KOMPAS.com – Dalam rangka memperingati Hari Sungai Nasional, SayaPilihBumi mengadakan kegiatan River Clean Up di sungai sekitar lingkungan Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta, Sabtu (27/7/2024).
Buah kolaborasi antara SayaPilihBumi, National Geographic Indonesia, Corporate Communication Kompas Gramedia, dan River Defender, itu diikuti oleh 79 relawan yang terdiri dari karyawan internal Kompas Gramedia dan komunitas pencinta lingkungan.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) KG Media Andi Budiman dan Managing Director Grid Network Dhanang Radityo.
Sungai di sekitar wilayah Kompas Gramedia dipilih menjadi lokasi kegiatan karena merupakan bagian dari Sungai Grogol yang melewati perumahan warga di sekitar kawasan kantor Kompas. Oleh karena itu, pembersihan sampah di sungai ini diharapkan dapat menciptakan aliran air yang lebih bersih.
Seperti diketahui, menciptakan aliran air sungai yang bersih merupakan langkah penting karena sungai merupakan sumber air bersih serta tempat tinggal berbagai flora dan fauna. Selain itu, sungai yang bersih juga memengaruhi kualitas air yang digunakan oleh manusia, apalagi air merupakan sumber daya yang vital bagi kehidupan.
Setelah membersihkan sungai, rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi penyuluhan oleh Editor at Large SayaPilihBumi Ramon Tungka dan River Defender Suparno Jumar. Penyuluhan ini mengangkat tema “Pentingnya Memilah Sampah Rumah Tangga dan Memupus Kebiasaan Membuang Sampah ke Sungai”.
Penyuluhan tersebut diharapkan dapat memantik kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kebersihan sungai. Sebab, sungai layaknya halaman rumah yang harus dijaga kebersihannya.
Tak hanya itu, kegiatan tersebut juga diharapkan dapat mengedukasi masyarakat soal cara pengelolaan sampah yang tepat dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari diri sendiri dan di lingkungan sekitar.
Ramon Tungka mengatakan, tujuan utama penyelenggaraan acara itu adalah mengedukasi masyarakat terkait kebersihan lingkungan sekitar, terutama kebersihan sungai.
“Menumpuknya sampah di sungai adalah persoalan di bagian hilir. Kegiatan ini bertujuan untuk memantik (kesadaran) kita semua agar membenahi persoalan di hulunya,” ujar Ramon dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (31/7/2024).
Ramon juga mengingatkan bahwa dibutuhkan kebijakan terkait pengelolaan sampah yang dihasilkan masyarakat. Hal ini mengingat pola hidup sebagian besar masyarakat sudah cukup konsumtif dan berlebihan.
“Sadari dulu bahwa pola konsumsi kita sudah berlebihan. Lalu, sudah cukup bijakkah perilaku kita terhadap barang yang sudah tak dapat digunakan kembali?” katanya.
Ramon melanjutkan, populasi manusia sudah lebih dari 8 miliar orang. Dengan populasi sebanyak itu, manusia telah memberikan pengaruh besar bagi Bumi. Salah satunya adalah dampak terhadap kelestarian laut.
Sebanyak 80 persen sampah di laut diketahui berasal dari aktivitas manusia di daratan, dengan sungai berada di antaranya. Oleh karena itu, masyarakat harus segera bertindak guna menyelamatkan keberlanjutan Bumi.
Suparno mengatakan, perilaku manusia saat ini mencerminkan kehidupan di masa depan. Menurutnya, kondisi yang terjadi saat ini merupakan dampak dari apa yang dilakukan manusia pada masa lalu.
“Peristiwa yang timbul pada masa depan akibat perbuatan kita hari ini,” ujarnya.
Inisiatif kegiatan River Clean Up yang diselenggarakan oleh SayaPilihBumi, kata Suparno, diharapkan dapat ikut memantik kesadaran masyarakat dan komunitas untuk lebih memiliki kepedulian terhadap lingkungan tempat mereka tinggal.
Suparno juga berharap, akan ada kegiatan serupa dari SayaPilihBumi untuk mengatasi permasalahan lingkungan.
“Satu langkah maju #sayapilihbumi berbenah dari 'rumah'. Percantik rumah agar nyaman bagi penghuninya. Lanjutkan langkah-langkah berikutnya dengan terencana dan berdampak besar. Kerjakan dengan tekun serta bersama-sama,” paparnya.
Kegiatan River Clean Up di sekitar kawasan Kompas Gramedia menyisir dan membersihkan sungai sepanjang 200 m. Jumlah sampah yang berhasil diangkut sebanyak 1.473 kg yang terdiri dari sampah plastik, tekstil, bungkus plastik kemasan makanan, plastik kemasan sekali pakai, dan plastik saset.
Acara River Clean Up didukung oleh Bank Sampah KG, Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup, River Defender, Kompas.com, Kompas TV, KG Radio Network, Grid Network, Kompasiana, Tribun, dan Kontan.
Beberapa komunitas yang ikut mengirimkan relawan untuk kegiatan tersebut adalah Forest is Our Friend, Operasi Semut, Sebumi, dan Trash Hero.