Advertorial

Ribuan Gen Z Seluruh Dunia Bakal Hadiri Simulasi Sidang PBB di AWMUN Ke-8

Kompas.com - 12/06/2024, 09:00 WIB

KOMPAS.com - Asia World Model United Nations (AWMUN) ke-8 bakal digelar di Bali Nusa Dua Convention Centre dan Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, mulai Jumat (12/7/2024) hingga Senin (15/7/2024). Juli 2024.

Sebelumnya, AWMUN telah diselenggarakan di berbagai kota besar dunia, seperti Seoul dan Bangkok, serta telah memiliki 7.000 alumnus.

Untuk diketahui, AWMUN adalah konferensi simulasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan untuk menginspirasi generasi muda dalam memahami diplomasi internasional, keterampilan negosiasi, dan kepemimpinan global.

Bali Nusa Dua Convention Centre dipilih sebagai lokasi konferensi lantaran merupakan venue kelas dunia dan telah digunakan untuk acara-acara besar, seperti G20 dan World Water Forum 2024.

Acara tersebut diharapkan dapat memberikan inspirasi kepada delegasi AWMUN dan bisa merasakan suasana pemimpin dunia dalam berdiplomasi dan negosiasi.

Acara bergengsi naungan International Global Network itu akan menjadi wadah bagi para pemuda berusia 15-25 tahun dari seluruh dunia untuk berkumpul dan berdiskusi tentang isu-isu global yang relevan. Pendaftaran peserta ditutup pada Senin (17/6/2024).

Hingga saat ini, terdapat 11 negara yang telah mengonfirmasi kehadiran di perhelatan akbar AWMUN VIII tersebut.

Penyelenggaraan AWMUN VIII tidak terlepas dari dukungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang telekomunikasi, yakni Telkomsel.

“Kami sangat berterima kasih kepada Telkomsel atas ketertarikannya mendukung acara yang kami selenggarakan. Kami juga sangat bangga mengetahui bahwa Telkomsel memiliki kesamaan visi dan misi dengan perusahaan kami, yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi mempersiapkan diri untuk menghadapi persaingan global,” ujar penyelenggara AWMUN VIII dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (10/6/2024).

Adapun AWMUN VIII mengusung tema bertajuk “Exploring the Interplay of Development: Globalizations and Localization”.

Tema tersebut menyoroti bagaimana globalisasi dan lokalisasi dapat saling memengaruhi dan memperkaya proses pembangunan.

Pasalnya, globalisasi dinilai membuka peluang bagi pertukaran budaya, ekonomi, dan teknologi. Sementara, lokalisasi memastikan bahwa perkembangan tersebut tetap relevan dan bermanfaat bagi komunitas lokal.

Lewat diskusi dan simulasi pada AWMUN VIII, peserta diajak untuk mengeksplorasi dinamika serta menemukan cara-cara inovatif untuk memadukan keduanya demi pembangunan yang berkelanjutan.

AWMUN VIII akan menghadir empat council (komite) yang dapat dipilih peserta dalam kegiatan meeting session.

Pertama, UNICEF dengan tema “Protecting the Future: Ensuring Education, Health, and Safety for Children in Gaza”. Kedua, UNESCO dengan tema “Emergences of Artificial Intelligence: A Support or A Threat to Quality Education”.

Ketiga, UNWTO bertema “Harnessing Sustainable Tourism Practice: Balancing Economic Growth with Environmental Preservation”. Keempat, UNEP dengan tema “Accelerating the Transition to Green Economy”.

Gelaran bergengsi tersebut akan dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Dito Ariotedjo. Kehadiran Menpora diharapkan dapat menginspirasi peserta mengenai pentingnya peran pemuda dalam diplomasi global.

Sebagai informasi, sejumlah sekolah asal Indonesia yang menjadi alumnus AWMUN di antaranya adalah SMAN 8 Jakarta, High Scope Indonesia, SMA IT Nurul Fikri, Global Mandiri School, Surabaya European School, SMA Labschool Kebayoran, Santa Ursula BSD School, dan SMA Taruna Nusantara.

Kemudian, SPK Penabur International, School Dwiwarna Senior High Boarding School, Global Prestasi School, SMAN 5 Semarang, SMAN 2 Surabaya, MAN Insan Cendekia Jambi, SMAIT Plus Cordova, SMAS Cendana PHR Duri, SMA Tarakanita 1 Jakarta, SMAN 1 Bekasi, serta SMA Lentera Harapan Tomohon.

Program AWMUN tidak hanya terbuka untuk pelajar tingkat SMA, tetapi juga perguruang tinggi dan fresh graduates.

Beberapa universitas asal Indonesia yang pernah menjadi alumni AWMUN adalah Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (Unair), Binus University, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Trisakti, Universitas Pendidikan Nasional (UPN), Universitas Sriwijaya (Unsri), dan Universitas Riau (Unri).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau