Advertorial

Mengenal Terapi CAR-T, Pengobatan Inovatif yang Berikan Kesembuhan Menjanjikan bagi Pasien Kanker

Kompas.com - 19/06/2024, 11:15 WIB

KOMPAS.com – Dunia medis mengalami kemajuan pesat dalam bidang imunoterapi kanker dengan kehadiran terapi Chimeric Antigen Receptor (CAR) T-cell atau sel CAR-T.

Inovasi tersebut memberikan harapan kesembuhan bagi para pasien kanker, terutama penderita jenis kanker tertentu yang lebih agresif, seperti limfoma, leukemia, dan mieloma multipel.

Menurut studi yang dihimpun Mayo Clinic, terapi sel CAR-T menunjukkan hasil yang luar biasa bagi pasien dengan kanker darah tertentu, termasuk yang bersifat kambuhan.

Sebanyak 40-54 persen pasien limfoma non-Hodgkin dan 81 persen pasien leukemia limfoblastik akut tidak menunjukkan tanda-tanda kanker setelah pengobatan dengan terapi sel CAR-T.

Terapi sel CAR-T merupakan teknik pengobatan kanker yang memanfaatkan sel darah putih penderitanya, terutama sel T. Sel T sendiri punya fungsi dalam membantu sistem imunitas melawan kuman dan melindungi tubuh dari penyakit.

Dalam pelaksanaannya, dokter akan mengambil sebagian sel darah putih pasien, termasuk sel T, untuk dimodifikasi di laboratorium agar bisa mengenali dan membunuh sel kanker. Sel yang sudah dimodifikasi tersebut kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien untuk menyerang sel kanker.

Terapi CAR-T telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk beberapa jenis kanker darah dan kelenjar getah bening, seperti leukemia limfoblastik akut prekursor sel B (ALL) pada usia hingga 25 tahun, limfoma sel B besar difus (DLBCL), limfoma sel B besar mediastinum primer, dan limfoma sel B besar yang bertransformasi dari limfoma folikular.

Limfoma sel B derajat tinggi, limfoma sel B agresif yang tidak disebutkan secara khusus (NOS), limfoma sel mantel, limfoma folikular, dan mieloma multipel juga bisa diobati dengan terapi tersebut.

Meski begitu, tidak semua pasien kanker darah dan getah bening bisa menerima terapi CAR-T. Hanya pasien golongan refractory disease (tidak bisa diatasi dengan pengobatan standar) dan relapsed disease (kambuh dan sulit disembuhkan dengan pengobatan standar) yang bisa menjalani terapi tersebut.

Selama pengobatan, pasien pun tetap perlu menjalani kemoterapi serta harus tinggal di rumah sakit selama beberapa waktu untuk observasi dan penanganan lebih lanjut. Sebab, setelah menerima terapi, kebanyakan pasien akan mengalami reaksi yang biasanya muncul dalam beberapa jam atau hari setelah diinfus.

Beberapa efek samping tersebut di antaranya adalah jumlah sel darah menurun karena obat kemoterapi yang diberikan sebelum CAR-T serta sindrom sitokin yang menyebabkan demam, denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, dan kekurangan oksigen.

Selain itu, pasien juga akan mengalami gangguan saraf, seperti bingung, tremor, atau kesulitan bicara (neurotoksisitas). Namun, pasien tidak perlu khawatir karena efek samping tersebut umumnya bisa sembuh.

Harapan bagi pasien kanker di Indonesia jalani terapi CAR-T

Kabar baik bagi pasien kanker di Indonesia. Sebab, pasien bisa menjalani terapi CAR-T di luar negeri dengan bantuan kantor informasi pasien Mayo Clinic di Jakarta yang baru saja dibuka.

Kantor pertama di Asia Tenggara tersebut dibuka untuk membantu pasien, keluarga, dokter rujukan, dan broker asuransi di Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan Mayo Clinic.

Staf di kantor tersebut fasih berbahasa Indonesia dan Inggris. Mereka akan membantu pasien dalam berbagai hal. Salah satunya membuat janji di Mayo Clinic cabang Rochester, Minnesota, Amerika Serikat (AS); Phoenix dan Scottsdale, Arizona, AS; Jacksonville, Florida, AS; dan Mayo Clinic Healthcare di London, Inggris.

Kantor informasi Mayo Clinic di Jakarta juga memberikan solusi lengkap terkait pengaturan perjalanan, penginapan, tagihan, dan asuransi pasien selama berobat. Penting untuk dicatat bahwa kantor ini tidak menyediakan layanan medis.

Ahli penyakit menular Mayo Clinic dan sekaligus Direktur Medis Eksekutif Mayo Clinic untuk Wilayah Asia-Pasifik dr Stacey Rizza mengatakan, para spesialis Mayo Clinic memiliki pengalaman luas dalam bekerja sama dengan dokter di seluruh dunia.

“Kami senang membuka kantor di Jakarta untuk memperluas layanan kami bagi pasien internasional. Kami juga berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga mereka sebelum, selama, dan setelah kunjungan,” ucapnya.

Tidak hanya membuka kantor informasi pasien, Mayo Clinic juga menjalin kerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Tanah Air. Sebut saja IHC Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jakarta. IHC RSPP menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang bergabung dengan Mayo Clinic Care Network.

Selain itu, Mayo Clinic juga menjadi konsultan dalam pengembangan Rumah Sakit Internasional Bali.

Anda dapat menghubungi nomor telepon +62-811-88839000 atau e-mail indonesiaoffice@mayo.edu untuk membuat janji dengan kantor informasi pasien Mayo Clinic.

Sementara, informasi terkait layanan Mayo Clinic untuk pasien internasional dapat ditemukan di laman https://www.mayoclinic.org/departments-centers/international/locations/indonesia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau