Advertorial

DPRD Surabaya Dukung Program "1 Kelurahan 1 Ambulans"

Kompas.com - 24/07/2024, 18:52 WIB

KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan layanan “1 Kelurahan 1 Ambulans” di halaman Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/7/2024).

Melalui layanan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dapat melayani antar-jemput pasien berobat secara gratis. Tujuannya, agar masyarakat Kota Pahlawan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih cepat serta penanganan yang tepat.

Eri mengatakan, waktu tanggap (response time) yang tepat dan cepat berperan besar menjaga keselamatan nyawa manusia. Waktu tanggap sendiri diklasifikasikan dalam dua aspek penanganan.

“Salah satunya adalah penanganan pengantaran pasien ke fasilitas kesehatan terdekat menggunakan ambulans,” kata Eri dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (24/7/2024).

Wakil Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya Reni Astuti mendukung program "1 Kelurahan 1 Ambulans". Pasalnya, program yang melibatkan lembaga dan organisasi di luar pemerintah daerah setempat atau pihak eksternal ini mampu mengoptimalkan peran masyarakat dalam pembangunan sektor kesehatan.

Keterlibatan organisasi di luar pemerintah daerah dibuktikan dengan hadirnya 96 ambulans swadaya milik sejumlah lembaga dan yayasan sosial dari wilayah setempat.

"Melalui program tersebut, Pemkot Surabaya hadir menjalankan fungsi regulator, stabilisator, dan fasilitator untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki Surabaya. Program ini juga dikolaborasikan menjadi pelayanan masyarakat," kata Reni.

Reni menilai, program tersebut dapat berjalan maksimal karena melibatkan pihak eksternal. Pasalnya, Pemkot Surabaya tidak perlu mengeluarkan anggaran penambahan unit ambulans untuk memenuhi permintaan pelayanan dari masyarakat. Selain itu, masyarakat juga diuntungkan karena tidak perlu mengeluarkan tarif jasa.

"Selain itu, program tersebut juga dapat menjadi cara untuk mengoptimalkan potensi Kota Surabaya. Kalau hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), tidak cukup,” ujarnya.

Reni mendukung upaya Pemkot Surabaya dalam memberikan dana operasional Rp 500.000 per bulan sebagai bentuk apresiasi kepada pengelola ambulans.

"Tadi sudah diberikan secara simbolis dengan catatan ambulansnya tidak untuk profit, tetapi sosial. Ambulans yang bekerja sama dengan Pemkot Surabaya tidak boleh mematok tarif," kata Reni.

Untuk diketahui, Pemkot Surabaya menyediakan 208 ambulans dalam program "1 Kelurahan 1 Ambulans". Rinciannya, 96 unit ambulans swadaya, 15 unit milik Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, dan 97 unit lainnya milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menyediakan ambulans jenazah. Ambulans ini beroperasi 24 jam dan siap membantu penanganan kejadian kegawatdaruratan di 153 kelurahan di Surabaya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau