Advertorial

Jangkau Masyarakat hingga ke Level Grassroot, Pembiayaan Mikro dan Ultramikro BRI Capai Rp 622,6 Triliun

Kompas.com - 04/05/2024, 22:04 WIB

KOMPAS.com – Pada tahun ketiga sejak dibentuknya Holding Ultra Mikro (UMi), entitas yang terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI bersama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM dan PT Pegadaian (Persero) itu terus berfokus menjangkau masyarakat hingga level ultramikro.

Tercatat, total kredit yang disalurkan kepada pelaku usaha mikro dan ultramikro per kuartal I-2024 mencapai Rp 622,6 triliun atau 47,6 persen dari total pembiayaan BRI dengan jumlah nasabah 36,8 juta.

Dalam Konferensi Pers Perkembangan Holding Ultra Mikro dan Nasabah Mekaar dalam Rangka Pemberdayaan Perempuan yang diselenggarakan di Media Center Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Selasa (30/4/2024), Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa perjalanan Holding UMi sudah dimulai dengan kehadiran co-location SenyuM.

Fasilitas itu berfungsi sebagai kantor fisik tiga layanan, yakni BRI, PNM, dan Pegadaian, yang memungkinkan nasabah dapat menjangkau berbagai keperluan sekaligus.

“Pada tahun kedua, (kami) bisa membangun integrasi platform layanan yang terintegrasi. BRI, misalnya, punya BRISPOT. Pada tahun ketiga, kami akan menapaki fase ketiga, yakni scale up bisnis pelaku usaha mikro,” ujar Supari dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/5/2024).

Holding UMi, lanjut dia, akan mengumpulkan pelaku usaha mikro, mulai dari ketua kelompok Mekaar, dengan beragam usaha untuk dikembangkan bisnisnya.

“Dulu, pendapatan ketua kelompok Mekaar berasal dari usaha sendiri. Sekarang mereka bisa meluaskan potensi pendapatan dengan menjadi Agen BRILink,” ujarnya.

Saat ini, 214.000 dari 700.000 ketua kelompok Mekaar telah menjadi Agen BRILink. Mereka melayani kebutuhan dasar transaksi dari masyarakat sekitar, seperti membeli pulsa, membayar tagihan listrik, dan BPJS.

Supari menambahkan bahwa Holding UMi juga akan tetap fokus pada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Pihaknya sendiri menargetkan dapat menjangkau 90 persen untuk inklusi keuangan pada 2024 dengan target porsi pinjaman untuk UMKM mencapai 85 persen.

“Ada dua hal yang kita kerjakan bersama-sama PNM dan Pegadaian. Pertama adalah inklusi keuangan atau memberi akses sehingga capaian inklusi keuangan nasional 90 persen bisa tercapai pada 2024. Kedua adalah literasi, yakni mempercepat para pelaku UMKM, khususnya mikro dan ultramikro untuk naik kelas,” jelas Supari.

Adapun sinergi Holding UMi pada kuartal I-2024 telah menumbuhkan 16,4 juta nasabah PNM Mekaar dan terdapat pembukaan 199.988 rekening Simpedes Umi.

Sebanyak 4.843 nasabah juga sudah membuka tabungan emas dari Pegadaian. Kemudian, integrasi melalui aplikasi Mekaar DIGI juga sudah mempermudah pembukaan rekening 7.961.136 nasabah Simpedes UMi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com