Advertorial

Laksanakan Pengangkatan Girder Pertama, Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B Dilanjutkan

Kompas.com - 30/04/2024, 14:37 WIB

KOMPAS.com - Untuk menyelesaikan tantangan kemacetan dan polusi udara yang dihadapi oleh Kota Jakarta, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengambil langkah penting dengan melanjutkan pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jakarta.

Langkah tersebut dilakukan sesuai dengan rencana jangka panjang yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) 55 tahun 2018 dan masterplan loopline LRT Jakarta.

Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B mencapai tonggak penting dengan pengangkatan balok girder pada tumpuannya (erection girder) pertama kali pada Sabtu (20/4/2024).

Proses tersebut dilakukan di area Jalan Pemuda, Rawamangun, tepatnya pada area span P06-07B dekat Jakarta International Velodrome (JIV) dan Mal Arion.

Untuk diketahui, girder yang dipasang merupakan salah satu struktur penopang utama untuk lintasan rel kereta LRT Jakarta.

Girder yang digunakan adalah jenis balok pracetak berbentuk U (PCU girder) dengan panjang 31,5 meter. Tiap spannya akan digunakan dua buah PCU girder untuk menopang dua jalur rel yang nantinya akan dibangun pada tahapan selanjutnya,” ujar Direktur Utama Jakpro Iwan Takwin dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Sebelum pengangkatan girder, tim Jakpro bersama Project Management Consultant (PMC) dan kontraktor melakukan analisis keamanan dan risiko dengan matang.

Pengangkatan girder menggunakan dua crawler crane dengan kapasitas masing-masing 275 ton.Dok. Jakpro Pengangkatan girder menggunakan dua crawler crane dengan kapasitas masing-masing 275 ton.

Setelah itu, alat angkat disertifikasi lewat pengecekan non-destructive test (NDT) dan wire sling oleh tim penilai Perusahaan Jasa Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dinar Tenaga Kerja (PJK3 Disnaker).

Keamanan selalu menjadi prioritas utama dalam proyek pembangunan LRT. Selain persiapan alat dan metode, rekayasa lalu lintas juga dilakukan selama pengangkatan girder untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.

Adapun rekayasa lalu lintas tersebut berupa pengaturan arus lalu lintas dengan melibatkan pihak Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian RI dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

Pengangkatan girder menggunakan dua crawler crane dengan kapasitas masing-masing 275 ton yang ditempatkan di kedua sisi girder, yakni P06B dan P07B.

Proses tersebut dilakukan pada interval waktu jeda (window time) pukul 22.00—04.30 WIB dan durasi pengangkatan sekitar 30 menit hingga 1 jam per girder.

Usai pengangkatan girder, tahapan konstruksi berikutnya adalah menyambung dua girder untuk membentuk struktur bangunan. Kemudian, dilanjutkan dengan konstruksi slab deck untuk pemasangan sleeper dan rail track.

Saat ini, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dengan rute sepanjang 6,4 kilometer dan 5 stasiun telah memasuki pekan ke-31 pada minggu ke-3 April 2024. Targetnya, pada September 2024, test track dapat dilakukan dari Stasiun Velodrome sampai Stasiun Rawamangun.

Perkembangan proyek tersebut menunjukkan pencapaian positif dengan persentase pembangunan mencapai 10,4291 persen pada pekan ke-31 sesuai dengan rencana proyek LRT Jakarta.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau