Advertorial

Pemkab Blitar Luncurkan Inovasi Balitar On di Kegiatan Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia

Kompas.com - 04/07/2024, 12:46 WIB

KOMPAS.com – Bupati Blitar Hj Rini Syarifah menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2024 bertema “Penyelesaian Krisis Iklim Dengan Inovasi Dan Prinsip Keadilan” di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kanigoro, Kabupaten Blitar, Rabu (3/7/2024).

Tema itu dipilih sebagai pengingat sekaligus ajakan bahwa penyelesaian akar masalah krisis iklim harus diselesaikan dengan inovasi dan konsistensi oleh seluruh pemangku kepentingan tanpa melupakan prinsip keadilan serta inklusivitas.

Pada kegiatan tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar juga melakukan peluncuran program Bayi Lahir Keluarga Tanam dan Rawat Pohon (Balitar On).

Bupati yang akrab disapa Mak Rini itu mengatakan, Pemkab Blitar terus berupaya untuk melestarikan lingkungan dan mengatasi krisis iklim melalui upaya pemulihan lahan. Salah satu komitmen tersebut ditunjukkan melalui kehadiran program Balitar On.

“Program Balitar On perlu melibatkan sejumlah pihak, seperti Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan, rumah sakit yang menangani persalinan, desa/kelurahan, dan masyarakat Kabupaten Blitar, Jawa Timur (Jatim),” ujar Mak Rini dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.

Balitar On, tambah Mak Rini, adalah salah satu terobosan dalam upaya pemulihan lingkungan yang merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan.

Inovasi tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem di Kabupaten Blitar.

Menurutnya, pemulihan lingkungan juga dapat meningkatkan penyimpanan karbon serta memperlambat proses dan dampak perubahan iklim.

“Upaya pemulihan lahan sendiri sangat erat kaitannya dengan aksi penyelesaian krisis iklim yang berbasis pada inovasi dan prinsip keadilan,” tuturnya.

Namun, agar upaya mitigasi perubahan iklim dapat membuahkan hasil signifikan, diperlukan beberapa upaya tambahan. Salah satunya, dengan menggunakan pesawat nirawak untuk reforestasi.

Selain itu, penggunaan teknik pengelolaan air yang efisien dan varietas tanaman yang tahan kekeringan juga dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas lahan sekaligus mengurangi emisi karbon dan memperbaiki siklus air. Dengan begitu, dapat berkontribusi signifikan terhadap mitigasi perubahan iklim.

Di sisi lain, prinsip keadilan juga diperlukan karena manfaat dari pemulihan lahan harus dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, terutama yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim.

Adapun pendekatan terkait keadilan mencakup keterlibatan komunitas lokal dalam proses pengambilan keputusan, memastikan akses yang adil terhadap sumber daya alam (SDA), serta mengakui dan menghargai pengetahuan tradisional dalam praktik pemulihan lahan.

Dengan demikian, upaya pemulihan lahan tidak hanya berkontribusi pada solusi iklim yang inovatif, tetapi juga mempromosikan keadilan sosial dan lingkungan.

Pada kegiatan tersebut, Mak Rini tak lupa mengajak semua pemangku kepentingan agar mau bersama-sama menemukan dan memperjuangkan solusi untuk krisis iklim melalui berbagai inovasi.

“Hal tersebut diperlukan karena iklim pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam mengatasi masalah krisis iklim. Jadi, perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat, “ kata Mak Rini.

Selain itu, Mak Rini juga memberikan ucapan selamat kepada sekolah yang mendapatkan penghargaan Adiwiyata.

Ia juga mengapresiasi sejumlah lembaga, elemen masyarakat, kelompok komunitas pegiat lingkungan, dunia usaha, generasi muda, dan akademisi yang telah berpartisipasi aktif dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

“Saya berharap, ke depan akan semakin banyak lagi pihak-pihak lain yang tergerak ikut serta dalam upaya pelestarian lingkungan,” ucap Mak Rini.

Sebagai informasi, peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kabupaten Blitar juga diperingati dengan kegiatan Bersih Sungai di Wlingi, penanaman pohon di Desa Kemirigede, pelatihan pengelolaan sampah, kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, dan lomba kreativitas aksesori dari bahan daur ulang sampah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com