Advertorial

Menuju World Class University, UT Luncurkan Program Binar 2024

Kompas.com - 18/07/2024, 21:14 WIB

KOMPAS.com – Universitas Terbuka (UT) meluncurkan program Bina Budaya Antar Bangsa (Binar) pada Senin (15/7/2024).

Program berbasis International Summer Camp itu sejalan dengan visi UT sebagai penyelenggara Perguruan Tinggi Terbuka dan Jarak Jauh (PTTJJ) berkualitas dunia. Visi ini salah satunya dicapai lewat peningkatan kualitas pendidikan dan relevansi reputasi internasional guna mewujudkan World Class University (WCU).

Melalui Binar 2024, UT juga memberi pesan semangat dalam konteks eksposur internasional dan internationalisasi program serta peningkatan kerja sama.

Pada Welcoming Ceremony Binar 2024 yang dihadiri seluruh peserta serta perwakilan institusi asal, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis UT, Rahmat Budiman, SS, MHum, PhD, mengatakan bahwa program tersebut telah menarik minat 50 partisipan internasional.

“Mereka berasal dari 7 negara, yaitu Bangladesh, China, Kazakhstan, Malaysia, Filipina, Sri Lanka, dan Vietnam,” ujar Rahmat dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (18/7/2024).

Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis UT, Rahmat Budiman, SS, MHum, PhD. Dok. UT Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis UT, Rahmat Budiman, SS, MHum, PhD.

Secara rinci, 50 partisipan itu mencakup 12 mahasiswa dari Bangladesh Open University, 5 mahasiswa Shanghai Open University, 2 mahasiswa Open University of Kyzylorda, 8 mahasiswa Open University Malaysia, dan 2 mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia.

Kemudian, 1 mahasiswa Universiti Teknologi Mara Shah Alam, 2 mahasiswa Central Luzon State University, 3 mahasiswa Polytechnic University of the Philippines, 6 mahasiswa The Open University of Sri Lanka, dan 9 mahasiswa Hanoi Open University.

Rahmat melanjutkan, Binar 2024 menawarkan kombinasi antara kuliah singkat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya dan kerja sama global di antara mahasiswa dari seluruh dunia.

Kegiatan tersebut diselenggarakan secara hibrida sehingga peserta bisa mendapatkan pengalaman menyeluruh untuk bersiap menjadi warga global.

Binar 2024 terbagi atas dua fase. Pertama, Fase Online yang digelar mulai Senin (15/7/2024) hingga Minggu (28/7/2024).

Pada fase tersebut, 50 peserta mengikuti serangkaian sesi pembelajaran online yang dirancang secara komprehensif untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bahasa, budaya, dan masyarakat Indonesia.

Kedua, Fase On-site yang diikuti oleh 10 peserta terbaik. Pada fase ini, peserta akan mempelajari tentang keanekaragaman budaya serta kearifan lokal masyarakat Indonesia secara langsung di Jakarta dan Bali.

Rektor UT Prof Ojat Darojat, MBus, PhD. Dok. UT Rektor UT Prof Ojat Darojat, MBus, PhD.

Rektor UT Prof Ojat Darojat, MBus, PhD, turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh partisipan Binar 2024.

Dia berharap, program tersebut dapat memberikan pengalaman mendalam bagi partisipan terhadap pemahaman lintas budaya dan negara sekaligus membantu menumbuhkan global citizenship.

“Semoga perjalanan itu memperkaya perspektif serta memperluas wawasan sehingga bermanfaat bagi perkembangan diri dan akademik,” ucap Ojat.

Ojat juga berharap, Binar 2024 dapat memperkuat kemitraan dan membuka pintu kolaborasi pendidikan di masa depan.

Program Binar 2024 juga menjadi momentum berharga bagi UT untuk dapat mengukuhkan eksistensi serta kiprah dalam aspek pendidikan dan kemitraaan, baik dalam skala nasional maupun global.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau