Advertorial

Pertama Kali, Human Initiative Luncurkan Program Sebar Kurban di Pedalaman NTT

Kompas.com - 30/04/2024, 21:36 WIB

SOE, KOMPAS.com - Organisasi kemanusiaan global Human Initiative (HI), meluncurkan program sebar kurban di pedalaman Pulau Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (29/4/2024).

Acara peluncuran yang digelar di Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), NTT, dihadiri Vice Presiden of Operation HI Romi Ardiansyah, Vice Presiden Communication and Development Human Initiative Andjar Radite, Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten TTS Jakob Benu, sejumlah pejabat, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama, serta ratusan warga Desa Oebelo serta Tiktoker Salsabila Kholiq.

Acara itu juga diikuti secara daring oleh para donatur dan mitra kolaborasi HI di seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Kurban HI 2024, M Rijalul Afif, mengatakan, program sebar kurban diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan HI yang telah berdiri sejak 1999. Dalam menjalankan fungsinya, HI berfokus pada program-program bantuan sosial, termasuk program sebar kurban.

"Lebih dari 20 tahun HI mengelola sebar kurban. Alasan (kami) memilih lokasi peluncuran sebar kurban di Desa Oebelo adalah menguatkan hati dan komitmen kami dalam mewujudkan target program sebar kurban," ujar Afif, Senin.

Menurut Afif, HI memahami bahwa program kurban bukan hanya sebagai pranata keagamaan, melainkan pranata sosial dan juga ekonomi yang bisa dioptimalkan.

HI memahami bahwa program kurban bukan hanya sebagai pranata keagamaan, melainkan pranata sosial dan juga ekonomi yang bisa dioptimalkan.Dok. KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE HI memahami bahwa program kurban bukan hanya sebagai pranata keagamaan, melainkan pranata sosial dan juga ekonomi yang bisa dioptimalkan.

Pihaknya menilai, kurban yang dikelola dengan baik, bisa mendatangkan manfaat maksimal.

"Tentu (kurban dapat) memberikan kebahagiaan yang sangat besar dan bermanfaat, terutama pergerakan ekonomi bagi para peternak lokal," ujar dia.

Afif menyebut, program tersebut rencananya disebar di seluruh wilayah Indonesia hingga luar negeri, dengan sasaran masyarakat yang membutuhkan.

"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung program sebar kurban. Dengan begitu, ini jadi langkah awal kami untuk bisa mewujudkan penyebaran hewan kurban yang lebih merata dan tidak hanya bertumpuk di kota besar saja," imbuhnya.

Di tempat yang sama, Vice Presiden of Operation HI Romi Ardiansyah, mengatakan bahwa program sebar kurban merupakan satu di antara banyak program lainnya yang diinisiasi HI sebagai organisasi kemanusiaan.

Pihaknya bersyukur karena hingga saat ini telah bekerja di 13 Provinsi di Indonesia. HI juga memiliki cabang di tiga negara dan memiliki 13 representatif di 13 negara yang bersifat personal.

"Kami memiliki empat pilar program, yakni program menghadapi situasi bencana, program untuk anak anak, program untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, dan program untuk infrastruktur, termasuk juga ada dua program tambahan yang kami laksanakan secara momentum. Salah satunya, yakni sebar kurban," ujar Romi.

Romi menjelaskan pihaknya menamai program sebar kurban. Ini karena sejak 2003, pihaknya melaksanakan program kurban dalam rangka penyebaran hewan kurban merata di seluruh pelosok negeri.

Artinya kata dia, pihaknya berkomitmen agar penyebaran hewan kurban tidak hanya menumpuk atau berfokus di kota-kota saja.

Program sebar kurban diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan HI yang telah berdiri sejak 1999.Dok. KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE Program sebar kurban diinisiasi oleh lembaga kemanusiaan HI yang telah berdiri sejak 1999.

Sempat juga kata Romi, program itu diberi nama sebar kurban Nusantara. Namun, karena beberapa tahun terakhir pihaknya menyebarkan hewan kurban ke beberapa negara, nama itu tak lagi relevan.

Romi menuturkan, ada tiga dasar misi kemanusiaan itu dijalankan, yakni sebar kurban adalah cara HI memfasilitasi umat muslim untuk melaksanakan ibadah kurban.

Kemudian yang kedua, menyangkut pranata sosial. Pihaknya ingin sebar kurban mampu menggerakkan peternak lokal.

Lalu yang ketiga, program itu ditujukan untuk berbagi kebahagiaan terutama kepada warga yang jarang makan daging.

"Alhamdulilah tahun ini (2024) kami bisa melaksanakan program sebar kurban untuk 122 kabupaten dan kota di Indonesia di 28 provinsi dan tujuh Negara, yakni Somalia, Etiopia, Uganda, Kenya, Tanzania dan Myanmar,"sebut dia.

Dengan dilaksanakannya program sebar kurban, pihaknya berharap bisa memberikan manfaat kepada 451.000 masyarakat yang nantinya dapat merasakan nikmatnya hewan kurban.

Dia memerinci, pada 2023, pihaknya berkesempatan memfasilitasi sekitar 20.000 pekurban. Saat ini, pada 2024, melayani 28.000 pekurban di 122 wilayah.

Pihaknya berharap, agenda tersebut menjadi titik tolak semua pihak terkait agar bisa bekerja lebih banyak dan memberikan manfaat untuk Indonesia hingga dunia.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Kabupaten TTS Jakob Benu turut mengapresiasi program HI itu.

"Program ini bukan program biasa-biasa saja karena sasarannya hingga ratusan kabupaten, puluhan provinsi, dan tujuh negara. Khusus di NTT, ada 11 kabupaten dan kota," ujar Jakob.

Program itu, lanjut Jakob, merupakan kepedulian HI untuk berbagi kasih sehingga Pemerintah Daerah TTS berterima kasih kepada HI yang menginisiasi.

Dia pun meminta umat muslim yang ada di wilayahnya untuk mengapresiasi HI atas kepeduliannya.

Dia menyebut, di wilayah TTS, populasi umat muslim adalah 10-15 persen. Untuk mendukung ibadah haji, Pemerintah Daerah TTS menyediakan anggaran Rp 100 juta.

Sementara itu, khusus Idul Adha, pemerintah setempat menyediakan dua ternak sapi sebagai hewan kurban.

"Umat muslim di TTS tersebar di 32 kecamatan. Ini tentu merupakan kerukunan yang baik sehingga dengan senang hati pemerintah mengapresiasi kegiatan ini agar dapat memberikan dampak yang baik, khususnya saudara-saudara dari umat muslim," ujar dia.

Jakob berharap, apa yang dibuat HI menjadi contoh buat yang lain agar bisa membantu masyarakat. (K57-12).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com