Kabar pos

Pos Indonesia Raih Penghargaan IDPBA 2024, Direktur Jaskeu: Bukti Kesuksesan Transformasi

Kompas.com - 28/06/2024, 13:17 WIB

KOMPAS.com - PT Pos Indonesia (Persero) meraih penghargaan pada ajang Indonesia Digital Popular Brand Award (IDPBA) 2024.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang saat ini disebut PosIND itu mendapat penghargaan dalam kategori produk Jasa Pengiriman Uang Non Bank.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris di Ballroom 2 Hotel JW Marriot Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Haris menyampaikan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada salah satu jenama yang dinaungi Pos Indonesia, Pospay.

"Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap program transformasi yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia sehingga tahun ini, insyaallah PT Pos Indonesia hadir di Nusantara selama 278 tahun," ujar Haris dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (28/6/2024).

Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris Dok. Pos Indonesia Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris

Haris menilai, penghargaan tersebut menjadi bukti kesuksesan transformasi dan inovasi yang dilakukan Pos Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Menurutnya, hal tersebut juga menjadi penyemangat perseroan untuk terus melakukan inovasi sehingga tetap relevan dan eksis selama 278 tahun di Tanah Air.

Haris pun menjelaskan perjalanan Pos Indonesia memulai transformasi, terutama dalam layanan transaksi keuangan.

Awalnya, BUMN tertua di Tanah Air itu lebih dikenal sebagai Pos dan Giro, kemudian berkembang sebagai Pos yang kini memiliki lima portofolio di jasa keuangan.

"Saat ini, kami punya lima portofolio produk di jasa keuangan. Pertama, benda pos dan meterai. Kemudian, kami punya layanan produk payment, kemudian remitansi yang dulu dikenal wesel pos. Kemudian, fronting dan terakhir penyaluran dana," jelas Haris.


Kelima produk tersebut telah berkontribusi 30 persen dari pendapatan Pos Indonesia. Di era digitalisasi saat ini, Pos terus menghadirkan produk yang sejalan dengan kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah Pospay.

Tujuh transformasi Pos Indonesia

PT Pos Indonesia (Persero) meraih penghargaan pada ajang IDPBA 2024, di Ballroom 2, Hotel JW Marriot Jakarta, Kamis (27/6/2024).Dok. Pos Indonesia PT Pos Indonesia (Persero) meraih penghargaan pada ajang IDPBA 2024, di Ballroom 2, Hotel JW Marriot Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Sebagai BUMN tertua di Indonesia, PT Pos Indonesia sadar harus terus berinovasi untuk dapat bertahan dalam mengarungi era digital seperti yang terjadi saat ini.

Pada 2020, PT Pos Indonesia yang bergerak dalam layanan logistik ini menerapkan tujuh transformasi usaha, yaitu business transformation, product and channel transformation, transformation process, technology transformation, human resource transformation, organization transformation, dan culture transformation.

"Kami melakukan tujuh transformasi, salah satunya adalah dari manual ke digital. Selama ini, orang-orang datang ke Kantor Pos," ujar Haris.

Kemudian, terjadi pandemi Covid-19 yang memaksa Pos Indonesia untuk bertransformasi dan menghadirkan layanan digital.

“Akhirnya, lahirlah Pospay pada 2021, menggantikan nama dari Pos Giro Mobile menjadi Pospay," jelas Haris.

Pos Indonesia melakukan transformasi agar tetap relevan dengan saat ini dan masa depan. Karena itu, ke depan, Pos akan terus melakukan inovasi agar layanan perusahaan bisa diterima masyarakat sesuai dengan kebutuhan.

"Kami akan terus berinovasi. Kami berharap dengan inovasi ini kami akan terus eksis hingga 278 tahun (ke depan)," ujar Haris.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau