Advertorial

Lewat Pemberdayaan BRI, Peternak Kambing Ini Sukses Kembangkan Bisnisnya

Kompas.com - 18/06/2024, 14:08 WIB

KOMPAS.com – Tahun 2015 menjadi awal bagi Sukateno dan rekan sekelompoknya membangun sebuah unit usaha bernama Trimandiri Farm yang bergerak di bidang peternakan kambing.

Dengan bertambahnya anggota kelompok usaha kambing dalam satu klaster, laki-laki berusia 54 tahun ini turut merasakan meningkatnya ikatan kerja sama antarsesama warga Desa Tambaksari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.

Adapun kambing berjenis jantan menjadi hewan primadona Trimandiri Farm untuk dijual saat menjelang Idul Adha. Akan tetapi, kambing pedaging lainnya juga tak kalah diserbu pembeli. Biasanya, harga satuan kambing per ekor dijual dalam rentang harga Rp 2 hingga Rp 4 juta.

Pada masa ini, terdapat pembeli dan pedagang yang datang dari berbagai daerah, seperti Jakarta hingga Surabaya. Sementara itu, pembeli hingga pengepul kambing pedaging pada umumnya berasal dari luar daerah seperti Kalimantan dan Bali.

“Penetapan harga kambing tersebut dilihat berdasarkan timbangan bobot berat badannya. Timbangan akan dilakukan sebelum dan sesudah masa panen. Semakin berat atau semakin gemuk, maka harga semakin mahal,” ungkap Sukateno dalam siaran persnya, Selasa (18/6/2024).

Berkaitan dengan modal bisnisnya, Sukateno mengungkapkan, ia mengawali usaha Trimandiri Farm dengan bermodalkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia atau BRI. Melalui pinjaman ini, ia dapat mengembangkan usahanya hingga kini berjalan selama sembilan tahun.

Kambing berjenis jantan menjadi hewan primadona untuk dijual oleh Trimandiri Farm saat menjelang Idul Adha.DOK. Humas BRI Kambing berjenis jantan menjadi hewan primadona untuk dijual oleh Trimandiri Farm saat menjelang Idul Adha.

“Semoga kerja sama antara BRI dengan Trimandiri Farm bisa terus berlanjut. Dengan begitu, perekonomian masyarakat Desa Tambaksari juga terus meningkat,” imbuhnya.

Ia mengakui, KUR BRI sangat membantu para pengusaha karena suku bunga yang relatif kecil dan tidak membebani pengusaha. Tak hanya soal pinjaman modal, BRI juga memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat Desa Tambaksari mengenai berbagai unit bisnis yang bisa dikelola untuk mendorong perekonomian masyarakat.

Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI mengatakan bahwa BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan memberikan pendampingan kepada nasabah dalam pengembangan usahanya melalui program KlasterkuHidupku.

“Dalam program ini pelaku usaha mendapatkan berbagai program pelatihan serta program pemberdayaan lainnya yang tentu bermanfaat dan terus meningkatkan kapasitas bisnisnya,” ujar Supari.

Sebagai informasi, BRI merupakan bank penyalur KUR terbesar di Indonesia. Sepanjang Januari hingga April 2024, BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp 59,96 triliun kepada 1,2 juta debitur. Pencapaian ini setara 36 persen dari target penyaluran KUR yang di-breakdown oleh pemerintah kepada BRI di 2024, yakni sebesar Rp 165 triliun.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau