Advertorial

Kinerja BRI Memuaskan Selama Triwulan I-2024, Mayoritas Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kompas.com - 05/05/2024, 19:49 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil mencetak laba sebesar Rp 15,98 triliun hingga akhir triwulan I-2024. Atas pencapaian tersebut, mayoritas analis pasar modal memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Mengutip Bloomberg Technoz, berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 33 analis atau 97,1 persen memasang rekomendasi Beli untuk BBRI. Hanya ada satu analis yang memberikan rekomendasi Tahan. Dalam konsensus tersebut, target harga untuk saham BBRI pada 12 bulan ke depan masih tinggi di angka Rp 6.653.

Hingga akhir Maret 2024, tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89 persen year-on-year (yoy). Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25 persen di antaranya atau sejumlah Rp 1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan, dimana tercatat aset BRI mencapai sebesar Rp 1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy.

Apabila dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, segmen mikro tercatat tumbuh 10,51 persen yoy menjadi Rp 622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62 persen yoy menjadi Rp 193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06 persen yoy menjadi Rp 272,85 triliun, serta segmen korporasi tumbuh 15,10 persen yoy menjadi Rp 219,24 triliun.

Analis Sucor Sekuritas Edward Lowis dalam riset terbarunya mengatakan, laba bersih BBRI relatif tumbuh stabil yang didukung oleh pendapatan yang kuat sehingga dapat meng-cover pencadangan. Net interest income (NII) tumbuh sehat sebesar 16 persen yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat.

Dengan kinerja tersebut, Sucor memberikan rekomendasi Beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp 6.400.

"Target harga kami setara dengan 2,8 kali price to book pada 2024 dengan asumsi return on equity 23 persen dengan cost to equity 12 persen," ujar Edward melalui keterangan persnya, Minggu (5/5/2024).

Melalui pencapaian yang memuaskan tersebut, sebagian besar analis merekomendasikan Buy atau Beli pada saham BRI (BBRI)DOK. Humas BRI Melalui pencapaian yang memuaskan tersebut, sebagian besar analis merekomendasikan Buy atau Beli pada saham BRI (BBRI)

Analis Ciptadana Sekuritas Erni Marsella Siahaan dalam riset terbarunya mengatakan, perolehan laba bersih BRI yang juga turun 1,4 persen secara kuartalan itu sejatinya sedikit di bawah perkiraannya.

Akan tetapi, laba bersih BRI masih in-line dengan perkiraan konsensus, yakni setara 24 persen dari perkiraan satu tahun penuh.

Meski demikian, Erni menggarisbawahi net interest margin (NIM) BRI akan terpengaruh kenaikan suku bunga acuan. Manajemen BRI sendiri telah merevisi target NIM 20 basis points (bps) lebih rendah menjadi 7,6-8 persen dari sebelumnya 7,8-8 persen.

Erni mempertahankan rekomendasi Buy dengan target harga Rp 7.000 per saham. Target harga ini sendiri lebih rendah dari target sebelumnya yaitu Rp 7.150 per saham.

Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan optimisme perseroan mencapai pertumbuhan kredit double digit di tengah era suku bunga tinggi. Seperti diketahui, hingga akhir kuartal I-2024 tercatat loan to deposit ratio (LDR) bank pada akhir Maret 2024 tercatat sebesar 83,28 persen.

Kemudian, dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan capital adequacy ratio (CAR) sebesar 23,97 persen.

“Saat ini, kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” tambahnya.

BRI pun optimistis pertumbuhan kredit pada tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit di kisaran 10-12 persen yoy.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com