini berbeda dengan kebijakan sebelumnya yang menetapkan jangka sewa cukup panjang.

Sementara itu, perwakilan IMEX Lunardi Wijaya menyatakan bahwa pihaknya melihat peluang dan potensi besar yang dapat dikembangkan di THR Mall. Salah satunya, dengan mengembalikan THR Mall sebagai pusat perdagangan IT, terutama untuk elektronik dan kebutuhan rumah tangga.

"Mal ini juga akan diperkaya dengan berbagai produk lain yang banyak dibutuhkan masyarakat, mulai dari elektronik, rumah tangga hingga barang lain dengan teknologi terkini. Contohnya, sepeda listrik, komputer terbaru, atau barang lain," tutur Lunardi.

Saat ini, kerja sama tersebut telah memasuki tahap realisasi. Barang-barang yang akan dipasarkan di THR Mall tengah dipersiapkan. Bersama DPRD Kota Surabaya, Lunardi optimistis dengan masa depan pengelolaan THR Mall.

Keterbukaan dan sambutan hangat Thony terhadap para investor semakin memperkuat harapan untuk merealisasikan kembali kejayaan THR Mall. Ia menyatakan komitmennya untuk mewujudkan rencana ini.

"Dukungan mereka di luar dugaan dan mereka juga senang. Kami melihat, walau (mal) kotor, kami bersihkan. Kami optimistis bisa dan berkomitmen untuk merealisasikan," ucapnya.

Kepala Bidang Penatausahaan, Pemanfaatan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya Dimas Kuswantoro yang turut hadir dalam pertemuan itu pun menyambut baik kerja sama tersebut.

"THR Mall memang merupakan aset potensial yang harus dihidupkan kembali. Semoga (mal) ini bisa mendatangkan potensi yang baik untuk kedua belah pihak," ujar Dimas.

Menanggapi rencana tersebut, Ketua Paguyuban Pedagang IT Mal (Hi-Tech Mal) Rudi Abdullah mengaku senang dengan adanya rencana kerja sama tersebut. Menurutnya, rencana ini menjadi angin segar bagi para pedagang di sana.

"Kami ingin THR Mall ramai kembali, kita optimistis. Ada 91 tenant yang tersisa. Semoga dirangkul semua sebagai distributor atau yang lainnya," tukasnya.

Kerja sama dengan investor China diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali THR Mall dan menjadikannya kembali sebagai pusat perdagangan IT yang ternama di Surabaya dan Indonesia Timur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau