KOMPAS.com – Perusahaan penyedia layanan komunikasi Ericsson meresmikan roadshow Ericsson Imagine Live 2024 di Indonesia pada Selasa (28/5/2024). Pada acara ini, Ericsson menampilkan berbagai solusi teknologi canggih miliknya dan skenario penggunaan 5G yang relevan bagi Indonesia dalam transisi menuju ekonomi digital.
Head of Ericsson Indonesia Krishna Patil menjelaskan, infrastruktur 5G milik Ericsson dapat mempercepat digitalisasi di Indonesia serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Infrastruktur digital kuat dan mumpuni yang kami siapkan di Indonesia akan membantu menjembatani kesenjangan digital, menciptakan lapangan kerja, mendorong perekonomian, serta mentransformasi Indonesia secara digital,” katanya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (6/6/2024).
Untuk diketahui, Ericsson merupakan perusahaan pertama yang melakukan uji coba 5G di Indonesia yang memungkinkan pelanggannya untuk meluncurkan non-Standalone 5G pada 2021.
Memiliki 160 jaringan, Ericsson menjadi salah satu perusahaan terdepan pada jaringan 5G di seluruh dunia dan diakui sebagai pemimpin industri oleh Frost Radar™: Laporan Global 5G Network Infrastructure Market 2023. Bahkan, Ericsson mampu bertahan di peringkat teratas dalam laporan tersebut selama beberapa tahun.
Hal tersebut menunjukkan bahwa investasi Ericsson di bidang riset dan pengembangan serta portofolio produk yang luas–mencakup seluruh area infrastruktur jaringan 5G serta infrastruktur jaringan generasi sebelumnya–dihargai di pasar tempat teknologi terus berkembang.
Di Indonesia, Ericsson telah hadir selama lebih dari 117 tahun dan berkomitmen mendukung agenda digital pemerintah. Perusahaan ini juga memungkinkan para pelanggannya, yaitu para penyedia layanan komunikasi, untuk mendapatkan manfaat dari 5G.
Lebih lanjut, Krishna mengatakan, akses tepat waktu terhadap spektrum pita sedang yang terjangkau dapat menjadi pendorong penting untuk mempercepat penyebaran 5G dan mendapatkan manfaat penuh dari konektivitas bagi Indonesia.
Ia juga menegaskan bahwa kejelasan mengenai waktu alokasi spektrum pita sedang dan persyaratan alokasi yang ramah investasi merupakan aspek penting yang berperan sebagai katalisator untuk mempercepat penyebaran 5G di Indonesia.
Krishna menjelaskan, GSMA memprediksi bahwa 5G akan berkontribusi lebih dari 41 miliar dollar AS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2024-2030.
"5G akan memberdayakan Indonesia untuk mengembangkan potensi Industri 4.0 dan akan menjadi fondasi untuk mewujudkan agenda pemerintah menuju visi Indonesia Digital 2045," ucapKrishna.
Ericsson Imagine Live
Kegiatan skenario penggunaan dan demonstrasi 5G pada gelaran Ericsson Imagine Live 2024 di Indonesia dibagi ke dalam empat zona, yakni Capture the Value of 5G, Enterprise Transformation, Shape Our Future Together, dan Programmable Networks.
Krishna menjelaskan keempat zona tersebut mewakili berbagai peluang baru yang terbuka berkat kehadiran 5G bagi para operator, baik dalam bisnis mobile broadband yang sudah mapan maupun eksplorasi kumpulan peluang baru.
“Evolusi yang saling berhubungan dari bisnis mobile broadband, fixed wireless access, jaringan privat, dan jaringan yang dapat diprogram (programmable networks), berdasarkan paparan kemampuan jaringan untuk mengembangkan aplikasi, mendukung pendekatan berlapis dalam pengembangan bisnis,” katanya.
Hal tersebut, imbuh Krishna, memungkinkan operator di Indonesia mengaplikasikannya secara berdampingan sehingga peluang menciptakan keuntungan di tengah lanskap 5G yang berkembang pesat semakin optimal.
Pada zona Capture the Value of 5G, pengunjung dapat merasakan pengalaman olahraga yang belum pernah ada sebelumnya dengan demoImmersive Sports Fan. Demo ini menampilan sebuah aplikasi kaya fitur yang memungkinkan klub-klub olahraga untuk berinteraksi secara langsung dengan para penggemarnya sehingga dapat menciptakan sumber pendapatan baru.
Memanfaatkan network slicing dan application programming interface (API), penyedia layanan dapat memastikan pengalaman penggemar terbaik sekaligus menerapkan sistem bagi hasil.
Sebagai informasi, studi Ericsson Consumer Lab berjudul 5G Value: Turning Performance Into Loyalty mengungkapkan bahwa pengguna 5G di Indonesia menghabiskan rata-rata 35 menit per hari untuk mengakses internet. Angka ini lebih tinggi daripada para pengguna di pasar yang baru mengadopsi 5G untuk layanan digital.
Beberapa kegiatan yang memiliki kebutuhan data tinggi adalah streaming video 4K/HD, melakukan panggilan video, bermain game seluler multiplayer, dan e-sports.
Sementara pada 2024, Ericsson memperluas langganan pembagian jaringan penyedia layanan komunikasi untuk mencakup pembayaran mikro demi memenuhi kebutuhan konektivitas jangka pendek.
Pada zona Capture the Value of 5G juga terdapat demo bertajuk Superior Uplink for Live streams yang menawarkan siaran secara real-time tanpa hambatan melalui melalui perangkat XR, AR, atau VR. Siaran ini tersedia secara komersial serta dapat mengatasi hambatan kecepatan unggahan 5G dengan Uplink Carrier Aggregation.
Adapun teknologi Superior Uplink dapat meningkatkan kecepatan unggahan dengan menggabungkan frekuensi, meningkatkan kinerja, mendorong adopsi 5G Standalone, serta mengoptimalkan pemanfaatan spektrum.
Pada zona Programmable Networks, Ericsson memamerkan cara perusahaan mengubah lanskap jaringan seluler dengan memungkinkan diferensiasi layanan yang lebih canggih untuk pengalaman 5G premium dengan jaminan service level agreement yang merevolusi penawaran penyedia layanan komunikasi.
Peranti lunak baru Ericsson itu dibekali kemampuan radio access network (RAN) dan core canggih yang dapat memberdayakan penyedia layanan komunikasi untuk meraih peluang pertumbuhan dengan menyediakan konektivitas yang bervariasi dalam skala besar.
Demo lain pada zona tersebut menunjukkan teknologi RedCap dari Ericsson yang dapat mendukung pertumbuhan bisnis penyedia layanan komunikasi dengan mengurangi kompleksitas dan ukuran platform perangkat untuk skenario penggunaan tingkat menengah.
Teknologi itu juga mampu memperluas ekosistem 5G untuk memenuhi berbagai kebutuhan konektivitas di segmen konsumen dan perusahaan/industri, baik pada pita frequency-division duplexing (FDD) maupun time-division duplexing (TDD).
Zona Enterprise Transformation menampilkan pengaplikasian teknologi 5G pada industri infrastruktur penting, seperti tambang, pembangkit listrik tenaga angin, serta kilang minyak yang dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi pekerja.
Bermitra dengan RealWear dan OverIT, Ericsson memungkinkan akses yang aman, andal, dan terhubung secara real-time ke data yang kompleks. Tujuannya, untuk memberikan pengalaman pekerja yang terhubung secara imersif yang dapat digunakan di lingkungan berbahaya.
Namun, penempatan posisi secara akurat serta kemampuan untuk menangani sejumlah besar perangkat terhubung diperlukan agar manfaat teknologi semakin optimal.
Pada zona Shape our Future Together, Ericsson menghadirkan pameran API yang sukses di Mobile World Congress 2023 dengan sejumlah mitra, seperti Zoom dan Blacknut. Ericsson mendemonstrasikan skenario penggunaan menggunakan quality-on-demand (QoD) API dengan network slicing yang memiliki permintaan tinggi dengan merek-merek terkemuka dunia, seperti Toyota dan Sony.
Hal tersebut semakin mempertegas kepemimpinan Ericsson dalam bidang network API dan monetisasi 5G yang sejalan strategi perusahaan untuk membangun platformbisnis, serta menjalankan visinya dalam mendukung kolaborasi industri dengan mitra-mitra kuat.