KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten menggelar kegiatan halalbihalal dengan tema “Meningkatkan Semangat Kebersamaan dan Gotong Royong Menuju Klaten yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera” di Pendopo Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Senin (6/5/2024).
Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan bahwa halalbihalal Idul Fitri lahir dari tradisi luhur budaya Indonesia yang memiliki nilai-nilai positif.
Halalbihalal, kata Sri, juga merupakan upaya bersama untuk mencapai kemaslahatan bersama dengan memperkuat ukhuwah, kebersamaan, serta kekeluargaan sehingga tercipta persatuan dan kesatuan bagi bangsa.
“Halalbihalal menjadi pelengkap untuk membersihkan diri dari dosa-dosa, terutama kesalahan dan kekhilafan antarsesama manusia,” ujar Sri dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin.
Oleh karena itu, lanjut Sri, jangan memaknai acara halalbihalal sebagai acara seremonial saja, tetapi maknai sebagai ajang untuk saling memaafkan dengan tulus, ikhlas, serta membangun kebersamaan sebagai wujud syukur atas rahmat yang diberikan oleh Allah SWT.
Bupati Klaten itu juga menyoroti meningkatnya kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten.
Ia mengajak semua pihak untuk meningkatkan pelayanan kesehatan serta menjaga kebersihan lingkungan.
“Saat ini, kasus DBD, khususnya di Kabupaten Klaten, kian meningkat. Harapannya, kasus tersebut bisa ditekan supaya tidak menimbulkan korban jiwa lagi,” ujar Sri.
Ia pun berdoa untuk para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan agar senantiasa sehat. Dengan begitu, mereka dapat memberikan pelayanan terbaik.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Klaten juga menyerahkan tali asih secara simbolis kepada para petugas kebersihan dan penjaga malam di lingkungan Pemkab Klaten.
Sebagai informasi, acara halalbihalal itu dihadiri oleh Bupati Klaten, Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekda) Klaten, Asisten Sekda Kabupaten Klaten, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Klaten, jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten, Direktur Rumah Sakit se-Klaten, Kepala Puskesmas, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.