KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengulas tarif kendaraan bermotor. Pada pembahasan ini, OJK mengusulkan industri asuransi untuk memisahkan rate asuransi kendaraan listrik secara terpisah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa OJK sedang melakukan pembahasan tersebut bersama para pemangku kepentingan industri.
“Pembahasan tersebut masih berjalan dan kami berharap dapat mencapai solusi yang bermanfaat untuk masyarakat luas,” ujar Ogi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (23/7/2024).
Menanggapi hal tersebut, Direktur Teknik PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) Sudarlin menyatakan bahwa pihaknya akan mengikuti regulasi OJK jika terdapat kebijakan khusus terkait produk kendaraan listrik.
Ia berharap, OJK melakukan kajian terlebih dahulu dalam proses pembuatan kebijakan itu. Menurutnya, perusahaan asuransi dapat dilibatkan untuk memberikan pandangan dari sisi pelaku usaha.
“Dengan demikian, perusahaan dapat mengembangkan produk yang kompetitif sesuai aturan serta memberikan perlindungan terbaik bagi nasabah," ucap Sudarlin dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.
Dalam penetapan premi asuransi kendaraan listrik, kata Sudarlin, Tugu Insurance masih mengacu pada basis yang sama dengan kendaraan konvensional. Saat ini, volume kendaraan listrik belum sebanyak kendaraan konvensional.
Selain itu, kendaraan listrik juga memiliki komponen yang berbeda dengan konvensional dari sisi risiko, seperti baterai.
“Maka (dari itu), kami melakukan penyesuaian terms and conditions dalam penentuan premi. Hal ini dapat disesuaikan dengan risiko baru yang tidak terdapat pada kendaraan konvensional,” imbuhnya.
Meski tren penjualan kendaraan baru relatif menurun, penjualan kendaraan listrik justru mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak produsen mobil listrik luar negeri yang masuk ke Indonesia.
Tugu Insurance memandang hal tersebut sebagai kesempatan untuk melakukan penetrasi pasar dan memberikan perlindungan terbaik bagi pemilik kendaraan. Inisiatif ini sekaligus menunjukan Tugu Insurance sangat mendukung perkembangan industri hijau di Indonesia.
Sudarlin menjelaskan bahwa dalam mendorong peningkatan premi asuransi kendaraan listrik, Tugu Insurance terus mengoptimalkan kerja sama dengan existing business partners.
“Kami ingin membangun kerja sama baru dengan business partners dalam ekosistem tersebut," ujar Sudarlin.