Advertorial

Kinerja Positif, Tugu Insurance Catatkan Premi Hampir Rp 2 Triliun pada Triwulan I 2024

Kompas.com - 02/05/2024, 15:39 WIB

KOMPAS.com –PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) menorehkan kinerja positif periode triwulan I 2024 dengan mencatatkan produksi premi bruto secara konsolidasian mencapai Rp 1,97 triliun. Catatan ini melanjutkan kinerja positif pada periode tahun buku 2023.

Produksi premi bruto tersebut naik sebesar 22,51 persen jika dibandingkan periode sama pada 2023, yakni sebesar Rp 1,61 triliun. Peningkatan ini juga berada di atas rerata industri jasa keuangan.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan, hingga Minggu (31/3/2024), mayoritas pencatatan produksi premi bruto konsolidasian dikontribusikan oleh bisnis fire and property.

Kemudian, disusul miscellaneous, marine hull, dan onshore yang secara konsisten memberikan hasil underwriting yang baik dari tahun ke tahun.

Hal itu mendorong pendapatan underwriting konsolidasian lebih tinggi dari kenaikan premi bruto yang tercatat Rp 835,55 miliar atau naik sebesar 38,07 persen ketimbang periode sama pada 2023, yakni Rp 605,17 miliar.

“Selain itu, juga terdapat peningkatan dari pendapatan investasi konsolidasian Rp 142,20 miliar atau naik sebesar 46,38 persen jika dibandingkan periode 2023, yaitu Rp 97,14 miliar. Kami bersyukur, hingga triwulan I 2024, pencatatan kinerja perseroan melebihi target yang telah ditetapkan," ujar Tatang dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (2/5/2024).

Tatang melanjutkan, jika tanpa menyertakan pendapatan penyelesaian kasus Citibank N.A, laba tahun berjalan perseroan pada triwulan I 2024 mengalami kenaikan signifikan sebesar 327 persen menjadi Rp 241,5 miliar ketimbang periode sama tahun lalu, yakni Rp 56,45 miliar.

Namun, laba tahun berjalan Tugu Insurance kuartal I 2024 seakan mengalami penurunan jika menyertakan pendapatan tersebut, yakni Rp 924,14 miliar berbanding Rp 241,5 miliar.

Meski terlihat mengalami penurunan, Tatang menyikapi hal tersebut secara optimistis. Pasalnya, kinerja operasional baik dari bisnis asuransi maupun pengelolaan investasi periode ini mengalami peningkatan signifikan.

“Pada 2023, tercatat ada pendapatan lain-lain dari penyelesaian kasus hukum antara Tugu Insurance dengan Citibank N.A sebesar Rp 1,1 triliun (atau Rp 867,63 miliar setelah pajak dan biaya lain) sebagaimana yang telah kami laporkan melalui kewajiban keterbukaan informasi pada Februari 2023,” terang Tatang.

Selain itu, lanjut Tatang, perseroan juga berhasil mencatatkan total aset secara konsolidasian sebesar Rp 26,3 triliun atau naik 4,6 persen dari periode Desember 2023, yakni Rp 25,1 triliun.

“Sementara, jumlah ekuitas secara konsolidasian turut meningkat sebesar 2,24 persen dari Rp 10,3 triliun menjadi Rp 10,5 triliun,” jelasnya.

Saat ini, rasio risk-based capital (RBC) anak usaha PT Pertamina (Persero) berkode emiten TUGU itu mencapai 545,34 persen. Angka ini jauh di atas ketentuan batas minimum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen.

Tugu Insurance juga masih memiliki predikat Financial Strength Rating A- (Excellent) dan the Long-Term Issuer Credit Rating of “a-” (Excellent) dari lembaga pemeringkat bertaraf internasional di bidang asuransi asal Amerika Serikat (AS), AM Best.

Predikat tersebut berhasil dipertahankan delapan kali berturut-turut. Adapun Global Rating A- (Excellent) didapatkan Tugu Insurance pertama kali pada 2016. 

Selain itu, Tugu Insurance juga berhasil mendapatkan predikat National Scale Rating (NSR) aaa.ID (Exceptional) pada 2023.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com