Advertorial

PNM Ajak Nasabah Unggulan Studi Banding ke Pelaku Usaha Daur Ulang di Bali

Kompas.com - 20/06/2024, 12:30 WIB

KOMPAS.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) mengadakan studi banding lanjutan dengan tema #CariTauLangkahBaru.

Pada studi banding kali ini, PNM mengajak 16 nasabah Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) unggulan dari berbagai daerah untuk mempelajari usaha daur ulang sampah agar dapat menghasilkan keuntungan.

Peserta merupakan ketua kelompok unggulan dari Kalimantan, Wonogiri, Makassar, Yogyakarta, Surabaya, Mojokerto, Probolinggo, dan Magelang.

Mereka diajak untuk berkunjung ke Sari Timbul Glass Factory, Tegallalang, Bali, Selasa (11/6/2024) hingga Kamis (13/6/2024).

Sari Timbul Glass Factory adalah usaha kerajinan limbah kaca milik I Gede Rediawan. Gede sendiri merupakan nasabah binaan PNM dalam program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).

Usaha daur ulang yang dirintis Gede itu berhasil mendatangkan pembeli dari mancanegara. Para wisatawan asing sering datang ke pabriknya untuk membeli kerajinan.

Oleh karena itu, Gede memberikan kesempatan bagi peserta studi banding untuk menaruh produk usahanya di pabrik miliknya itu.

“Silakan ibu-ibu yang ingin menaruh produk di kami. Saya berharap, bisa membantu mengembangkan produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bersama-sama,” ujar Gede dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (20/6/2024).

Pemimpin Cabang PNM Denpasar Leonardus Yosi Tyas Himawan menyampaikan, kegiatan studi banding dapat menjadi wadah inspirasi baru bagi pelaku UMKM. Dengan demikian, pelaku UMKM bisa mendapatkan ide kreatif dalam mengembangkan usaha daur ulang.

Yosi pun meminta kepada para nasabah PNM Mekaar agar lebih aktif dan tak malu bertanya.

“Ibu-ibu semua dapat bertanya dan terlibat aktif dalam setiap kegiatan studi banding ini. Semoga kita dapat membawa pulang pengalaman yang berharga dan inspirasi baru untuk diterapkan di kelompok masing-masing,” jelas Yosi.

Usai melakukan sedikit percakapan, Gede bersama Madinah, nasabah PNM Mekaar Unit Kuta Selatan, mengajak seluruh peserta untuk membuat kerajinan dari limbah kaca yang didaur ulang dengan cara dipanaskan.

Nasabah PNM saat membuat dream catcher.Dok. PNM Nasabah PNM saat membuat dream catcher.

Usai dipanaskan, limbah kaca itu kemudian dibentuk ulang menjadi vas bunga. Mereka juga diajak untuk membuat kerajinan lain dari limbah bulu ayam serta bebek dan angsa.

Limbah bulu tersebut kemudian dibentuk seperti jaring berbentuk lingkaran atau dikenal sebagai dream catcher.

Sebagai informasi, studi banding oleh PNM sudah dilaksanakan sejak 2022. Kegiatan ini telah membantu lebih dari 200 nasabah dalam mendapatkan pembekalan khusus sesuai sektor usahanya masing-masing.

PNM memilih #CariTauLangkahBaru sebagai tema studi banding untuk membantu nasabah dalam mengembangkan usahanya dengan cara yang berbeda seperti pemberdayaan yang biasa dilakukan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau