Advertorial

Peringati Harkitnas 2024, Bupati Klaten: Saatnya Generasi Muda Siapkan Diri Menuju Indonesia Emas

Kompas.com - 20/05/2024, 13:41 WIB

KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggelar upacara Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-116 di halaman Pendopo Ageng Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (20/5/2024).

Peringatan Harkitnas 2024 mengusung tema "Bangkit Untuk Indonesia Emas". Kegiatan tersebut diikuti oleh pegawai Sekretariat Daerah (Setda) Klaten, jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Klaten, dan perwakilan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Jawa Tengah.

Pada upacara tersebut, Bupati Klaten Sri Mulyani bertindak sebagai inspektur upacara dan membacakan amanat dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Budi Arie Setiadi.

Dalam amanatnya, Menkominfo menyampaikan bahwa kemajuan teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan mendorong perubahan revolusioner dalam kehidupan manusia.

Teknologi, lanjutnya, telah memecahkan banyak kesulitan dan menjadi keniscayaan untuk menyongsong "Indonesia Emas".

“Banyak kesulitan berhasil diatasi oleh teknologi. Sesuai peribahasa, siapa yang menguasai teknologi, dia yang akan menguasai peradaban. Penguasaan teknologi merupakan keniscayaan untuk menyongsong ‘Indonesia Emas’,” bunyi amanat Menkominfo yang dibacakan Bupati Klaten seperti dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (20/5/2024).

Menkominfo juga menyampaikan bahwa Kebangkitan Nasional kini memasuki fase kedua, yaitu melanjutkan semangat kebangkitan yang telah dirintis oleh para pendiri bangsa dengan tantangan dan peluang baru.

"Kita tidak bisa berjalan lamban karena berkejaran dengan waktu. Potensi sumber daya alam, bonus demografi, dan transformasi digital menjadi modal dasar menuju ‘Indonesia Emas 2045’,” lanjutnya

Bupati Sri Mulyani menambahkan bahwa saat ini adalah kesempatan bagi generasi penerus, terutama generasi Z, untuk mempersiapkan diri menyongsong Indonesia Emas 2045.

Menurut Sri, dua dekade mendatang adalah masa penentu untuk mewujudkan Indonesia Emas.

“(Masa) itu merupakan kesempatan besar bagi generasi Z karena mereka yang disiapkan sebagai generasi Indonesia Emas 2045. Mereka harus mempersiapkan diri sematang mungkin menghadapi tantangan masa depan,” ujar Sri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau