Advertorial

Rayakan Momen Kemerdekaan, Ini Rekomendasi Pakaian Adat untuk Upacara Bendera 17 Agustus

Kompas.com - 07/08/2024, 11:35 WIB

KOMPAS.com – Selama beberapa tahun terakhir, pelaksanaan upacara hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Indonesia di Istana Negara, Jakarta, selalu menjadi kegiatan yang ditunggu setiap 17 Agustus. Selain pengibaran bendera, busana yang dikenakan oleh para tamu undangan yang menghadiri upacara juga menjadi momen yang kerap ditunggu.

Seperti diketahui, sejak 2017, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan pakaian nasional (adat daerah) sebagai dress code para tamu undangan, baik pejabat, tamu undangan, maupun masyarakat yang menghadiri peringatan Hari Kemerdekaan di Istana Negara.

Sejak itu, setiap tahun, Presiden Jokowi dan para tamu undangan mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia dalam rangkaian upacara peringatan Hari Kemerdekaan. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Presiden Jokowi sendiri selalu mengenakan pakaian adat berbeda setiap tahun. Contohnya, pada 2017, Jokowi menggunakan pakaian adat Tanah Bumbu. Pada 2019, Jokowi mengenakan baju adat khas Klungkung, Bali. Pada 2023, Presiden Jokowi mengenakan pakaian khas Keraton Kasunanan Surakarta.

Tak hanya di Istana Negara, tradisi penggunaan pakaian adat dalam upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan RI juga dilakukan di berbagai daerah. Mulai dari pemerintah daerah, instansi, hingga lembaga pendidikan, kompak mengenakan pakaian adat sebagai seragam upacara.

Tahun ini, upacara bendera peringatan HUT ke-79 Indonesia masih menjadikan baju adat sebagai pakaian yang harus dikenakan.

Kamu yang sedang mencari inspirasi pakaian adat yang akan dikenakan pada momen upacara bendera Kemerdekaan pada Sabtu (17/8/2024), bisa menyimak tiga rekomendasi berikut.

  1. Pakaian adat Kalimantan

Kalimantan dihuni oleh berbagai suku dengan beragam budaya. Hal ini membuat Kalimantan memiliki banyak pakaian khas daerah. Di Kalimantan Barat, ada suku Dayak dengan pakaian King Baba untuk laki-laki dan King Bibinge untuk perempuan. Ada juga suku Melayu dengan baju khas Buang Kureen dan Teluk Belanga.

Pakaian adat Kalimantan selanjutnya ada baju adat Miskat, baju Takwo, Ta'a dan Sapei Sapaq, baju adat Kutai Kuning (Antakusuma), Bulang Burai King, Bulan Kuurung, dan baju adat Sakai dari Kalimantan Timur. Untuk Kalimantan Selatan, ada Bagajah Gamuling Baular Lulut, Baamar Galung Pancar Matahari, Babaju Kun Galung Pacinan, dan pakaian adat Tanah Bumbu.

Dari Kalimantan Tengah, ada baju Miskat, baju Sangkarut, batik Benang Bintik, dan Upak Nyamu. Untuk provinsi termuda, Kalimantan Utara, ada baju Ta'a dan Sapei Sapaq, serta baju adat Ulun Pagun.

  1. Pakaian adat Palembang

Pakaian adat Palembang memiliki keunikan tersendiri dan biasanya dipakai pada acara-acara resmi, pernikahan, atau upacara adat. Selain itu, pakaian adat Palembang juga kaya warna dan dihiasi dengan berbagai ornamen emas yang menunjukkan kemewahan dan keanggunan.

Pertama, ada Aesan Gede. Pakaian adat ini merupakan pakaian pengantin laki-laki yang melambangkan kesabaran dan keagungan. Pakaian adat ini dibalut warna merah jambu yang paduan warna keemasan.

Kedua, ada Pak Sangkong. Pakaian pengantin perempuan ini biasa dipakai saat acara resepsi pernikahan. Umumnya, Pak Sangkong menggunakan kain berbahan beludru yang dipadukan dengan katun.

Bagian luar Pak Sangkong dihiasi dengan ornamen kuningan dengan motif bunga. Baju ini dikenakan bersama dengan kain songket, selendang songket, dan aksesori, seperti kalung, anting, gelang emas, serta siger atau mahkota.

  1. Pakaian adat Betawi

Suku Betawi punya pakaian adat yang cukup beragam, salah satunya adalah kebaya Encim. Kebaya ini merupakan hasil perpaduan antara budaya Tionghoa, Melayu, dan Eropa. Kebaya encim memiliki berbentuk V yang dihiasi bordiran yang rumit dan detail, seperti motif bunga, burung, atau naga.

Kini, kebaya Encim kerap didesain dengan sentuhan unik dan menarik sehingga menjadi pakaian adat Betawi modern yang cocok dikenakan di berbagai acara.

Kemudian, Baju Demang. Pakaian ini sering digunakan oleh para bangsawan atau tokoh masyarakat Betawi pada masa lalu. Baju ini kerap digunakan dalam acara-acara penting seperti pernikahan, khitanan, atau pertemuan adat.

Ada pula Dandanan Care Haji yang biasa dikenakan pengantin pria Betawi dan Dandanan None untuk pengantin wanita. Pakaian ini identik dengan penggunaan warna-warna cerah, serta detail pada pakaian dan aksesori yang menggambarkan kegembiraan dan kemewahan dalam upacara pernikahan.

Selanjutnya, baju Pangsi Betawi. Pakaian ini dahulu digunakan oleh laki-laki Betawi dalam kegiatan sehari-hari. Seiring perkembangan zaman, pangsi lebih banyak dikenakan oleh para jawara, pendekar, atau jagoan Betawi.

Itulah beberapa pakaian adat yang bisa jadi inspirasi untuk dikenakan pada perayaan Kemerdekaan Indonesia tahun ini. Selain baju adat dari tiga daerah tadi, kamu juga bisa mencari baju adat daerah lain di Tokopedia.

Di e-commerce itu kamu bisa menemukan baju daerah untuk anak-anak hingga orang dewasa dan memesannya secara online. Tokopedia pun menghadirkan kemudahan bertransaksi dengan menyediakan bermacam jenis pembayaran, promo bebas ongkos kirim (ongkir), bayar ditempat (cash on delivery/COD), dan cicilan 0 persen.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau