KOMPAS.com – Salah satu kelompok usaha yang memiliki pengalaman sebagai investor operator di bidang infrastruktur Astra Infra berupaya memberikan kontribusi positif dalam upaya pelestarian lingkungan untuk hari ini dan masa depan Indonesia.
Upaya tersebut dilakukan melalui komitmen dalam mendukung terwujudnya infrastruktur berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa serta mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs).
“Sejalan dengan Astra Sustainability Aspirations 2030, kami berkomitmen untuk mendukung terwujudnya keberlanjutan melalui berbagai langkah strategis dan upaya nyata yang dilakukan di seluruh unit usaha kami,” ujar Group Chief Executive Officer Astra Infra Firman Yosafat Siregar dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (5/6/2024).
Adapun berbagai langkah strategis itu dituangkan dalam ESG Roadmap 2030. Peta jalan ini menjadi pedoman bagi perusahaan dalam melakukan program keberlanjutan pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik dalam pengambilan keputusan bisnis.
Untuk diketahui, komitmen dan keseriusan Astra Infra dalam penerapan aspek keberlanjutan dimulai dengan Kick Off ESG Astra Infra 2022 sekaligus peluncuran ESG Guidance sebagai panduan bagi unit bisnis dalam menjalankan praktik environmental, social, and governance (ESG) dalam kegiatan operasional perusahaan.
Khusus pada aspek lingkungan, Astra Infra berfokus pada pengelolaan energi, limbah, sumber daya, dan pengelolaan dampaknya terhadap ekosistem. Pada aspek ini, Astra Infra memiliki sejumlah aksi dan inisiatif yang menjadi prioritas perusahaan dalam menjalankan operasional bisnisnya.
Astra Infra berupaya mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan operasional bisnisnya. Beberapa inisiatif yang telah dilakukan di antaranya adalah penggunaan teknologi yang lebih efisien, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan emisi dari proses bisnis.
Tercatat hingga akhir 2023, sebesar 8.787 ton setara karbon dioksida (tCO2e) emisi gas rumah kaca telah dikurangi dari kegiatan operasional perusahaan.
Selain itu, Astra Infra juga meluncurkan program Astra Infra Mini Forest. Program penanaman lahan dengan konsep arboretum ini berfokus pada penanaman berbagai jenis pohon dengan daya serap karbon tinggi di area operasional ruas tol Astra Infra Group yang meliputi kantor operasional, ruas jalan, dan interchange. Hingga akhir 2023, Astra Infra Group telah menanam 236.394 pohon.
Guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, Astra Infra telah melakukan beberapa inisiatif yang mendorong penggunaan energi baru terbarukan.
Sebagai contoh, Astra Infra berkomitmen memasang pembangkit listrik tenaga surya atau panel surya dengan total kapasitas 96,2 kilowatt peak (kWp) di beberapa area operasional. Upaya ini merupakan kelanjutan dari implementasi pemasangan panel surya yang dimulai pada 2021.
Astra Infra juga berkolaborasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk penggunaan 1.400 unit Renewable Energy Certificate (REC) yang setara dengan 1.400 megawatt hour (MWh). Melalui inisiatif ini, kegiatan operasional Astra Infra berhasil menggunakan energi terbarukan sebesar 11,49 persen hingga akhir 2023.
Astra Infra telah melakukan sejumlah program untuk pengelolaan air, seperti penggunaan teknologi efisien guna mengurangi konsumsi air, pengolahan air limbah, dan penampungan air hujan. Pada akhir 2023, Astra Infra telah berhasil menurunkan 26,56 persen intensitas penggunaan air dibandingkan dengan 2019 yang menjadi tahun dasar penghitungan.
Astra Infra melakukan pengelolaan limbah yang dihasilkan dalam kegiatan operasionalnya, yakni limbah aspal, limbah domestik, dan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Tak hanya itu, Astra Infra juga melakukan Gerakan Semangat Kurangi Plastik melalui penguatan bank sampah, edukasi, kampanye pengurangan pemakaian sekali pakai, serta cara memilah plastik di lingkungan karyawan dan masyarakat. Hasilnya, pada 2023, sebanyak 27.821 ton limbah padat hasil kegiatan operasional perusahaan telah berhasil diolah.