Advertorial

Peringati Hari Anak Nasional, Begini Cara Unik BRI Ajak Anak SD Belajar Tanam Hidroponik

Kompas.com - 24/07/2024, 11:47 WIB

KOMPAS.com – Dunia pendidikan memainkan peran penting dalam mendukung kemajuan dan kesejahteraan hidup suatu bangsa.

Pendidikan yang baik tidak hanya diterapkan secara formal di sekolah, tetapi juga melalui berbagai metode lain yang dapat mengembangkan karakter anak serta mengajarkan tentang tanggung jawab dan integritas.

Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024 yang jatuh pada Selasa (23/7/2024), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengambil peran dalam memberikan dukungan bagi kemajuan pendidikan anak-anak di Indonesia.

Salah satunya, dengan menggelar kegiatan “Belajar Cerdas dan Unik Lewat Hidroponik”. Lewat kegiatan ini, BRI mengajak para siswa sekolah dasar (SD) untuk mengikuti edukasi wisata hidroponik dan mencintai lingkungan.

Dalam kegiatan tersebut, BRI melalui aktivitas corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli mengajak pelajar SD Negeri (SDN) Karangrejek 02 di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, untuk mengikuti kegiatan edukasi wisata di salah satu lokasi program “BRI Bertani di Kota” (BRINita) Padukuhan Mrican.

Di sana, anak-anak diajarkan cara menanam dengan metode hidroponik, menyemai, dan menyiram tanaman. Mereka juga melakukan aktivitas mewarnai botol daur ulang untuk dijadikan wadah atau tempat tanaman yang sudah ditanam melalui metode hidroponik.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan bahwa BRI secara konsisten memberikan dukungan bagi kemajuan pendidikan dan kecerdasan anak-anak Indonesia melalui program BRI Peduli.

Ia berharap, kegiatan edukasi wisata di Kota (BRINita) Padukuhan Mrican dapat memberikan wawasan serta pengetahuan kepada anak-anak tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keseimbangan alam.

“Inisiatif itu merupakan persembahan BRI bagi anak-anak Indonesia. Semoga (kegiatan ini) menjadi wadah yang baik untuk digunakan anak-anak dalam memperluas wawasan serta pengetahuan mereka dalam menjaga dan merawat lingkungan sekitar sejak dini,” ujar Catur dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa.

Sebagai informasi, BRINita Padukuhan Mrican dikelola oleh Kelompok Tani Wanita (KWT) Srikandi di Mrican Caturtunggal Depok.

Di sana, terdapat ekosistem urban farming, mulai dari tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman obat keluarga atau toga, hingga gazebo dan pagar tanaman.

Ketua KWT Srikandi di Mrican Caturtunggal, Nur Handayani, mengatakan bahwa penerapan urban farming di daerahnya berhasil menguatkan rasa kebersamaan dan menciptakan budaya gotong royong. Lingkungan Mrican Caturtunggal Depok pun menjadi indah dan rindang.

“Kami mendapatkan bantuan dari BRI Peduli dengan semua fasilitas sarana dan prasarana, mulai dari peralatan bertani, tanaman, sampai media tanam. Dengan bantuan ini, urban farming di Mrican Caturtunggal Depok semakin berkembang dan bisa dipetik manfaatnya yang lebih besar bagi masyarakat,” tutur Nur.

Program BRInita juga memberikan edukasi kepada KWT Srikandi, misalnya pelatihan memasak. Dengan pelatihan ini, hasil panen urban farming tak hanya dijual sebagai bahan baku segar, tetapi juga berupa olahan makanan dan katering.

“Saat ini, KWT Srikandi punya anggota 44 orang. Dengan anggota tersebut, kami di Mrican Caturtunggal Depok sudah bisa menjual sayuran segar dan makanan olahan lewat ekosistem urban farming,” tambah Nur.

Guru SDN Karangrejek 02 Setyo Dwi Armanto mengatakan bahwa kegiatan edukasi “Belajar Cerdas dan Unik Lewat Hidroponik” di BRINita Mrican Caturtunggal Depok memberikan kesan serta manfaat yang besar dalam menambah wawasan dan pengetahuan tentang lingkungan bagi para siswa.

“(Acara itu) menarik dan menyenangkan. Para siswa juga mendapat pengetahuan tentang tanaman hidroponik dan nanti bisa diterapkan waktu pembelajaran sebagai bagian dari proyek siswa. Semoga kerja sama antara BRI dan sekolah kami dapat berlanjut,” ucap Dwi.

Selain kegiatan edukasi wisata, BRI juga menyalurkan bantuan peralatan alat tulis kepada para siswa serta bantuan sembako bagi para guru. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan semangat serta motivasi bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau