Advertorial

Relawan Bakti BUMN-PNM Membangun Asa di Nepal Van Java

Kompas.com - 22/05/2024, 18:09 WIB

KOMPAS.com - Program Relawan Bakti BUMN (RBB) menjadi wadah kolaborasi berbagai badan usaha milik negara (BUMN) untuk mewujudkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan di seluruh penjuru Indonesia.

Melalui RBB, para pegawai Kementerian BUMN dan BUMN Group diberi kesempatan untuk berkontribusi secara sukarela dalam rangka mencapai tujuan tersebut.

Untuk wilayah Dusun Butuh, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menjadi pelaksana program tersebut. Bersama para peserta RBB, PNM menyelenggarakan serangkaian pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat setempat.

Pelatihan pertama adalah pemanenan sayur untuk petani setempat. Pada kegiatan ini, relawan juga mendorong para petani di desa dengan sebutan Paris Van Java tersebut untuk menggali potensi sumber daya alam lain.

Kedua, pelatihan dan sertifikasi drone bagi 10 anggota karang taruna yang berperan sebagai ojek wisata. Setelah kegiatan, relawan mengajak 10 anggota karang taruna untuk menciptakan konten menarik. Konten ini selain untuk dilombakan juga menjadi medium untuk memperkenalkan potensi pariwisata setempat kepada khalayak lebih luas.

Ketiga, edukasi mengenai pengelolaan keuangan sederhana untuk nasabah PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Pada pelatihan ini, relawan memberikan pemahaman tentang produk keuangan dan cara menghasilkan pendapatan tambahan. Salah satu caranya adalah bergabung menjadi agen BRILink Mekaar.

Keempat, pengolahan sampah dan penggunaan alat pencacah sampah. Relawan memberi edukasi terkait pengolahan sampah yang tepat sesuai jenisnya.

Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengatakan, kegiatan tersebut merupakan komitmen bersama BUMN untuk memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat penerima, dari generasi muda hingga lansia.

“Desa Nepal Van Java memiliki potensi besar yang perlu dikembangkan melalui pelatihan dan bantuan yang tepat. Kami berharap dapat membantu menggali dan memajukan potensi tersebut,” ujar Arief dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (22/5/2024).

Salah satu peserta Bakti BUMN, Niken, ternyata memiliki kisah emosional yang mendalam dengan Desa Nepal Van Java. Ia pernah tinggal dan bersekolah di sekitar desa tersebut selama puluhan tahun yang lalu.

“Saya memilih Magelang karena sebagian diri saya masih di sini. Saya sangat senang dapat berkontribusi dan berbagi pengalaman dengan anak-anak Desa Van java,” kata Niken.

Saat berinteraksi dengan masyarakat Desa Van Java, Niken merasakan kehadiran harapan di mata mereka. Harapan bahwa impian mereka bisa tumbuh dan menjadi kenyataan.

“Saya berharap, kegiatan ini dapat membuka wawasan anak-anak di sini serta memberi mereka keyakinan bahwa ada potensi besar untuk terus maju dan membangun desa ini bersama-sama,” tambah Niken.

Sebagai informasi, PNM tidak hanya menjadi lembaga pembiayaan, tetapi juga mitra bagi perempuan prasejahtera di Indonesia. Selain memberikan modal usaha, PNM juga mengadakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk dan pemberdayaan ekonomi.

Dengan jumlah nasabah mencapai 15,2 juta di seluruh Indonesia, PNM terus berupaya memperkuat pembiayaan dan pendampingan sebagai dua sisi yang tak terpisahkan dalam upaya pemberdayaan masyarakat.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau