Advertorial

Datang ke IKN, Erick Thohir Tinjau Kesiapan BUMN dalam Memenuhi Pasokan Listrik dan Gas

Kompas.com - 30/06/2024, 18:17 WIB

KOMPAS.com – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan peninjauan final terhadap berbagai fasilitas yang dibangun dan disiapkan BUMN di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), Sabtu (29/6/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Erick didampingi Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Hattari, dan beberapa Direktur Utama BUMN.

Mereka mengunjungi sejumlah tempat, seperti PLTS, training center PSSI, kawasan rumah tapak jabatan menteri (RTJM), dan Istana Presiden beserta lapangan depan Istana yang akan menjadi lokasi upacara kemerdekaan.

Erick mengatakan, peninjauan fasilitas yang ia dilakukan di IKN merupakan perintah langsung dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Menurutnya, BUMN sudah siap dalam memasok kebutuhan energi, seperti listrik dan gas untuk kantor-kantor pemerintahan di IKN.

"Kementerian dan perusahaan-perusahaan BUMN telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk kantor-kantor pemerintahan di IKN. Kantor tersebut, mulai dari Istana Presiden, rumah tapak jabatan menteri, hingga kantor kementerian koordinator 3 dan 4. Semuanya sudah disuplai jaringan listrik dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan jaringan gas," ujar Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (30/6/2024).

Erick menambahkan, kesiapan serupa juga diperuntukkan secara khusus untuk menyambut pelaksanaan hari ulang tahun (HUT) ke-71 Republik Indonesia (RI) pada Sabtu (17/8/2024).

"Dengan waktu tersisa sekitar sebulan lebih, kunjungan bersama para Dirut dan Wadirut BUMN untuk memastikan semua fasilitas yang menjadi tanggung jawab kami bisa selesai tepat waktu," katanya.

Terkait pasokan listrik, Erick sudah mengimbau agar PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tak hanya mengakomodasi kebutuhan listrik untuk upacara kemerdekaan RI, tapi juga memastikan seluruh pasokan listrik interkoneksi di Kalimantan aman, baik melalui PLTS maupun gardu induk.

Menurut Erick, PLN telah menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan hal tersebut.

PLN secara khusus akan menggunakan PLTS di IKN untuk menyuplai listrik sebanyak 10 MW dari kapasitas sebesar 50 MW, gas insulated substation (GIS) 150 KV dengan kapasitas 2x60 MVA, jaringan transmisi, jaringan distribusi, dan sembilan unit gardu hubung serta gardu distribusi.

Untuk kebutuhan daya total di tempat utama rangkaian upacara HUT RI, PLN akan menggunakan daya sebesar 1,5 MW. PLN pun menjamin keandalan back up suplai dengan menyiapkan genset dan uninterruptible power supply (UPS).

Pastikan jaringan komunikasi fasilitas fisik aman

Tak hanya listrik, Erick juga ingin jaringan telekomunikasi yang menjadi tanggung jawab PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom memiliki koneksi yang stabil.

Oleh karena itu, Erick mengimbau kepada Telkom untuk mempersiapkan layanan dan infrastruktur telekomunikasi dengan baik.

Erick bersama jajarannya di Kementerian BUMN saat berada di IKN. Dok. Kementerian BUMN Erick bersama jajarannya di Kementerian BUMN saat berada di IKN.

“Dengan begitu, acara HUT RI yang berlangsung di IKN dan Jakarta bisa berlangsung paralel, termasuk siaran langsung melalui TV pool dan konsep acara yang interaktif komunikasi berjalan lancar," ucap Erick.

Menanggapi keinginan Menteri BUMN, Telkom mengaku telah menyiapkan jaringan fixed broadband (FBB) di 10 lokasi IKN dan Jakarta dengan total kapasitas backbone mencapai 200 Gbps serta 34 BTS Telkomsel untuk mobile broadband (2G, 4G, 5G).

Infrastruktur tersebut dapat melayani sekitar 35.000 pelanggan karena punya keandalan prima.

Selain itu, Erick juga menugaskan BUMN Karya untuk menyediakan beragam fasilitas fisik pada Istana Presiden.

Kesiapan fasilitas tersebut saat ini sudah mencapai 77,9 persen, termasuk kawasan rumah tapak jabatan menteri yang terdiri dari 36 unit.

Selain itu, BUMN Karya seperti PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang bertanggung jawab dalam pembangunan Gedung Sekretariat Presiden menyebutkan bahwa kesiapan gedung ini telah mencapai 91,12 persen.

Waskita Karya juga mengerjakan proyek Kementerian Koordinator 3 yang meliputi bidang politik dan keamanan dengan capaian kesiapan sebesar 80,14 persen, serta Kementerian Koordinator 4 yang mencakup bidang pembangunan manusia dan kebudayaan yang telah mencapai 85,22 persen.

Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho atau biasa disebut Oho mengaku optimistis pembangunan proyek Gedung Sekretariat Presiden, Kemenko 3, dan 4 bisa selesai di 2024.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan Infrastruktur di Indonesia,” ujar Oho.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com